Mohon tunggu...
NURBAETI SUSANTI
NURBAETI SUSANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAILM Suryalaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ngaji diri dengan berbagi ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Obat Mujarab dari Masa ke Masa

7 Oktober 2023   17:39 Diperbarui: 7 Oktober 2023   18:31 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya:

 

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada baginda kami Nabi Muhammad yang menjadi obat dan penyembuhan hati, penyehat dan penyelamat badan, cahaya dan sinar penglihatan, dan limpahkan kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya, dan berilah kesejahteraan." (kumparan.com)

 

Mengutip buku Mukjizat Shalawat tulisan Habib Abdullah Assegaf dan Indriya R. Dani, pada hakikatnya, sholawat Syifa merupakan obat dari segala penyakit hati. Keutamaannya antara lain :

  • Untuk menyembuhkan hati yang sempit dan pikiran yang bingung, perbanyaklah membaca sholawat Syifa.
  • Untuk menyembuhkan dan memberikan ketenangan hati, bacalah sholawat Syifa tiga kali sehabis sholat Maghrib secara terus-menerus dan berkesinambungan.
  • Sehabis sholat fardhu, bacalah sholawat Syifa 15 kali, niscaya akan terjaga dari segala penyakit lahir dan batin, serta akan memperoleh keselamatan.

Pada dasarnya shalawat nabi dapat dibaca kapan saja. Namun ada sejumlah waktu tertentu yang disebutkan dalam hadis-hadis sebagai berikut:

  • Ketika disebut nama nabi SAW. "Orang yang kikir adalah orang yang tidak mau bershalawat kepadaku ketika orang menyebut namaku di sisinya." (HR Ahmad)
  • Saat masuk dan keluar dari masjid. "Ketika masuk masjid, ucapkanlah salam kepadaku. Setelah itu hendaklah ia membaca 'Allahummaftahli abwaba rahmatika' (Wahai Tuhanku, bukakanlah segala pintu rahmat-Mu bagiku). Dan apabila ia hendak keluar, hendaklah ia membaca (sesudah bershalawat) 'Allahumma inni asaluka min fadhlika' (Wahai Tuhanku, aku memohon kepada-Mu limpahan rahmat-Mu)." (HR Abu Dawud)
  • Sesudah membaca tasyahud di dalam tasyahud akhir.
  • Dalam shalat wajib maupun shalat sunah, shalawat nabi dibaca sesudah membaca tasyahud dalam tasyahud akhir.
  • Di dalam sholat jenazah
  • Shalawat nabi dibaca sesudah takbir kedua dalam shalat jenazah.
  • Di antara takbir-takbir sholat hari raya. 
  • Para ulama berpendapat bahwa di antara takbir-takbir shalat hari raya dianjurkan membaca,"SubhanallaHu walhamdulillaHi walaa ilaaHa illallaH wa AllaHu akbar. AllaHumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad. AllaHummaghfirli warhamni."
  • Di awal dan akhir doa. "Doa itu berhenti antara langit dan bumi, tidak naik sedikitpun hingga engkau bershalawat kepada nabimu." (HR At-Tirmidzi)
  • Saat memulai urusan penting dan berharga. "Tiap urusan penting dan berharga yang tidak dimulai dengan hamdalah dan shalawat, maka urusan itu hilang berkahnya." (HR al-Rahawi)
  • Di akhir qunut. Berdasarkan hadis riwayat An-Nasai bahwa kita dianjurkan membaca shalawat di akhir qunut.
  • Di dalam khutbah. Para khatib wajib membaca sholawat nabi setelah membaca tahmid di dalam khutbah mereka (menurut mazhab Syafii).
  • Saat ziarah ke kubur nabi SAW. "Tak seorang pun di antara kamu yang memberikan salam kepadaku, yakni di sisi kuburku, melainkan Allah akan mengembalikan ruhku kepadaku untuk menjawab salamnya itu." (HR Abu Dawud)
  • Saat telinga mendenging. "Apabila telinga salah seorang kalian mendenging, maka hendaklah ia ingat dan membaca shalawat kepadaku." (HR Ibnu Al-Suni)
  • Tiap kali mengadakan majelis. "Tidak duduk suatu kaum dalam suatu majelis, sedangkan mereka tidak berzikir dan tidak bershalawat maka menderita kekuranganlah mereka. Maka jika Allah menghendaki Allah akan mengazab mereka, dan jika Allah menghendaki niscaya Allah akan mengampuni mereka." (HR At-Tirmidzi dan Abu Dawud)
  • Saat mengalami kesusahan/kegundahan. Diberitakan oleh Ubay bin Ka'ab ra bahwa seorang laki-laki bertanya kepada rasulullah SAW, "Ya rasulullah, bagaimana pendapatmu sekiranya saya jadikan shalawat saya untuk engkau semuanya? Beliau menjawab, "Kalau demikian, Allah akan memeliharamu dari segala yang membimbangkanmu, baik mengenai duniamu atau akhiratmu." (HR Ahmad)
  • Tiap pagi dan petang. "Barangsiapa bershalawat kepadaku pada waktu pagi sepuluh kali dan pada waktu petang sepuluh kali maka ia akan mendapat syafaatku di hari kiamat." (HR al-Thabari)
  • Ketika berjumpa sahabat/saudara/handai tolan. "Tidak ada dua orang hamba yang berkasih-kasihan karena Allah, apabila berjumpa satu sama lain berjabatan tangan dan bershalawat kepada nabi SAW, melainkan Allah akan mengampuni dosanya sebelum mereka berpisah, baik yang telah lalu maupun yang akan datang." (HR Ibn Al-Sunni)
  • Tiap malam/hari Jumat. "Perbanyaklah membaca shalawat pada malam Jumat dan siangnya, karena shalawat tersebut dikemukakan kepadaku." (HR At-Thabrani)
  • Saat azan. "Apabila kamu mendengar muazin melantunkan azan, sambutlah ucapannya. Sesudah selesai menyambut azan, maka bershalawatlah untukku." (HR Muslim)[1]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun