Indonesia belum terlambat, selalu ada wal baru dihari yang baru. Sosialisasi tentang physical distancing selalu digemborkan oleh pemerintah dan masyarakat yang peduli dengan penyebaran wabah ini.Â
Karena apa mereka tahu resikonya jika virus ini sudah menjadi pandemi disuatu wilayah. maka dari itu bagi seluruh warga yang ada di Indonesia mari kita sadar bahwa ini bukan tugas Pemerintah.Â
Ini tugas kita semua, Kita gerakan gerakan tinggal dirumah lebih masif lagi. Bila perlu kita gerakan dari lingkungan keluarga, RT dan RW hingga ke desa, laporkan jika ada yang memliki riwayat berpergian keluar kota maupun keluar negeri.Â
Kita ciptakan sebuah sistem yang sehat baik secara jasmani maupun rohani. Dengan kita selalu membangun lingkungan yang sehat maka akan tercipta rasa optimismes yang tinggi, hingga bisa menularkan ke orang lain. K
ita sebagai manusia wajar jika kita takut jika tertular virus tersebut, namun bukan berarti kita harus pasrah kita juga perlu berusaha agar kita bisa terhindar dari virus tersebut apa lagi jika dilingkungan kita terdapat pasien ODP, PDP maupun Positif maka kita perlu sama - sama menjaga privasi mereka dan memotifasi agar mereka bisa sembuh dari virus tersebut.Â
Dengan motifasi dan pikiran yang positif maka pasien akan sangat terbantu untuk sembuh, karena hal tersebut akan meningkatkan imun untuk melawan virus tersebut. Makin banyak dukungan makin banyak orang yang sembuh dari virus tersebut.
Mari jadikan momen ini untuk membangkitkan rasa saling memotifasi agar rasa optimis bisa tumbuh di bermasyarakat, karena kita bisa lihat di media sosial kita banyak upaya saling hujat menghujat dan menyalahkan satu sama lain yang membuat kita tidak optimis dalam melawan virus covid19.Â
Maka dari itu momen ini sangat tepat bagi kita untuk menghilangkan stribut, status, golongan atau apapun yang membedakan kita dan bersatu melawan Covid19.Â
Menumbuhkan optimisme bisa dimulai dari diri sendiri, keluarga, tetangga, RT, RW hingga Desa / Kelurahan. Kalau bukan kita yang menyelamatkan generasi penerus kita, lalu siapa lagi?
KBC-021 | Nurdiansyah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H