Mohon tunggu...
Nurbekti Setiyanto
Nurbekti Setiyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Cinta Damai

Seorang Pelajar yang pantang menyerah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengingat Kembali Upaya Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan Kemerdekaan

30 November 2021   23:30 Diperbarui: 1 Desember 2021   00:18 1535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pasti kalian sudah mengetahui penyebab dari pertempuran di Surabaya bukan?

Yap, pertempuran ini disebabkan karena insiden yang terjadi di Hotel Yamato. Pada masa itu pasukan Belanda dengan bangganya mengibarkan bendera mereka di atas tiang yang berada di Hotel Yamato. Tentu, hal ini menimbulkan kemarahan rakyat Surabaya yang begitu besar. Berani -- beraninya pasukan Belanda dengan entengnya mengibarkan bendera mereka di atas tanah Indonesia yang sudah merdeka.

Rakyat Indonesia di bawah pimpinan Soedirman dan Sidik datang ke Hotel Yamato dengan itikad baik yaitu dengan menyuruh tentara Belanda untuk menurunkan bendera Belanda. Tetapi apa yang terjadi? Ternyata tentara Belanda menolaknya dengan keras, bahkan sampai mengancam akan menembak Soedirman beserta Didik.

Permasalahan tersebut akhirnya menimbulkan keributan di lobi hotel. Emosi dari Didik tidak dapat terbendung, dia akhirnya mencekik ploegman hingga tewas pada saat itu juga. Tetapi pahlawan Didik juga tewas pada saat itu juga karena di tembak oleh tentara Belanda. Akhirnya rakyat Surabaya dengan emosinya memanjat tiang bendera tersebut dan merobek warna biru pada bendera Belanda. Setuasipun makin memanas antara rakyat Surabaya, AFNEI, dan NICA.

selang beberapa hari, pasukan AFNEI mendapatkan kabar bahwa jenderal mereka yang bernama Mallaby tewas ketika hendak melakukan perjalanan di Jembatan Merah. Kabar tersebut membuat tentara Inggris yang berada di aliansi AFNEI marah besar.  Jenderal Robert yang menggantikan Mallaby yang tewas mengeluarkan ultimatum yang berisi bahwa rakyat Indonesia harus menyerahkan semua persenjataan yang mereka miliki dan menghentikan perlawanan mereka terhadap Belanda dan Inggris pada 10 November 1945.

Pada momentum inilah Soetomo atau biasa yang disebut Bung Tomo menolak ultimatum tersebut dan membakar semangat perjuangan arek -arek Surabaya. Dengan slogan yang kita kenal sampai saat ini adalah " Merdeka atau mati ". Pertempuran tersebut tidak dapat di hindarkan, dengan banyaknya korban jiwa dari rakyat Indonesia yang mencapai ribuan tersebut, tidak membuat gentar semangat perjuangan mereka. Meskipun mengalami kekalahan dalam pertempuran ini, tetapi arek -- arek Surabaya berhasil membuat mundur pasukan AFNEI dan NICA di Surabaya.

Upaya Diplomasi

Ternyata selain upaya dengan melakukan pertempuran, ada juga upaya yang dilakukan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya. Adanya Diplomasi merupakan kunci penyelesaian dari berbagai permasalahan di Indonesia, seperti Perjanjian Linggarjati, Perundingan Renville, dan Konferensi Meja Bundar ( KMB ).

1. Perjanjian Linggarjati

Apakah ada yang tau apa itu Perjanjian Linggarjati?

Yes, Perjanjian Linggarjati merupakan upaya bangsa Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan dengan Belanda melalui perundingan yang terjadi di Linggarjati, Jawa Barat. Perjanjian ini dilakukan mulai dari tanggal 15 November 1946 sampai 25 Maret 1947 dengan tujuan yaitu untuk membuat perjanjian persetujuan mengenai status kemerdekaan bangsa Indonesia dengan Belanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun