Mohon tunggu...
Nur Azmi Aprilla
Nur Azmi Aprilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hello Friends! Nama saya Nur Azmi Aprilla, Mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangka Raya. Melalui kompasiana saya ingin belajar menulis artikel yang baik dan berbagi artikel yang saya buat. Semoga bermanfaat yaa.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Nilai Tukar Rupiah Tidak Stabil atau Cenderung Melemah? Berikut Penyebab dan Solusinya!

25 Maret 2024   12:03 Diperbarui: 28 Maret 2024   11:32 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah anda, setiap hari nilai tukar rupiah terhadap dolar AS selalu berubah, terkadang bisa menguat dan bisa juga melemah. Harga relatif dari satu mata uang terhadap mata uang lainnyalah yang menjadi acuan untuk nilai tukar uang. Yang mana hal ini sangat memengaruhi daya beli suatu negara dalam perdagangan luar negeri, serta arus modal dalam ekonomi internasional dan perdagangan internasional.

             Melansir laman https://satudata.kemendag.go.id/data-informasi/perdagangan-dalamnegeri/nilai-tukar, telah terdata selama 3 tahun terakhir nilai tukar rupiah terkuat berada diangka Rp14.084.00 per dolar AS, angka ini tercapai pada Januari 2021. Sedangkan nilai tukar rupiah terlemah berada diangka Rp15.916.00 per dolar AS yang tercapai pada Oktober 2023.

            Melansir laman https://www.google.com/finance/quote/IDR-USD pada 23 Maret 2024, pukul 9.50 WIB, nilai tukar rupiah telah berada diangka Rp15.814.15 per dolar AS.  Angka ini akan terus berubah setiap saat. Perubahan nilai mata uang yang tidak stabil bahkan cenderung melemah ini bukan tanpa alasan. Tetapi disebabkan karena banyaknya faktor dan masalah yang terjadi di Indonesia sekarang. Beberapa di antaranya termasuk:

Ketergantungan pada Ekspor Komoditas

            Ekspor komoditas yang sangat banyak dari negara Indonesia adalah minyak mentah, batu bara, dan produk pertanian lainnya. Fluktuasi harga komoditas ini di pasar internasional dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Defisit Neraca Perdagangan

            Defisit neraca perdagangan bisa terjadi ketika nilai ekspor lebih rendah daripada nilai impor. Defisit seperti ini dapat menyebabkan tekanan pada nilai tukar rupiah karena permintaan mata uang asing meningkat untuk membayar impor.

Kondisi Ekonomi Global

            Perubahan kondisi ekonomi global yang disebabkan oleh perubahan kebijakan moneter dari bank sentral di negara-negara maju seperti AS, Eropa, dan Tiongkok, juga dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah. Misalnya, kenaikan suku bunga di AS dapat menyebabkan pasar keuangan negara berkembang seperti Indonesia kehilangan aliran modal, yang pada gilirannya dapat menekan nilai tukar rupiah.

Ketidakpastian Politik

            Ketidakstabilan politik dalam negeri atau geopolitik regional juga dapat mempengaruhi kepercayaan investor dan menyebabkan ketidakstabilan mata uang. Investor mungkin cenderung menarik modal mereka dari pasar yang dianggap tidak stabil, yang dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Intervensi Bank Sentral

            Kebijakan intervensi oleh Bank Indonesia dalam bentuk pembelian atau penjualan mata uang asing dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah dalam jangka pendek. Namun, intervensi semacam itu mungkin tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang.

Inflasi

            Tingginya tingkat inflasi dapat menyebabkan daya beli rupiah semakin berkurang, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi nilai tukar. Ketidakpastian inflasi dapat membuat investor kehilangan kepercayaan pada mata uang, menyebabkan penurunan nilai tukar.

            Namun, dengan banyaknya permasalahan yang dihadapi Indonesia bukan berarti tidak ada solusinya. Untuk menaikkan nilai tukar mata uang suatu negara perlu kerja sama yang baik antara kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan faktor-faktor ekonomi lainnya. Berikut adalah beberapa solusi yang mungkin bisa dipertimbangkan:

Kebijakan Moneter

            Bank sentral bisa menggunakan kebijakan moneter untuk menaikkan nilai tukar mata uang. Salah satu cara yang umum dilakukan adalah menaikkan suku bunga. Hal ini bisa membuat mata uang negara tersebut menjadi lebih menarik bagi investor yang mencari imbal hasil yang lebih tinggi.

Intervensi Valuta Asing

            Intervensi secara langsung dari bank sentral di pasar valuta dapat asing mempengaruhi nilai tukar mata uang. Mereka bisa membeli mata uang domestik mereka sendiri atau menjual mata uang asing untuk menaikkan nilai tukar.

Kebijakan Fiskal

            Kebijakan fiskal yang sehat, seperti mengurangi defisit anggaran dan meningkatkan penerimaan negara, dapat mendukung nilai tukar mata uang dengan meningkatkan kepercayaan investor terhadap perekonomian.

Reformasi Struktural

            Melakukan reformasi ekonomi dan struktural yang mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan meningkatkan daya saing dapat membantu menguatkan nilai tukar mata uang.

Mendorong Investasi Asing

            Memperbaiki iklim investasi dalam negeri dan memberikan insentif bagi investor asing untuk menanamkan modal dalam perekonomian dapat mendukung permintaan terhadap mata uang negara tersebut.

Promosi Ekspor

            Meningkatkan ekspor barang dan jasa dapat membantu mendatangkan devisa ke negara tersebut, yang dapat mendukung nilai tukar mata uang.

Stabilitas Politik dan Ekonomi

            Menjaga stabilitas politik dan ekonomi dalam negeri dapat memberikan kepercayaan kepada investor dan membantu menjaga nilai tukar mata uang.

Kerja Sama Internasional

            Upaya kerja sama dengan negara-negara lain dapat memperkuat nilai tukar mata uang secara bersama-sama, misalnya melalui perjanjian tukar menukar atau kesepakatan perdagangan. 

Itulah beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi tidak stabil dan melemahnya nilai tukar rupiah. Diharapkan dengan dijalankannya beberapa solusi tersebut dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia agar semakin maju dengan nilai tukar rupiah yang kuat pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun