Mohon tunggu...
Nur Budi
Nur Budi Mohon Tunggu... Lainnya - Tebarkan benih kebaikan... maka akan tumbuh mekar bunga-bunga pahala...

"Dialah yg menjadikan utk kamu bumi yg mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya, dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya lah kamu kembali stlh dibangkitkan" (QS Al-Mulk : 15)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Homeschooling, Sebuah Parenting Kontemporer

29 Mei 2021   19:20 Diperbarui: 29 Mei 2021   19:29 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana cara kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam homeschooling berjalan?

Jangan dibayangkan jika anak homeschooling maka anak harus duduk didepan meja dengan membawa alat tulis selama 7 jam sehari di rumah sebagaimana sekolah reguler. Kegiatan dapat dilaksanakan di manapun di rumah dengan orang tua sambil melakukan aktifitas harian. Waktunya juga tidak harus dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang, malam hari sebelum tidur pun bisa diselipkan materi pembelajaran.

Disinilah keunikan homeschooling, belajar dapat dilakukan kapan saja dimana saja. Sebagai contoh ketika anak membantu memasak didapur dapat sekaligus dijelaskan tentang proses perpindahan panas atau mungkin kandungan gizi pada bahan bahan yang dimasak disesuaikan dengan tema yang harus dipelajari. Dan bisa jadi pembahasan akan menjadi lebih luas sesuai dengan apa yang ingin diketahui oleh anak.

Jika dibandingkan dengan KBM disekolah bisa dibayangkan bahwa dalam 1 kelas terdapat sekitar 30 siswa. Maka perhatian guru dibagi untuk ke 30 siswa tersebut. Misalnya saja pelajaran Bahasa Indonesia untuk membaca puisi maka sebenarnya waktu yang digunakan oleh anak mungkin hanya sekitar 5-10 menit namun si anak harus menunggu giliran dan tetap mengikuti pelajaran ketika temannya membaca puisi sehingga waktu yang digunakan di sekolah lebih banyak.

Lantas, apakah sekolah rumah lebih baik dari pada sekolah formal ?

Sebagaiana diutarakan di atas bahwa baik homeschooling maupun sekolah formal masing masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Pilihan homeschooling atau sekolah formal harus didasarkan pada kondisi keluarga, apakah orang tua mempunyai cukup waktu untuk anak. Apakah orang tua mampu mendampingi anak.

Jadi homeschooling bukanlah memindahkan sekolah anak dari sekolah formal ke lembaga pendidikan tetapi orang tua harus mampu bertanggung jawab secara penuh terhadap pendidikan anak.

Penyelenggaraan rumah sekolah ini masih perlu menjalin hubungan denga lembaga/ institusi tertentu atau pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM). Mengapa demikian ?

Homeschooler atau orang tua didik perlu bergabung atau mendaftarkan diri di suatu PKBM untuk dapat terdaftar dalam data pokok pendidikan (dapodik), sebuah sistem pendataan pendidikan skala nasional. Dengan demikian peserta sekolah rumah dapat mengikuti ujian dan mendapatkan ijazah formal.

Jadi sebenarnya tidak ada sekolah rumah yang menamakan dirinya "homeschooling A atau B" tetapi yang berhak memberi nama tersebut adalah PKBM. Lalu kenapa ada sekolah rumah yang mahal dan ada yang murah? Hal itu tergantung dari pilihan masing-masing. Bisa dibayangkan hal ini sama seperti ketika kita mau membeli kopi Anda memilih membeli di angkringan atau beli di starbucks ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun