Pendidikan, baik formal maupun informal, serta pengaruh media juga berperan dalam perkembangan sosial-emosional.
- Pendidikan Karakter: Kurikulum yang mengintegrasikan pendidikan karakter membantu anak memahami nilai-nilai sosial seperti empati, toleransi, dan tanggung jawab.
- Media: Media, baik televisi, internet, maupun media sosial, memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan sosial-emosional. Konten yang positif dapat membantu anak belajar nilai-nilai sosial, sedangkan konten yang negatif dapat memperburuk perilaku sosial.
6. Faktor Ekonomi dan Status Sosial
Kondisi ekonomi keluarga dan status sosial juga memengaruhi perkembangan sosial-emosional anak.
- Kesejahteraan Ekonomi: Anak dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang baik cenderung memiliki akses ke pendidikan, kesehatan, dan lingkungan yang mendukung perkembangan sosial-emosional.
- Tekanan Sosial: Anak yang tumbuh dalam kondisi kemiskinan atau lingkungan yang penuh tekanan sering kali menghadapi tantangan dalam mengelola stres dan menjalin hubungan sosial.
7. Faktor Individu
Setiap individu memiliki karakteristik unik yang memengaruhi perkembangan sosial-emosional mereka.
- Temperamen: Anak dengan temperamen mudah cenderung lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dibandingkan anak yang temperamennya sulit.
- Motivasi Diri: Kemampuan untuk memotivasi diri sendiri sangat penting untuk mengembangkan keterampilan sosial dan mengelola emosi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!