- Penjelasan Grafik: Sumbu X (horizontal)
Berisi tentang level kemampuan. Sebelah kiri menunjukkan kemampuan yang rendah , sebelah kanan menunjukkan kemampuan yang tinggi.
Karena Teori Response Butir menggunakan metrik logit/probit, maka tidak seperti skor-skor pada umumnya yang menunjukkan 0 itu rendah dan 100 itu tinggi. Sebelah kiri 0 adalah level rendah, 0 itu level sedang, sebelah kanan 0 adalah level tinggi. Semakin ke kanan, kemampuannya semaki tinggi.
- Penjelasan Grafik: Sumbu Y (vertikal)
Berisi tentang informasi probabilitas dalam menjawab soal itu benar. Angkanya dimulai dari 0 hingga 1. 0 berarti probabilitasnya rendah untuk menjawab soal dengan benar.
- Kombinasi Garis X dan Y
Dalam grafik tersebut, terdapat gambar yang ideal :
- Orang-orang yang kemampuannya rendah peluangnya kecil untuk menjawab sebuah butir dengan benar. Sedangkan orang-orang yang kemampuannya tinggi peluangnya sangat besar untuk menjawab sebuah butir dengan benar. Sementara orang yang sedang, peluangnya ditengah-tengah yaitu berada di 0,05.
- Garis linier tersebut kurang mampu untuk menjelaskan fenomena ini karena tidak mungkin ada peluang yang dibawah 0 atau negatif. Hal inilah yang menjadikan perlunya pembuatan kurva yang non linier. Dimana yang terkecil mendekati 0 dan yang terbesar itu mendekati 1. Sehingga kurva yang dipakai adalah sebagai berikut. Gambar dari kurva berikut merupakan gambar yang ideal untuk sebuah Teori Response Butir yakni model Kurva Logistik Ogive dan Model Kurva Normal Ogive Kedua kurva tersebut bentuknya seperti huruf “S”.
- Gambar ini menunjukkan bahwa orang yang memiliki kemampuan lebih tinggi akan memiliki peluang lebih besar dalam menjawab benar dibanding dengan orang yang kemampuannya rendah.
PERBANDINGAN CTT dengan IRT
Pembeda
Teori Tes Klasik CTTte
Teori Tes Modern IRT
- Eror standar pengukuran
- Berlaku bagi semua skor dalam populasi tertentu
- Di semua skor berbeda. Namun digeneralisasikan di semua populasi
- Panjang tes
- Dibandingkan dengan tes yang pendek, maka Tes yang panjang akan menghasilkan skor yang reliabel
- Yang bisa menghasilkan skor yang reliabel adalah tes yang pendek
- Perbandingan antar tes
- Apabila tes yang dibandingkan adalah paralel, maka perbandingan skor antar tes akan optimal
- Apabila tes yang dibandingkan memiliki tingkat kesulitan yang bervariasi, maka perbandingan skor antar tes akan optimal
- Makna skor
- Makna terhadap skor kemampuan individu diperoleh dari perbandingan dengan orang-orang di dalam norma
- Makna terhadap skor kemampuan individu diperoleh dari selisihnya dengan kesulitan butir
- Data interval
- Diperoleh dengan mendapatkan skor yang terdistribusi normal
- Diperoleh dengan pengaplikasian model pengukuran yang terjustifikasi
- Skala dengan format berbeda
- Dampak yang berbeda terjadi pada butir-butir dengan format yang berbeda
- Butir-butir dengan format bervariasi, dapat menghasilkan tes yang optimal