Apakah Anda tipe orang yang senang berada di tengah keramaian, atau lebih suka menghabiskan waktu sendirian di rumah? Kebanyakan orang pasti pernah bertanya-tanya, apakah sifat ekstrovert atau introvert yang mereka miliki berpengaruh terhadap kebahagiaan mereka. Tetapi yang lebih menarik lagi, bagaimana lingkungan tempat kita berada mempengaruhi tingkat kebahagiaan, terutama bagi ekstrovert dan introvert?
    Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan mendasar antara ekstrovert dan introvert serta bagaimana lingkungan sosial dan pengaturan pribadi dapat memainkan peran besar dalam mempengaruhi kebahagiaan mereka. Apakah ekstrovert benar-benar lebih bahagia ketika selalu bersama orang lain? Apakah introvert merasa lebih tenang dan bahagia saat sendirian? Mari kita membongkar kebenarannya!
Apa Itu Ekstrovert dan Introvert?
    Sebelum memahami bagaimana lingkungan mempengaruhi kebahagiaan, penting untuk mengetahui lebih lanjut tentang ekstroversi dan introversi .
Ekstrovert : Orang dengan sifat ekstrovert cenderung merasa lebih energik ketika berada di lingkungan sosial . Mereka menyukai interaksi dengan banyak orang, merasa bersemangat saat berada di tengah keramaian, dan umumnya lebih terbuka untuk berbagi perasaan dan pikiran.
Introvert : Sebaliknya, introvert lebih memilih waktu sendiri atau bersama beberapa orang terdekat. Mereka merasa cepat lelah ketika berada di lingkungan sosial yang ramai dan cenderung menikmati kesendirian untuk mengingat dan mengisi ulang energi.
    Namun, ini bukan berarti ekstrovert tidak bisa menikmati waktu sendirian, atau introvert selalu menghindari interaksi sosial. Kedua tipe ini berada di spektrum yang luas, dan banyak orang berada di tengah-tengah, disebut ambivert .
Bagaimana Lingkungan Sosial Mempengaruhi Kebahagiaan Ekstrovert?
    Bagi ekstrovert , interaksi sosial adalah bahan bakar kebahagiaan . Mereka merasa lebih hidup dan bahagia ketika dikelilingi oleh banyak orang, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, atau bahkan hanya berbicara dengan teman-teman. Lingkungan yang ramai dan penuh energi dapat membantu mereka meningkatkan mood dan mengatasi stres .
     Studi menunjukkan bahwa ekstrovert cenderung melaporkan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi, terutama ketika mereka berada di lingkungan yang sosial dan aktif. Mereka sering kali memiliki jaringan sosial yang luas, yang memberikan dukungan emosional yang mereka butuhkan untuk menghadapi tantangan hidup. Selain itu, ekstrovert cenderung lebih mudah beradaptasi di lingkungan yang ramai dan interaktif, sehingga mereka sering merasa lebih puas dalam pengaturan semacam itu.
    Namun, ketika ekstrovert dipaksa untuk menghabiskan terlalu banyak waktu sendirian atau dalam lingkungan yang terlalu tenang, mereka bisa merasa terlindungi dan mengalami penurunan mood. Mereka membutuhkan stimulasi sosial untuk tetap merasa positif dan termotivasi.
Bagaimana Lingkungan Tenang Mempengaruhi Kebahagiaan Introvert?
     Sebaliknya, introvert menemukan kebahagiaan mereka dalam ketenangan dan kesendirian . Lingkungan yang terlalu ramai dan penuh energi dapat terasa melelahkan dan melelahkan bagi mereka. Introvert lebih bahagia ketika mereka memiliki waktu untuk berpikir, merenung , dan mengisi ulang energi dengan cara-cara yang lebih pribadi.
     Introvert cenderung merasa lebih bahagia di lingkungan yang tenang, di mana mereka dapat mengendalikan interaksi sosial mereka. Mereka mungkin lebih memilih pertemuan kecil atau waktu sendirian dengan hobi favorit mereka. Dalam situasi ini, introvert dapat lebih mudah mencapai keseimbangan emosional dan merasa puas dengan kehidupan mereka.
     Namun, introvert tidak sepenuhnya anti sosial. Mereka juga memerlukan interaksi dengan orang lain, tetapi dalam dosis yang lebih kecil dan dengan orang-orang yang mereka rasa nyaman. Lingkungan yang memungkinkan mereka berinteraksi dengan orang lain secara mendalam dan bermakna lebih baik untuk kebahagiaan mereka dibandingkan dengan pertemuan sosial yang dangkal dan berisik.
Apakah Ekstrovert Selalu Lebih Bahagia Daripada Introvert?
     Menariknya, penelitian menunjukkan bahwa ekstrovert cenderung melaporkan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi secara keseluruhan. Hal ini karena mereka lebih sering terlibat dalam aktivitas sosial, yang biasanya dikaitkan dengan peningkatan kebahagiaan.
     Namun, ini tidak berarti bahwa introvert tidak bisa bahagia. Kebahagiaan adalah sesuatu yang sangat pribadi , dan cara mencapainya berbeda-beda untuk setiap orang. Banyak introvert yang merasa bahagia dengan gaya hidup yang lebih pribadi , menikmati waktu sendiri, atau terlibat dalam hubungan yang lebih mendalam dan bermakna.
     Sebuah penelitian bahkan menemukan bahwa ketika introvert berperilaku seperti ekstrovert , misalnya dengan lebih aktif secara sosial, mereka cenderung merasa lebih bahagia dalam jangka pendek. Namun, perilaku ini sering kali melelahkan bagi introvert dalam jangka panjang, yang menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari perilaku sosial yang sama untuk semua orang .
Lingkungan yang Tepat untuk Kebahagiaan Ekstrovert dan Introvert
     Bagaimana cara menemukan lingkungan yang tepat untuk kebahagiaan, baik Anda seorang ekstrovert maupun introvert? Berikut beberapa tips yang bisa diikuti:
Untuk Ekstrovert : Pastikan Anda memiliki waktu sosial yang cukup dalam hidup Anda. Bebaskan diri Anda dalam komunitas , jalin pertemanan yang aktif, dan jangan ragu untuk menghadiri acara sosial. Ciptakan lingkungan di mana Anda bisa merasa terhubung dengan orang lain secara teratur.
Untuk Introvert : Prioritaskan waktu untuk dirimu sendiri . Jangan merasa bersalah jika Anda membutuhkan ruang untuk mengingat atau mengisi ulang energi. Buat lingkungan yang mendukung ketenangan dan memungkinkan Anda untuk melakukan aktivitas yang membuat Anda merasa damai, seperti membaca, menulis, atau melakukan hobi yang tenang.
Untuk Ambivert : Jika Anda merasa memiliki sifat antara ekstrovert dan introvert, penting untuk menemukan keseimbangan antara interaksi sosial dan waktu pribadi. Dengarkan kebutuhan Anda setiap saat---terkadang Anda mungkin ingin bersosialisasi, tetapi di lain waktu Anda perlu istirahat dari keramaian.
Kesimpulan:Â
    Kebahagiaan adalah hal yang sangat subjektif , dan apa yang membuat ekstrovert bahagia belum tentu sama bagi introvert, begitu juga sebaliknya. Lingkungan yang memberikan stimulasi sosial yang cukup akan memberikan kebahagiaan bagi ekstrovert, sementara lingkungan yang tenang dan lebih privat cocok untuk introvert. Yang terpenting adalah memahami kebutuhan pribadi dan menciptakan lingkungan yang sesuai untuk diri sendiri.
    Bagaimanapun, baik ekstrovert maupun introvert, menemukan keseimbangan antara interaksi sosial dan waktu pribadi adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan emosional yang optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H