Mohon tunggu...
Nur Budi
Nur Budi Mohon Tunggu... Lainnya - Tebarkan benih kebaikan... maka akan tumbuh mekar bunga-bunga pahala...

"Dialah yg menjadikan utk kamu bumi yg mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya, dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya lah kamu kembali stlh dibangkitkan" (QS Al-Mulk : 15)

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kajian Ramadhan: Saleh Finansial

11 Mei 2021   18:00 Diperbarui: 11 Mei 2021   18:06 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perencanaan Keuangan adalah sebuah ikhtiar untuk mengalokasikan pendapatan dan pengeluaran sebuah keluarga secara baik dan benar untuk mewujudkan tujuan-tujuan keluarga. Sedangkan Perencanaan Keuangan secara ISLAMI adalah perencanaan keuangan dengan menggunakan prinsip dan paradigma Islam, sehingga memiliki dimensi dunia dan akhirat. Alokasi atas anggaran keuangan kita tidak hanya dihabiskan untuk hal-hal yang sifatnya duniawi, tetapi juga untuk bekal kehidupan di akherat kelak.

Om Munif juga membeberkan manfaat perencanaan keuangan bagi keluarga Muslim, antara lain :  1. Dapat menghindarkan konflik dalam keluarga serta meningkatkan keharmonisan rumah tangga  2, Meningkatkan kualitas generasi selanjutnya. 3. Menghindarkan diri dari perilaku koruptif. 4. Melahirkan sikap optimis. 5. Membantu meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah. 6. Menjaga kesehatan dan menambah awet muda. 7. Memperkuat silaturrahim dan 8. Memunculkan ide-ide kreatif dan produktif.

Skema alokasi pengeluaran sesuai skala prioritas secara berurutan menurut Om Munif adalah :

1. Membayar hutang,

Dalam beberapa buku referensi perencanaan kuangan Islam nomor satu yang harus diprioritasan adalah membayar hutang. Artinya apabila kita memiliki hutang, maka harus mendahulukan kewajiban untuk membayar hutang karena hutang itu memang wajib dibayarkan. Bahkan dalam sebuah riwayat, Rasulullah saw enggan untuk mensholatkan jenazah orang yang masih memiliki tanggungan hutang. Beberapa referensi perencanaan keuangan menyatakan bahwa jangan sampai kita memiliki hutang yang angsurannya melebihi 40% dari penghasilan.

2. Membayar zakat, sodaqoh dan pajak,

Membayar zakat menjadi prioritas kedua untuk segera dibayarkan apalagi setelah sampai pada batas haulnya. Kalau bisa ada rekening khusus untuk menampung rencana pembayaran zakat, sodaqoh dan pajak-pajak.

3. Mencukupi kebutuhan pokok,

Menyediakan kebutuhan primer seperti makan, pakaian dan tempat tinggal yang layak.

4. Biaya pendidikan & tabungan dana pendidikan,

Sangat penting untuk membuat perencanaan anggaran dana pendidikan anak secara khusus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun