(3) membantu memvisualisasikan ide-ide abstrak;
(4) mempermudah pemahaman materi yang sedang dipelajari;Â
(5) menampilkan materi pembelajaran menjadi lebih menarik; dan
 (6) memungkinkan terjadinya interaksi antara pembelajaran dengan materi yang sedang dipelajari.Â
Jika memperhatikan manfaat dari penggunaan TIK ini, tentunya penggunaan TIK dalam pembelajaran maupun lingkungan sekolah tidak dapat dihindari. Sekolah harus senantiasa berupaya untuk memenuhi kebutuhan terhadap fasilitas TIK ini. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran menjadi tuntutan yang mendesak dewasa ini. Maraknya arus informasi dan ragamnya sumber informasi menjadikan guru tidak menjadi satu-satunya sumber belajar. Akan tetapi dalam satuan pendidikan sekolah guru memiliki peranan yang strategis. Oleh karena itu penggunaan TIK di sekolah hendaknya dimulai dari titik pangkal yang strategis pula yaitu guru (Miarso, 2004: 494).Â
Para guru harus diyakinkan bahwa TIK memiliki kegunaan dalam memfasilitasi proses belajar siswa dan bahwa TIK tidak akan menggantikan kedudukannya sebagai guru, melainkan membantunya untuk, paling tidak, menyimpan dan menyajikan konsep, prinsip, prosedur yang ingin diajarkannya.Â
Upaya strategis yang perlu dilakukan adalah para guru perlu ditingkatkan kepercayaan dirinya serta dilibatkan dan ikut berpartisipasi dalam pengembangannya, yaitu pengembangan TIK untuk pembelajarannya demi peningkatan kualitas proses dan hasil belajar siswa.Â
Terdapat 6 peranan TIK dalam bidang pendidikan, antara lain:
1. TIK sebagai skill dan kompetensi.Penggunaan TIK harus proporsional maksudnyaTIKbisa masuk ke semua lapisan masyarakat tapi sesuainya dengan porsinya masing-masing.
2. TIK sebagai infratruktur pembelajaran. Berupa: tersedianya bahan ajar dalam format digital, the network is the school, Â belajar dimana saja dan kapan saja.
3. TIK sebagai sumber bahan belajar.Â