Mohon tunggu...
NURBAETI SUSANTI
NURBAETI SUSANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAILM Suryalaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ngaji diri dengan berbagi ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Obat Mujarab dari Masa ke Masa

7 Oktober 2023   17:39 Diperbarui: 7 Oktober 2023   18:31 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Obat Mujarab Dari Masa Kemasa 

Hai sobat semua disini penulis ingin membahas mengenai obat berbagai penyakit dzohir maupun batin, obat ini sungguh luar biasa mujarabnya, dari mulai zaman Nabi Muhammad SAW sampai zaman now, tenang saja sobat walaupun obat ini begitu luar biasa akan tetapi harganya tidaklah mahal, Obat mujarab ini dinamakan Sholawat.

 Apa itu Sholawat? Shalawat Menurut Mahmud Yunus dalam kamus Arab Indonesia, shalawat berasal dari kata shalat dan bentuk jamaknya menjadi shalawat yang berarti "doa untuk mengingat Allah secara terus-menerus". sholawat berasal dari kata sholah yang berarti doa atau seruan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, membaca sholawat untuk Nabi Muhammad SAW. dimaksudkan untuk mendoakan dan memohon berkah dari Allah SWT untuk keselamatan dan kesejahteraan.

 Mengapa sholawat? Allah Swt. menganjurkan untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. sebagaimana disebutkan dalam Q.S al- Ahzab/33: 56, berbunyi:

Artinya:" Sesungguhnya Allah dan para malaikatnya bershalawat untuk Nabi. wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya". (Q.S al-Ahzab/33:56)[1]

 Shalawat mukmin tidak semakna dengan shalawat Allah Swt. yaitu ada perbedaan yang terkandung dalam lafal yang digunakan di sisi Allah, malaikat dan mukminin. Shalawat Allah atas Nabi Swt ialah menaruh kasih sayang kepada Nabi Saw. sebagai tambahan dari rahmatnya. Shalawat malaikat ialah memohonkan ampun bagi beliau, yang hal itu berrati juga memperoleh limpahan rahmatnya. Sedangkan shalawat kaum mukminin ialah kasih sayang mereka kepada Nabi Saw. dengan memohonkan sayang dari Allah untuk beliau.[2]

 

Nah sobat begitu yang dijelaskan Allah dalam firmannya ( Q.s al-Ahjab/33:56) bahwa seyogianya kita sebagai Makhluk Allah SWT harus bersolawat kepada Nabi SAW sepeti yang dicontohkan Sangpencipta. Jadi Sebagai manusia yang telah diberikan cahaya Islam, maka bagaimana kikirnya kita apabila diperintahkan untuk bershalawat kepada orang yang paling berpengaruh dalam ajaran Islam, dan kita enggan melakukannya. Shalawat tidak menuntut bersuci, membaca lafadz tertentu atau menggunakan gerakan yang ditetapkan, melainkan shalawat adalah amalan yang mudah diucapkan dan dikerjakan. Bershalawat hanyalah persoalan mau atau tidak, begitulah ungkapan Nadirsyah Hosen.[3]

 

Tujuan bershalawat ialah untuk mengungkapkan rasa cinta kepada Rasulullah Saw. karena semakin sering bershalawat maka akan semakin cinta. Sebagaimana Hasan Musawa, dalam muqaddimah bukunya mengatakan: "Ungkapan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. dan keluarganya merupakan cerminan dari hubungan hamba dengan tuannya, tuan yang memiliki karunia dan hidayah Iahi, yang mengisyaratkan bahwa mereka adalah sebab penciptaan dan sebagai awal penciptaan, ciptaan paling afdal, dan sebagai perantara limpahan anugerah Allah". [4]

 

Sholawat bukan hanya mengungkapkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW, akan tetapi sobat sholawat juga bisa menentramkan Hati manusia yang sedang gudah gelisah, galau, sedih, bahkan stress. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram"(Shihab 2010).

 

Sholawat penyembuh penyakit lahir batin. Dibaca 2000 kali untuk menyembuhkan segala penyakit. dan menurut sebagian pendapat jika dibaca 400 kali, maka penyakit tersebut akan sembuh atas izin Allah SWT' (SyekhYusuf bin Ismail, Sa'adah ad Daraini fi as-Shalat ala Sayyid al-Kaunaini, Cet. Darul Kutub al-'Ilmiyah, hal 26).

 

Pasti sobat bertanya-tanya tentang sholawat yang menjadi obat termanjur dari masa-kemasa, pada dasarnya semua sholawat bisa berperab sebagai sebagai obat, akan tetapi ada sholawat yang lebih khusus untuk pengobatan dzohir maupun batin.  Sholawat ini sering disebut sholawat syifa :

 

 

 

Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammadin, tibbil quluubi wa dawaa-iha, wa 'aafiyatil abdaani wa syifa-iha, wa nuuril abshoori wa dliyaa-iha, wa 'ala aalihi wa shahbihi wa sallim."

 

Artinya:

 

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada baginda kami Nabi Muhammad yang menjadi obat dan penyembuhan hati, penyehat dan penyelamat badan, cahaya dan sinar penglihatan, dan limpahkan kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya, dan berilah kesejahteraan." (kumparan.com)

 

Mengutip buku Mukjizat Shalawat tulisan Habib Abdullah Assegaf dan Indriya R. Dani, pada hakikatnya, sholawat Syifa merupakan obat dari segala penyakit hati. Keutamaannya antara lain :

  • Untuk menyembuhkan hati yang sempit dan pikiran yang bingung, perbanyaklah membaca sholawat Syifa.
  • Untuk menyembuhkan dan memberikan ketenangan hati, bacalah sholawat Syifa tiga kali sehabis sholat Maghrib secara terus-menerus dan berkesinambungan.
  • Sehabis sholat fardhu, bacalah sholawat Syifa 15 kali, niscaya akan terjaga dari segala penyakit lahir dan batin, serta akan memperoleh keselamatan.

Pada dasarnya shalawat nabi dapat dibaca kapan saja. Namun ada sejumlah waktu tertentu yang disebutkan dalam hadis-hadis sebagai berikut:

  • Ketika disebut nama nabi SAW. "Orang yang kikir adalah orang yang tidak mau bershalawat kepadaku ketika orang menyebut namaku di sisinya." (HR Ahmad)
  • Saat masuk dan keluar dari masjid. "Ketika masuk masjid, ucapkanlah salam kepadaku. Setelah itu hendaklah ia membaca 'Allahummaftahli abwaba rahmatika' (Wahai Tuhanku, bukakanlah segala pintu rahmat-Mu bagiku). Dan apabila ia hendak keluar, hendaklah ia membaca (sesudah bershalawat) 'Allahumma inni asaluka min fadhlika' (Wahai Tuhanku, aku memohon kepada-Mu limpahan rahmat-Mu)." (HR Abu Dawud)
  • Sesudah membaca tasyahud di dalam tasyahud akhir.
  • Dalam shalat wajib maupun shalat sunah, shalawat nabi dibaca sesudah membaca tasyahud dalam tasyahud akhir.
  • Di dalam sholat jenazah
  • Shalawat nabi dibaca sesudah takbir kedua dalam shalat jenazah.
  • Di antara takbir-takbir sholat hari raya. 
  • Para ulama berpendapat bahwa di antara takbir-takbir shalat hari raya dianjurkan membaca,"SubhanallaHu walhamdulillaHi walaa ilaaHa illallaH wa AllaHu akbar. AllaHumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad. AllaHummaghfirli warhamni."
  • Di awal dan akhir doa. "Doa itu berhenti antara langit dan bumi, tidak naik sedikitpun hingga engkau bershalawat kepada nabimu." (HR At-Tirmidzi)
  • Saat memulai urusan penting dan berharga. "Tiap urusan penting dan berharga yang tidak dimulai dengan hamdalah dan shalawat, maka urusan itu hilang berkahnya." (HR al-Rahawi)
  • Di akhir qunut. Berdasarkan hadis riwayat An-Nasai bahwa kita dianjurkan membaca shalawat di akhir qunut.
  • Di dalam khutbah. Para khatib wajib membaca sholawat nabi setelah membaca tahmid di dalam khutbah mereka (menurut mazhab Syafii).
  • Saat ziarah ke kubur nabi SAW. "Tak seorang pun di antara kamu yang memberikan salam kepadaku, yakni di sisi kuburku, melainkan Allah akan mengembalikan ruhku kepadaku untuk menjawab salamnya itu." (HR Abu Dawud)
  • Saat telinga mendenging. "Apabila telinga salah seorang kalian mendenging, maka hendaklah ia ingat dan membaca shalawat kepadaku." (HR Ibnu Al-Suni)
  • Tiap kali mengadakan majelis. "Tidak duduk suatu kaum dalam suatu majelis, sedangkan mereka tidak berzikir dan tidak bershalawat maka menderita kekuranganlah mereka. Maka jika Allah menghendaki Allah akan mengazab mereka, dan jika Allah menghendaki niscaya Allah akan mengampuni mereka." (HR At-Tirmidzi dan Abu Dawud)
  • Saat mengalami kesusahan/kegundahan. Diberitakan oleh Ubay bin Ka'ab ra bahwa seorang laki-laki bertanya kepada rasulullah SAW, "Ya rasulullah, bagaimana pendapatmu sekiranya saya jadikan shalawat saya untuk engkau semuanya? Beliau menjawab, "Kalau demikian, Allah akan memeliharamu dari segala yang membimbangkanmu, baik mengenai duniamu atau akhiratmu." (HR Ahmad)
  • Tiap pagi dan petang. "Barangsiapa bershalawat kepadaku pada waktu pagi sepuluh kali dan pada waktu petang sepuluh kali maka ia akan mendapat syafaatku di hari kiamat." (HR al-Thabari)
  • Ketika berjumpa sahabat/saudara/handai tolan. "Tidak ada dua orang hamba yang berkasih-kasihan karena Allah, apabila berjumpa satu sama lain berjabatan tangan dan bershalawat kepada nabi SAW, melainkan Allah akan mengampuni dosanya sebelum mereka berpisah, baik yang telah lalu maupun yang akan datang." (HR Ibn Al-Sunni)
  • Tiap malam/hari Jumat. "Perbanyaklah membaca shalawat pada malam Jumat dan siangnya, karena shalawat tersebut dikemukakan kepadaku." (HR At-Thabrani)
  • Saat azan. "Apabila kamu mendengar muazin melantunkan azan, sambutlah ucapannya. Sesudah selesai menyambut azan, maka bershalawatlah untukku." (HR Muslim)[1]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun