Mohon tunggu...
Nur Asih Jayanti
Nur Asih Jayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Freelancer // Belajar menulis // CP : menurasih@gmail.com

Senang menulis tentang Pertanian, pangan, dan lifestyle. Enjoy the moment!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Joki Tugas Kini Tampil Lebih Berani

18 Februari 2023   18:04 Diperbarui: 19 Februari 2023   16:05 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pexels.com

Kenapa joki tugas ini diminati?

1. Bermacam-macam varian pilihan tugas disediakan. 

Apabila kita melihat akun penyedia jasa joki tugas di media sosial, akan terlihat ribuan pengikut dalam akun tersebut. Hal ini menunjukkan banyaknya peminat dan sudah menjadi hal normal kecurangan ini. 

Selain itu, jasa yang disediakan joki tugas ini bervariasi, bisa yang level biasa hingga level tinggi seperti dimulai dari joki tugas akademi seperti joki makalah, joki tugas keseharian, joki skripsi, joki ujian, dan lain-lain. Sehingga si pelanggan joki bisa memilih sesuai kebutuhan. 

2. Sifat malas.

Malas menjadi salah satu alasan sebagian besar orang yang menggunakan jasa joki tugas. Sifat tidak mau berpikir dan terbiasa ingin serba cepat menjadi pendukung terkuat untuk melakukan aksi menyewa jasa joki. 

Orang yang sudah terbiasa dengan sesuatu yang instan maka akan sulit untuk kembali ke hal yang seharusnya dilakukan. Mereka sudah pernah merasakan dipermudah dan dimanjakan tugasnya, maka akan ketagihan untuk tugas-tugas selanjutnya. 

3. Kesulitan mengatur waktu.

Banyak akademisi yang melakukan kegiatan belajar sambil kerja, disitulah memunculkan tugas yang menumpuk. Disisi lain, si akademisi ini menginginkan tugasnya bisa selesai dan kerjaan juga lancar maka jasa joki tugas pun akhirnya dipilih. 

Uraikan di atas merupakan beberapa alasan klasik yang menyebabkan seseorang akhirnya memilih jasa joki tugas. 

Apapun alasannya, joki tugas adalah perbuatan "kecurangan akademik" yang menodai nilai nilai pendidikan dan kode kejujuran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun