Kemajuan teknologi membuat kita dimanjakan dalam segala hal. Kita tinggal scrol gadget kita dan bisa melakukan apa saja, termasuk belanja. Tentu kita bisa belanja online melalui e-commerce.Â
Belanja sudah menjadi salah satu gaya hidup dan kegiatan yang menyenangkan bagi semua orang, juga bisa menjadi momen healing sejenak. Selain itu, kita cukup duduk manis sudah bisa melakukan belanja online tanpa harus keluar rumah. Selanjutnya kita tinggal menunggu barang diantar ke rumah jadi kita tidak repot.Â
Kita terkadang terlena saat berbelanja karena melihat dan tertarik dengan diskon yang diberikan. Sehingga kita sering belanja barang yang tidak terlalu diperlukan dan menghambur hamburkan uang saja.Â
Suka belanja tidak masalah tetapi kamu harus hati-hati, jangan sampai kecanduan belanja atau shopaholic. Secara psikologi, shopaholic ini bisa termasuk gangguan mental.
Shopaholic (kecanduan belanja)
Shopaholic ini adalah kondisi seseorang yang suka sekali belanja dan tidak bisa dikendalikan. Orang ini cenderung akan membeli semua barang meskipun barang tersebut tidak diperlukan bahkan sudah pernah dibeli.
Kondisi penderita shopaholic sudah diakui sebagai gangguan mental dan sudah ada sejak awal abad ke 20. Dikutip dari American Addiction Center Resource menyatakan bahwa terdapat masalah pada otak sehingga kecanduan dengan apa yang dirasakan saar belanja.Â
Shopaholic merasakan bahagia saat bisa berbelanja karena otak melepaskan hormon endorfin dan dopamin. Hal tersebut yang akhirnya menyebakan rasa adiktif dan kecanduan belanja.Â
Dikutip dari alodokter, berikut karakteristik si shopaholic :
1. Perasaan senang dan bahagia yang intens saat belanjaÂ