Tepung terigu berasal dari bahasa Portugis yaitu "trigo" yang berarti "gandum". Tepung terigu merupakan tepung hasil ekstraksi dari proses penggilingan biji gandum.Â
Tepung terigu adalah jenis tepung yang paling banyak digunakan di Indonesia. Pemanfaatannya dalam mengolah makanan sangat disukai oleh masyarakat, mulai dari untuk proses membuat gorengan, kue, mie, roti, dan lainnya.Â
Selain mengandung karbohidrat, tepung terigu memiliki kandungan protein yang berupa gluten, albumin, gliadin, globulin, dan protease. Dimana peran glutein ini cukup besar pengaruhnya.Â
Gluten adalah kompenen dari gliadin dan glutenin yang dapat mengikat air dan membentuk struktur kerangka. Tingkat elastisitas dan kekenyalan pada makanan berbahan tepung terigu sangat dipengaruhi oleh gluten. Maka dari itu, dilakukan pembagian jenis tepung terigu berdasarkan kandungan protein agar penggunaan tepung terigu bisa sesuai dengan karakteristik produk yang akan diolah.Â
Berdasarkan pengelompokan kandungan proteinnya, tepung terigu dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tepung terigu protein tinggi, sedang, dan rendah.Â
Mari kita bahas lebih mendalam pengelompokan tepung terigu ini, sebagai berikut :
1. Tepung terigu protein tinggiÂ
Tepung terigu protein tinggi (hard flour) memiliki kandungan protein sekitar 12 hingga 13%. Gluten bersifat kedap udara sehingga tepung terigu dengan kandungan protein tinggi memiliki kemampuan mengikat gas yang lebih baik.Â
Gas dari proses fermentasi dengan ragi akan terperangkap dalam jaringan gluten sehingga adonan akan mengembang dengan tekstur yang empuk. Jenis tepung teriguprotein tinggi cocok digunakan untuk membuat roti dan mie dengan kualitas tinggi.Â
2. Tepung terigu protein sedangÂ
Tepung terigu protein sedang (medium flour) memiliki kandungan protein sekitar 9,4 hingga 11%. Tepung terigu ini disebut juga dengan istilah "tepung serbaguna" karena dapat dimanfaatkan untuk substitusi protein tinggi maupun rendah.Â
Jenis tepung terigu protein sedang cocok digunakan untuk pembuatan kur bertekstur lembut seperti pancake, martabak, dan kue tradisional.Â
3. Tepung terigu protein rendahÂ
Tepung terigu protein rendah (soft flour) mempunyai kandungan protein sekitar 7 hingga 8,5%. Jenis tepung terigu ini cocok digunakan untuk membuat kue kering dan produk dengan sedikit gluten maupun tidak memerlukan gluten.Â
Kesimpulannya, setiap jenis tepung terigu mempunyai kegunaannya masing masing. Maka dari itu, jangan salah pilih jenis tepung terigu. Pilihlah jenis tepung terigu yang tepat untuk menghasilkan makanan yang sesuai dengan teksturnya dan maksimal.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H