Mohon tunggu...
Nur Aulia Saskia
Nur Aulia Saskia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi S1 Geografi FISIP ULM

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Potensi dan Pengembangan Lahan Basah di Sungai Tabuk: Batu Bata Dekoratif, Briket Sekam Padi, dan Selai Jeruk sebagai Solusi Optimalisasi

5 Oktober 2024   23:28 Diperbarui: 5 Oktober 2024   23:38 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Pengolahan Jeruk

Komoditas unggulan kedua adalah buah jeruk yang dibudidayakan di Kelurahan Sungai Tabuk. Untuk meningkatkan nilai jual jeruk, sebaiknya dilakukan pengolahan sebelum dipasarkan. Pengolahan jeruk dapat dilakukan dengan memproduksi selai jeruk. Produk ini bisa diberi nama "Selat: Selai Jeruk Asli Tabuk" dengan tagline "Rasa Jeruk Asli dari Sungai Tabuk." Selai jeruk ini tidak hanya akan dijual di tingkat lokal, tetapi juga dipasarkan secara online, sehingga dapat menjangkau konsumen di luar kecamatan, bahkan ke tingkat provinsi atau nasional. Strategi pemasaran yang luas ini akan memberikan peluang yang lebih besar bagi masyarakat untuk mendapatkan keuntungan dari hasil pertanian mereka.

Gambar (15): Selai jeruk (Sumber gambar: style.tribunnews.com kraftfoods selai jeruk)
Gambar (15): Selai jeruk (Sumber gambar: style.tribunnews.com kraftfoods selai jeruk)

Dengan implementasi arah pengembangan ini, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di desa-desa yang dikunjungi. Upaya ini tidak hanya akan mengoptimalkan potensi lokal, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan ekonomi di wilayah tersebut.

Referensi

Soendjoto, M. A. (2016). Sekilas tentang lahan-basah dan lingkungannya.

Wibowo, A. (2009). Peran lahan gambut dalam perubahan iklim global. Jurnal Tekno Hutan Tanaman, 2(1), 19--26.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun