Mohon tunggu...
Nurbaeti Susanti
Nurbaeti Susanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Fakultas Dakwah Prodi Ilmu Tasawuf IAILM Suryalaya

ngaji diri dengan berbagi ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjebatani dunia batin bersama Sigmund Freud

26 Desember 2024   19:55 Diperbarui: 26 Desember 2024   19:55 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hay sobat, kali ini saya akan sedikit berbagi dengan kalian mengenai psikoterapi yang bisa memberikan pengetahuan tentang Bagai mana mengelola Kesehatan jasmani dan Rohani Bersama bapak psikoterapi, yaitu Sigmund freud. 

Sigmund Freud (1856–1939) adalah seorang dokter, ahli saraf, dan pendiri psikoanalisis, sebuah pendekatan revolusioner dalam memahami pikiran manusia. Ia lahir pada 6 Mei 1856 di Freiberg, Austria (kini di Republik Ceko). Freud pindah ke Wina bersama keluarganya ketika masih kecil dan tinggal di sana sebagian besar hidupnya. Ia menyelesaikan studi medis di Universitas Wina pada tahun 1881 dan mulai bekerja sebagai ahli saraf.

Freud menikah dengan Martha Bernays pada tahun 1886 dan memiliki enam anak. Salah satu anaknya, Anna Freud, juga menjadi psikoanalis terkenal. Karena penganiayaan Nazi terhadap orang Yahudi, Freud melarikan diri ke London pada tahun 1938 dan meninggal setahun kemudian pada 23 September 1939.

Kontribusi Utama Freud

Freud dikenal sebagai pelopor teori psikoanalisis. Ia memperkenalkan konsep-konsep seperti:

1. Id, Ego, dan Superego - Struktur kepribadian manusia.

2. Ketidaksadaran - Bagian dari pikiran yang menyimpan dorongan, keinginan, dan memori tersembunyi.

3. Mekanisme Pertahanan - Seperti represi, proyeksi, dan sublimasi, yang digunakan untuk mengatasi konflik psikologis.

4. Tahap Perkembangan Psikoseksual - Meliputi tahapan oral, anal, falik, laten, dan genital.

Terapi yang Digunakan Freud

Freud menggunakan metode psikoanalisis untuk mengobati gangguan mental dan emosional. Berikut adalah beberapa teknik terapinya:

1. Asosiasi Bebas (Free Association)

Pasien diminta berbicara secara bebas tanpa sensor tentang apa pun yang ada di pikiran mereka. Teknik ini membantu mengungkap pikiran bawah sadar dan konflik tersembunyi.

2. Interpretasi Mimpi

Freud percaya bahwa mimpi adalah jalan menuju pikiran bawah sadar. Ia menganalisis simbol dalam mimpi untuk memahami keinginan dan konflik tersembunyi pasien.

3. Transferensi (Transference)

Dalam terapi, pasien sering mengarahkan perasaan terhadap orang lain (seperti orang tua) kepada terapis. Freud menggunakan fenomena ini untuk menggali dinamika emosional pasien.

4. Analisis Ketidaksadaran

Freud membantu pasien memahami bagaimana pikiran bawah sadar memengaruhi perilaku mereka, sering kali dengan menggali trauma masa kecil.

Penyembuhan Penyakit Jasmani dan Rohani

Meskipun Freud berfokus pada gangguan mental, ia percaya bahwa konflik psikologis dapat memengaruhi kesehatan fisik. Contohnya adalah konversi histeria, di mana konflik mental menyebabkan gejala fisik seperti kelumpuhan atau kebutaan tanpa penyebab medis. Terapi Freud bertujuan untuk menyembuhkan dengan membawa konflik bawah sadar ke tingkat sadar, sehingga pasien dapat memprosesnya.

Kritik dan Pengaruh

Meskipun teori Freud banyak dikritik karena dianggap tidak ilmiah, pengaruhnya sangat besar dalam psikologi, sastra, seni, dan budaya modern. Ia membuka jalan bagi pemahaman yang lebih mendalam tentang pikiran manusia dan pentingnya kesehatan mental.

Dengan kontribusinya, Sigmund Freud tetap menjadi tokoh kontroversial namun berpengaruh dalam sejarah psikologi.

Waww keren sekali bukan, sekian dulu yah sobat semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun