Anak ini segera menyahut. mungkin dihatinya masih menyimpan kekesalan atas semua kritikku.
"Itu film pertamaku"
anak ini tampak kaget.
"Film pertamamu jauuuuh lebih bagus dari film pertamaku!"
Anak ini mulai tersenyum. dia mengerti. aku yakin dia mengerti.
"Saya akan membuat lagi mas."
Aku mengangguk tegas. Anak ini sudah berseri kembali saat dadaku sudah mulai nyeri, semoga aku masih sempat melihat karyamu dik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI