Mohon tunggu...
Nurdian
Nurdian Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Bebas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mohon maaf jika banyak kekurangan, Saya hanya seorang pemula. Semoga dimaklumi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Mengupdate Data Dapodik Anak Sekolah Bagi Para KPM PKH

5 Juni 2023   18:23 Diperbarui: 6 Juni 2023   06:38 1589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kompas.com

Sebentar lagi musim kenaikan kelas dan kelulusan bagi siswa siswi sekolah di berbagai tingkat. Tak terkecuali bagi para KPM (Keluarga Penerima Manfaat) Bantuan Sosial PKH (Program Keluarga Harapan) yang mempunyai komponen/kategori pendidikan. 

Sudah menjadi sebuah kewajiban bagi para KPM PKH untuk menyekolahkan anaknya agar bisa mendapat bantuan sosial PKH. 

Tidak hanya secara fisik sekolah namun secara sistem anak tersebut pun harus terdata, karena walaupun anak itu sekolah secara real namun secara sistem dapodik tidak maka anak tersebut dianggap tidak sekolah.

Nah karena itu perlu adanya wawasan bagi para KPM PKH tentang pentingnya Dapodik demi keberlangsungan penerimaan bantuan sosial PKH nya. Tulisan ini bermaksud untuk membuat para KPM PKH lebih sadar tentang pentingnya melaporkan setiap perubahan data mengenai kategorinya,khususnya untuk para KPM PKH yang memiliki kategori pendidikan dari jenjang SD sampai SMA / sederajat. Sehingga KPM bisa mendapatkan bantuan sesuai dengan yang seharusnya diterima.

Sinkronisasi data Dapodik dan DTKS menjadi salah satu syarat agar Kementerian Sosial menghitung Kategori Pendidikan di dalam satu keluarga. Untuk itu KPM perlu memastikan bahwa anak nya sudah terdaftar di dapodik dengan benar, artinya data yang terinput sudah sesuai dengan data administrasinya seperti KK dan Akta Kelahiran, tanpa salah ketik sedikitpun. 

Jika terdapat salah pengetikan tentunya akan menyebabkan antara data dapodik dan data DTKS akan berbeda. Sehingga biasanya akan dianggap anak tersebut tidak aktif secara sistem, secara otomatis KPM tersebut bansos yang diterima akan berkurang atau bahkan tidak cair (Jika KPM tersebut hanya memiliki 1 kategori).

Pada saat anak sekolah mengalami kenaikan tingkat, KPM perlu memperhatikan Dapodik anak di sekolah yang baru. Segera setelah KPM mendapatkan pengumuman bahwa anaknya diterima di sekolah yang baru, maka KPM perlu melaporkan kepindahan sekolah anak ke Pendamping Sosial, biasanya disertakan bukti surat keterangan diterima dari sekolah yang baru. 

Hal ini akan menjadi bahan Pendamping Sosial untuk melakukan update kategori Pendidikan KPM tersebut. Pendamping Sosial akan mengecek kesesuaian data sampai kedua data di Dapodik dan DTKS menjadi Sinkron.

Tentunya saat Pertemuan Kelompok (PK) antara KPM PKH dengan Pendamping Sosial setiap bulan, data KPM akan di update secara berkala jika ada perubahan. Ini salah satu pentingnya KPM PKH menghadiri pertemuan kelompok. 

Jika KPM menemukan perbedaan antara jumlah kategori Pendidikan yang dimiliki dengan nominal bansos yang diterima, maka KPM bisa menanyakan kepada pendamping sosial, biasanya Pendamping Sosial akan membantu mengecek data kategori Pendidikan di DTKS.

 Jika ditemukan data yang tidak sesuai maka, akan dicarikan solusi oleh Pendamping Sosial. Yang biasanya menjadi penyebab kategori Pendidikan tidak cair adalah :

1. Status Data Dapodik Anak Sekolah di DTKS Tidak Aktif

Penyebab kasus ini berbagai macam, tapi pengalaman dilapangan adalah adanya kesalahan pengetikan data siswa saat diinput ke dalam Dapodik. Solusi yang biasanya dilakukan adalah KPM bisa menghubungi operator Dapodik di sekolah untuk mengkonfirmasi apakah data sudah diinput sudah sesuai atau belum.

 2. Anak pindah sekolah / Naik Tingkat Tanpa Melapor ke Pendamping Sosial

Ketika anak pindah sekolah secara sistem dapodiknya akan berubah, namun tidak pada data anak pada DTKS. Maka dari itu segera hubungi pendamping Sosial untuk mengupdate data anak tersebut, lalu Pendamping Sosial akan langsung mengupdate data siswa tersebut.

 3. Jumlah Kategori Pendidikan melebihi 4 kategori

Seperti yang sudah sering disampaikan adalah bahwa maksimal kategori dalam 1 Kepala Keluarga (KK) adalah 4 kategori, jika melebihi jumlah tersebut maka dipastikan tidak masuk dalam hitungan kategori. 

Contoh jika ada 5 kategori pendidikan dalam 1 KK maka yang akan dihitung adalah kategori 1 - 4 dihitung dari tingkatan tertinggi, kategori ke 5 tidak dihitung sampai kategori yang pertama lulus SMA / sederajat.

4. Kategori pendidikan tidak masuk ke DTKS keluarga

Ini mungkin masalah yang jarang terjadi namun bisa saja terjadi. Ketika anda menemukan masalah ini anda bisa menghubungi Operator DTKS yang ada di Desa / Kelurahan untuk mengupdate data Anggota Keluarga yang ada di DTKS.

5. Masalah lain yang berkaitan dengan teknis

Masalah lain disini adalah yang berkaitan dengan teknis, hal ini akan dijelaskan oleh Pendamping Sosial di lapangan. Anda bisa menemui langsung agar bisa di cek status anggota keluarga KPM oleh Pendamping Sosial. Dan tentunya memperoleh penjelasan yang jelas serta solusi yang tepat dari Pendamping Sosial. 

Kesesuaian data penting agar KPM bisa mendapatkan bantuan sesuai haknya. Ketidaksesuaian menyebabkan data KPM menyebabkan bantuan sosial yang diterima tidak cair. 

Jika ada kesalahan data dari salah satu kategori dan KPM tersebut mempunyai 2 atau lebih kategori mungkin hanya berkurang nominal yang cair, namun jika KPM tersebut hanya mempunyai 1 kategori dan ternyata datanya tidak sesuai pastinya KPM tersebut tidak cair pada periode tersebut. Tentunya pasti akan merugikan KPM.

Maka dari itu KPM PKH perlu melaporkan setiap perubahan data keluarganya, entah itu adminduk, anak sekolah dan lain-lain. Itulah pentingnya KPM PKH menghadiri pertemuan kelompok setiap bulannya, agar data KPM PKH bisa terpelihara dengan baik, mengingat masalah KPM PKH begitu kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun