Mohon tunggu...
Nur Azizah
Nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Saya suka membaca buku / artikel berita-berita yang terbaru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Penguatan Ekonomi Indonesia di Tengah Tantangan Global pada Tahun 2024

2 Desember 2024   15:42 Diperbarui: 2 Desember 2024   15:43 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan menerapkan praktik-praktik terbaik ini, Indonesia dapat mengatasi tantangan ekonomi yang ada, meningkatkan ketahanan ekonomi, dan menciptakan pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

E. Kajian Empiris

1. Pengaruh Kebijakan Hilirisasi

Kementerian Perindustrian (2023) melakukan kajian terhadap dampak kebijakan hilirisasi, khususnya dalam sektor nikel. Hasil kajian menunjukkan bahwa kebijakan hilirisasi nikel telah memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan nilai tambah ekspor logam. Hilirisasi nikel yang mencakup pembangunan smelter dan pengolahan lebih lanjut, menghasilkan produk dengan nilai jual lebih tinggi, mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah, dan meningkatkan potensi pendapatan negara. Namun, meskipun dampak positif ini sudah terlihat, penciptaan lapangan kerja yang signifikan masih memerlukan waktu, karena proses pengolahan dan manufaktur produk nikel membutuhkan investasi yang cukup besar dan peningkatan keterampilan tenaga kerja. Hal ini menunjukkan bahwa hilirisasi dapat menjadi salah satu strategi untuk mengurangi ketergantungan pada komoditas, tetapi perlu pendekatan yang lebih terencana dan bertahap agar dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas.

2. Konsumsi dan Daya Beli

Studi yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 menyoroti pentingnya konsumsi domestik dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Konsumsi domestik tercatat sebagai kontributor terbesar terhadap PDB Indonesia, dengan elastisitas konsumsi terhadap peningkatan pendapatan sebesar 0,8. Ini berarti bahwa setiap peningkatan pendapatan rumah tangga akan berpotensi meningkatkan konsumsi, yang pada gilirannya akan mendukung perekonomian secara keseluruhan. Oleh karena itu, peningkatan daya beli masyarakat melalui kebijakan yang mendukung kesejahteraan sosial, seperti peningkatan upah dan program bantuan sosial, menjadi penting untuk menjaga konsumsi tetap tumbuh stabil. Stabilitas konsumsi domestik dapat menjadi penyangga ketika sektor eksternal mengalami gejolak, seperti penurunan harga komoditas global atau ketegangan ekonomi internasional (Prayuda, 2019).

3. Peran Investasi Asing

Data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan bahwa investasi asing langsung (FDI) memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia, khususnya di sektor infrastruktur. Proyek infrastruktur yang didanai oleh investasi asing terbukti memiliki dampak multiplier yang positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal, dengan setiap investasi asing menghasilkan dampak pertumbuhan ekonomi lokal sebesar 1,5 kali lipat. Hal ini membuktikan bahwa investasi asing tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga mendorong pembangunan infrastruktur yang dapat meningkatkan konektivitas dan efisiensi ekonomi nasional. Dengan terus memfokuskan pada penciptaan iklim investasi yang stabil dan menguntungkan, Indonesia dapat mempercepat pembangunan dan meningkatkan daya saing global.

Dengan kebijakan yang tepat dan implementasi yang konsisten, Indonesia berpotensi mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada tahun 2024. Kajian empiris ini memberikan bukti bahwa dengan memanfaatkan kebijakan hilirisasi, memperkuat konsumsi domestik, serta meningkatkan investasi asing, Indonesia dapat memperkuat ketahanan ekonominya di tengah tantangan global yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun