Memberikan peringatan lebih awal memberi anak waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang akan terjadi, sehingga dapat mengurangi ketegangan dan melindungi mereka dari rasa terkejut atau frustrasi yang tiba-tiba.
4. Libatkan Anak dalam Proses Penghentian
Melibatkan anak balita dalam proses penghentian dapat membantu mereka merasa lebih terlibat dan memiliki kendali atas situasi. Misalnya, Anda dapat memberi anak pilihan untuk mengakhiri gawainya dengan cara yang mereka suka, seperti menghentikan mainan yang ingin mereka mainkan terakhir.Â
Dengan memberi mereka kesempatan untuk berpartisipasi dalam penghentian, anak akan merasa lebih dihargai dan memiliki rasa kepemilikan atas keputusan mereka sendiri. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya tantrum karena anak merasa dia memiliki kendali atas situasinya.
5. Menyediakan Alternatif yang Menarik
Ketika menghentikan waktu gawainya, pastikan untuk menyediakan alternatif yang menarik bagi anak balita. Misalnya, ajak anak untuk bermain di luar ruangan, melakukan kegiatan kreatif seperti mewarnai atau membuat kerajinan tangan, atau membaca buku bersama.Â
Dengan memberikan opsi yang menarik, anak akan lebih mudah beralih dari gawainya yang sedang berlangsung dan tidak terlalu fokus pada kehilangan apa yang sedang mereka lakukan. Ini dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya tantrum.
6. Tetap Tenang dan Memberikan Dukungan Emosional
Ketika anak balita mengalami tantrum saat menghentikan waktu gawainya, penting bagi orang tua untuk tetap tenang dan memberikan dukungan emosional. Jangan terpancing emosi atau marah pada anak. Tetaplah tenang dan berikan perhatian penuh pada anak. Berikan dukungan verbal yang positif dan pahami perasaan dan frustrasi yang mereka rasakan.Â
Misalnya, katakan pada anak, "Saya tahu kamu ingin terus bermain, tapi sekarang waktunya berhenti. Ayo kita mencari hal lain yang menyenangkan untuk dilakukan bersama." Dengan tetap tenang dan memberikan dukungan emosional, Anda dapat membantu anak balita mengatasi tantrumnya dengan lebih baik.
Dalam menghadapi tantrum anak balita saat menghentikan waktu gawainya, penting bagi orang tua untuk memiliki kesabaran, konsistensi, dan pemahaman yang baik tentang perkembangan anak. Setiap anak memiliki kebutuhan dan karakteristik yang berbeda, jadi teruslah mencari strategi yang paling efektif untuk anak Anda.Â