Mohon tunggu...
Nur Budi
Nur Budi Mohon Tunggu... Lainnya - Tebarkan benih kebaikan... maka akan tumbuh mekar bunga-bunga pahala...

"Dialah yg menjadikan utk kamu bumi yg mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya, dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya lah kamu kembali stlh dibangkitkan" (QS Al-Mulk : 15)

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kajian Ramadhan: Saleh Finansial

11 Mei 2021   18:00 Diperbarui: 11 Mei 2021   18:06 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kelompok ini adalah orang-orang yang bekerja untuk orang lain baik di pemerintahan maupun swasta. Memiliki gaji bulanan dan jam kerja tetap. Mereka masih berada dalam zona nyaman, menjadi karyawan, merasa sudah cukup enak.

Kedua, Self Employed : kita mulai membuka usaha dan bekerja untuk diri sendiri.

Beberapa diantaranya adalah orang yang memilih resign dan kemudian membuka usaha untuk diri sendiri. Contoh untuj kelompok ini adalah dokter, pengacara, akuntan publik, seniman dan lain-lain.

Ketiga, Business Owner : kita mulai mempekerjakan orang lain dan mulai melakukan ekspansi usaha. Pemilik bisnis yang besar, sudah memiliki sistem dan tidak menuntut kehadiran kita. Kita tetap bekerja, tetapi sifatnya menyupervisi dan mengarahkan.

Pada kuadran ini adalah orang yang memiliki usaha sendiri dan mulai mempekerjakan orang lain. Orang tersebut sudah menjadi bos, berfikir yang sifatnya strategis, dia sebagai sepervisor dan hanya mengarahkan.

Keempat, Investor : kita sudah bermetamorfosis menjadi investor dan tidak lagi bekerja untuk perusahaan secara penuh. Dalam kelompok ini adalah orang menginvestasikan uangnya ke dalam sistem perushaan sehingga mendapatkan laba yang berlipat. Pada saat ini, saatnya modal/ uang kita yang bekerja, bukan sebaliknya dimana kita bekerja untuk mengejar uang. Inilah yang disebut oleh Kiyosaki sebagai ‘Financial Freedom’.

Empat Kuadran Kiyosaki (Foto : Dokpri)
Empat Kuadran Kiyosaki (Foto : Dokpri)
Lantas kebebasan finansial menurut Islam itu seperti apa?

Yaitu suatu keadaan dimana sesorang itu sudah berhasil menempatkan harta di tangannya namun tidak di hatinya. Ini mengutip pernyataan Ali bin Abi Thalib. Artinya kalau hati kita masih selau ingat akan harta, tandanya kita masih belum terbebas secara finansial. Kebebasan finansial kita peroleh ketika kita sudah merdeka atau terbebas dari kekhawatiran kekurangan harta dan tidak lupa dari saat harta berlebih. Ini yang dalam Islam disebut memiliki sifat qana’ah di hatinya, yaitu semangat merasa cukup.

Ayat lain dalam Al Qur’an yang memotivasi insan muslim untuk menggapai Financial Freedom adalah doa Nabi Ibrahim yang diabadikan dalam Surat Asy-Syuara ayat 83-85 :

رَبِّ هَبْ لِى حُكْمًا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّٰلِحِينَ

(Ibrahim berdoa): "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh”. (QS Asy-Syuara : 83)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun