Mandiri Marathon Jogja adalah acara race marathon yang telah digelar sebanyak 3 kali dimulai sejak tahun 2017 pada tahun 2019 ini berlangsung pada Minggu, 28 April 2019.
Berbeda dengan acara marathon lainnya yang hanya  menyuguhkan pemandangan khas kota saja, Mandiri Jogja Marathon menawarkan rute dengan pemandangan yang tidak biasa.
Untuk rute lari pada nomor full marathon, rute yang akan ditempuh dimulai di lapangan utama Roro Jonggrang, kemudian menanjak ke arah gunung merapi di KM 13 hingga 15, lalu peserta akan melewati Monumen Perjuangan Taruna di KM 26. Memasuki KM 37 hingga KM 39 peserta akan melintasi kawasan candi Plaosan Lor dan Plaosan Kidul, di KM 40 peserta melewati candi Sewu dan candi Bubrah, dan titik finish di candi Prambanan.
Uniknya rute pelaksanaan marathon yang berlokasi di kawasan candi Prambanan menampilkan pemandangan candi yang indah nan memukau. Hal ini menjadikan acara Mandiri Jogja Marathon bukan hanya sekedar lomba.
Banyak keseruan yang ditawarkan ketika mengikuti acara ini. Lantas, apa saja keseruannya?
Melewati Monumen Bersejarah dan Candi-candi Peninggalan Zaman Kerajaan
Keseruan pertama adalah saat melewati situs-situs sejarah seperti monumen peringatan dan candi-candi zaman peninggalan kerajaan Mataram Kuno yang eksis pada abad ke 8 hingga abad ke 11 masehi.
Rute lari dirancang untuk melewati 3 destinasi wisata utama Jogja di sekitar candi Prambanan yaitu candi Prambanan, candi Plaosan, Monumen Taruna.
Monumen Perjuangan Taruna
Monumen taruna adalah monumen yang dibangun untuk mengenang perjuangan taruna Akademi Militer yang gugur melawan belanda pada tahun 1949.
Monumen Taruna berupa monumen setinggi 10 meter di pelataran yang dibangun di atas undakan 24 anak tangga. Di tengahnya terdapat patung TNI setinggi 5 meter sebagai simbol Letnan Husein yang menjadi korban perlawanan TNI melawan Belanda pada 1949.
Candi Plaosan
Destinasi berikutnya adalah candi Plaosan. Keindahan dan kemegahan candi ini tidak kalah jika dibandingkan dengan candi Prambanan. Kawasan candi seluas 2000 meter persegi ini dikelilingi persawahan.
Candi Plaosan diidentifikasi sebagai candi Budha karena memiliki ciri bangunan bergaya Buddha, ditandai dengan puncaknya berupa stupa, terdapat patung arca Buddha, serta dikelilingi oleh candi pendamping/candi kecil berbentuk stupa.
Candi ini terbagi atas dua kawasan, Plaosan Lor (bagian utara) dan Plaosan Kidur (bagian selatan). Kedua kawasan terpisah oleh jalan. Plaosan Lor memiliki dua candi utama. Masing-masing candi memiliki gerbang dengan patung/arca penjaga.
Candi Prambanan
Selanjutnya ada candi Prambanan yang menjadi titik finish bagi para pelari, merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun sebagai persembahan kepada tiga dewa utama, Brahma, Wishnu, dan Siwa.
Candi Prambanan dianggap sebagai salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur candi berbentuk tinggi dan ramping, sebagaimana bentuk khas candi Hindu. Candi Siwa sebagai candi utama di kawasan candi Prambanan ini berdiri setinggi 47 meter terletak di tengah-tengah gugusan candi yang lebih kecil.
Karena kemegahannya, candi Prambanan menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara.
Selain melewati ketiga destinasi utama di atas, para pelari juga akan melewati candi Sewu dan candi Bubrah yang juga terletak di dekat candi Prambanan.
Candi Sewu dan Candi Bubrah
Candi Sewu adalah kompleks candi terbesar kedua setelah candi Borobudur, terdiri atas 249 candi. Gerbang masuk kawasan candi terdapat pada empat penjuru mata angin. Pada setiap gerbang masuk terdapat sepasang patung arca penjaga. Terdapat arca raksasa berukuran tinggi 2,3 meter.
Adapun candi Bubrah, candi ini memiliki ukuran 12x12 meter dan terbuat dari batu andesit.
Saat ditemukan kembali, candi sudah dalam keadaan rusak (bubrah bahasa jawa berarti rusak) namun saat ini telah dipugar.
Candi tidak terlalu tinggi namun tetap menyiratkan keagungan masa lalu. Candi dikelilingi rerumputan hijau yang terpangkas pendek. Terdapat beberapa arca Buddha yang sudah tidak utuh.
Rute Menantang di Sekitar Gunung Merapi
Keseruan selanjutnya adalah saat memasuki KM ke 13 hingga KM 15 dimana peserta akan ditantang dengan rute yang agak menanjak di sekitar gunung Merapi.
Namun kepenatan setelah melewati rute yang menanjak akan terbayar oleh pemandangan gunung Merapi yang memukau dilihat dari dekat.
Melewati Pedesaan dan Rumah Warga
Rute yang dilalui berupa hamparan sawah dan pedesaan yang belum termodernisasi, udara segar dan bebas polusi, dengan latar belakang pemandangan alam berwarna hijau sungguh memanjakan mata.
Mungkin bagi yang punya teman, pacar, pasangan, atau mertua bule bisa diajak untuk menikmati suasana ini. Hitung-hitung sekaligus sebagai ajang memperkenalkan diri, suasana ini representatif untuk menunjukkan dari mana Anda berasal.
Atau mungkin juga bisa dijadikan ajang rekreasi bagi diri sendiri yang sedang penat dengan kebisingan dan hingar-bingar di perkotaan untuk menikmati pemandangan dan kehidupan warga di 13 desa dalam rute perlombaan.
Stan Makanan Khas Jogja di Akhir Lomba
Keseruan lain ada pada stan makanan khas Jogja yang terletak di titik finish.
Berikut ini beberapa kuliner khas yang bisa dijumpai di Jogja.
Meski, bagi mereka yang tidak terbiasa dengan rasa khas masakan jawa yang cenderung manis, mungkin gudeg terasa mengejutkan.
Namun kombinasi bahan lain dalam sepiring gudeg seperti sambal krecek, ayam, dan telur, atau tahu tempe bacem tetap nikmat. Layak dicoba karena kekhasannya.
Selain gudeg, Jogja terkenal dengan lotek. Lotek adalah sajian mirip gado-gado. Bedanya sayuran pada lotek lebih bervariasi, kadang ditambah bayam, kol, tauge, atau bunga luri. Saus kacang pada lotek juga berbeda dengan saus kacang pada gado-gado karena ada tambahan kencur.
Selain itu ada bakmi jawa, sate klatak sate kambing yang unik karena ditusuk dengan jeruji besi lalu dibakar di atas arang. Ada oseng mercon, oseng kikil dan daging sapi, atau jeroan sapi yang ditumis bersama cabe rawit yang melimpah, mungkin bisa dijadikan tantangan makan pedas,
Tak lupa ada bakpia, kuliner lain khas Jogja yang sering dijadikan oleh-oleh. Bakpia umumnya berisi kacang hijau, namun sekarang ini ragam isian bakpia sudah semakin bervariasi. Ada keju, coklat, abon, dan lainnya.
Pamerkan Finisher Medall yang Unik dan Race Resultmu Di Sosmed
Keseruan terakhir adalah sovenir seperti finisher medall dan race result yang bisa Anda pamerkan di sosial media.
Setelah finish, jangan lupa untuk membagikan foto race result dan medali yang unik dengan latar belakang candi Prambanan. Dijamin teman-teman anda akan iri melihatnya.
Dengan segala keseruan yang ditawarkan ini, Mandiri Jogja Marathon layak dijadikan agenda lari tahunan bagi mereka yang menyukai lari. Mengikuti acara ini bukan hanya mengikuti lomba tapi juga bisa menjadi ajang rekreasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H