Mohon tunggu...
Nur Asih Jayanti
Nur Asih Jayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Freelancer // Belajar menulis // CP : menurasih@gmail.com

Senang menulis tentang Pertanian, pangan, dan lifestyle. Enjoy the moment!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Balik Pamer Kekayaan di Media Sosial dan Cara Menghadapi Tukang Pamer

11 Maret 2023   23:47 Diperbarui: 11 Maret 2023   23:52 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kendaraan mewah oleh detikcom

1. Menampilkan ketidaktertarikan 

Apabila si tukang pamer adalah rekan kerja maka kamu bisa bersikap cuek, biasa biasa saja dan jangan memberikan tanggan apapun di saat si tukang pamer terus membicarakan masalah materi. Ini sebagai upaya untuk menampilkan bahwa kamu tidak terkesan dengan yang dipamerkan. 

Biarkan saja si tukang pamer bicara terus terusan namun kamu tetap konsisten dengan sikap ketidaktertarikan kamu. Maka perlahan si tukang pamer akan sadar diri dan kamu tidak akan lagi menjadi target dia saat flexing. 

2. Tidak mudah terpancing 

Di saat rekan kamu sedang membahas kekayaan, kamu bisa dengarkan saja dan tidak terpancing ikut bahas hal tersebut. 

Jika kamu ikut membahas maka kamu akan dianggap tidak mau kalah dan bahasan pamer kekayaan akan semakin terus terusan dilakukan. 

3. Membatasi percakapan

Membatasi percakapan dengan tukang pamer sangat diperlukan. Kamu bisa bahas hal seputar pekerjaan saja jika si tukang pamer ini adalah rekan kerja. 

Selain hal pekerjaan kamu bisa mengurangi percakapan supaya tidak terjebak dengan pembahasan kekayaan yang hanya menyombongkan hal materil yang mereka miliki. 

Ada tujuan tertentu dengan pamer kekayaan

Budaya pamer kekayaan didukung dengan adanya media sosial dan pengaruh influencer di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun