Sungguh bahagianya kita sekarang ini merasakan hasil kemerdekaan tanpa susah payah mengeluarkan tenaga dan pikiran. Sekarang Indonesia sudah merayakan kemerdekaan yang ke 76. Â Sudah begitu tua dan lama Indonesia terbebas dari penjajahan, tetapi pernahkah terbayang di benak kita begitu menegangkan pada masa lampau dalam memperjuangkan dan melawan penjajah dalam mengambil alih hak kemerdekaan negara kita sendiri? Tentu hal ini dirasakan oleh pahlawan - pahlawan kita dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Dilihat historisnya, hari demi hari pertumpahan darah tidak dapat dihindarkan. Semangat nasionalisme dan rela berkorban melekat pada jiwa pahlawan kita. Berbagai upaya dilakukan mulai dari pertempuran bersenjata yang melibatkan para militer  dan melalui jalur diplomasi yaitu dengan perundingan antara pihak Indonesia dengan pihak penjajah untuk mencapai satu keputusan yang bijak. Di antara kedua upaya tersebut, diplomasi merupakan upaya yang cukup manusiawi karena penyelesaiannya menggunakan perundingan tanpa ada pertumpahan darah yang memakan korban jiwa.
Konfrontasi Fisik
Pasca kemerdekaan bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, tidak sepenuhnya terbebas dari belenggu penjajahan. Ternyata masih banyak tantangan -- tantangan yang dihadapi bangsa ini. Mulai dari kedatangan pasukan AFNEI ( Allied Forces Netherlands East Indies ) pada tanggal 29 September 1945 Pasukan sekutu datang ke Indonesia pasca kemerdekaan ini di boncengi oleh NICA ( Netherland Indies Civil Administration ) dengan tujuan merebut kekuasaan kembali dari Jepang dan membebaskan para tawanan sekutu.
 Dengan memanipulasi bahwa kedatangan mereka untuk menjaga keamanan dan menyelidiki para penghianat perang setelah berakhirnya Perang Dunia II. Hal ini menyebabkan beberapa peperangan yang menyebabkan korban jiwa di beberapa wilayah Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya.
1. Pertempuran Ambarawa
Sudah tidak asing jika mendengar pertempuran Ambarawa yang terjadi selama 5 hari. Latar belakang dari pertempuran ini ternyata penipuan. Bermula dari pasukan NICA beserta sekutunya datang ke Indonesia untuk membebaskan para tawanan perang, tetapi ternyata para tawanan tersebut sudah dipersiapkan dan dipersenjatai setelah mereka di bebaskan. Hal tersebut membuat rakyat Indonesia geram melihat situasi pada saat itu, ditambah lagi dengan pasukan sekutu yang memaksa dan melucuti senjata anggota militer Indonesia. Pertempurannya ini pecah dan berada di puncaknya pada 20 November 1945 di Ambarawa, pertempuran ini melibatkan Antara pasukan sekutu dengan TKR (Tentara Keamanan Rakyat).
Pasukan sekutu yang berada di Magelang diambil dan dikirim ke Ambarawa untuk membantu pasukannya dengan berbagai perlindungan dari pesawat udara. Penyerangan dilakukan pasukan sekut secara bertubi-tubi tidak ada hentinya, mulai dari pengeboman beberapa desa -- desa yang ada di Ambarawa. Di sisi lain pasukan TKR mulai membentuk pertahanan dengan mengumpulkan para pemuda bangsa dari berbagai wilayah seperti Salatiga, Boyolali, dan Kartasura untuk melawan pasukan sekutu di sepanjang rel kereta api yang membelah kota Ambarawa. Dari pertempuran tersebut tercatat bahwa Letkol Isdiman gugur, kemudian digantikan oleh kolonel Soedirman. Pengepungan yang terjadi di berbagai wilayah sekitar Ambarawa membuat mental pasukan sekutu mengecil dan akhirnya mundur pada 15 Desember 1945.
2. Pertempuran Surabaya
Siapa yang tidak mengenal daerah Surabaya, merupakan daerah yang besar di Indonesia dengan beragam orang -- orang di angsana. Apalagi jika melihat historisnya para arek -- arek Surabaya mempertahankan wilayah kemerdekaan dari pasukan sekutu melalui perang yang hingga saat ini dikenal dengan Pertempuran Surabaya. Pahlawan Bung Tomo ikut terlibat dalam peristiwa di Surabaya. Pertempuran ini merupakan pertempuran yang melibatkan tentara Inggris dengan para arek -- arek Surabaya. Terjadi pada 27 Oktober sampai 20 November 1945. Puncak dari pertempuran ini adalah pada 10 November yang sampe sekarang bangsa Indonesia memperingati hari tersebut dengan Hari Pahlawan.
Diawali dengan mendaratnya tentang Inggris pada 25 Oktober 1945 di wilayah Surabaya. Pasukan ini tergabung dalam aliansi AFNEI. Tidak hanya itu saja, tentara Belanda turut ikut serta dalam pasukan NICA. Seperti perang -- perang yang terjadi di wilayah Indonesia, tujuan AFNEI sama saja yaitu untuk melucuti senjata tentara Jepang dan membebaskan tawanan perang. Tetapi tujuan tersebut terdapat niatan jahat yang di rencanakan yaitu membatu tentara Belanda merebut lagi kemerdekaan bangsa Indonesia.