Mohon tunggu...
Nur Arviyanto Himawan
Nur Arviyanto Himawan Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang pembelajar

Seorang pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengatasi Kesulitan Belajar

2 Desember 2017   14:42 Diperbarui: 2 Desember 2017   14:48 2397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak diragukan lagi memang jika lingkungan dan fasilitas sekolah berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar. Jika kegiatan belajar tidak didukung lingkungan yang kondusif, maka akan timbul gangguan-gangguan dalam belajar. Sama halnya jika fasilitas yang disediakan sekolah terbatas, tentunya proses belajar mengajar tidak berjalan optimal. Untuk masalah lingkungan, seharusnya pihak sekolah menutup bagian atas selokan itu  agar bau menyengat dari selokan itu bisa berkurang atau pihak sekolah bisa bermusyawarah dengan pemerintah setempat untuk memindahkan aliran selokan ke tempat lain.

 Sedangkan untuk masalah fasilitas, pihak sekolah perlu berusaha melengkapi fasilitas-fasilitas yang kurang, terutama pembangunan laboratorium terpisahtiap mata pelajaran sains. Jika laboratorium tiap pelajaran sains ditempatkan ditempat yang sama, maka pengguanaannya kurang maksimal karena harus berbagi waktu untuk tiap pelajaran tersebut. Jika tempat laboratorium dipisah, maka siswa akan lebih nyaman untuk belajar. Apalagi saat praktikum fisika, dimana siswa bisa lebih bereksplorasi dan terhindar dari berbagai macam gangguan, seperti bau zat kimia yang menyengat.

7. Adanya hubungan lain jenis

Adanya hubungan lain jenis yang dekat kadang menjadi motivasi karena saling menyemangati, tapi kadangkala saat ada masalah terus terpikirkan dan semangat belajar turun.

Wajar jika pada remaja mulai muncul rasa suka terhadap lawan jenis. Ini akan berdampak positif apabila motivasi belajar meningkat karena adanya hubungan lawan jenis yang dekat dimana mereka saling memotivasi satu sama lain. Tapi akan berdampak negatif apabila motivasi belajar menurun akibat adanya masalah dalam hubungan tersebut. Untuk menghindari dampak negatif itu, kita perlu berpikir lebih dewasa dan menganggap bahwa masalah itu dapat diselesaikan dengan baik dan dengan kepala dingin. 

Tentunya ini membutuhkan adanya kontrol emosi yang rasanya masih susah dilakukan oleh remaja karena emosi mereka masih labil. Pikirkan jalan keluar yang menurut kita paling baik dengan mempertimbangkan perasaan teman dekat kita itu. Ingat kembali tujuan kita bersekolah, ingat kembali nasihat yang diberikan orangtua kita, dan ingat kembali Alloh SWT. Kita jangan sampai dikalahkan oleh masalah itu. Jangan katakan kepada Alloh SWT bahwa kita punya masalah yang besar, tapi katakanlah bahwa kita punya Alloh SWT Yang Maha Besar.

8. Sulit beradaptasi

Seperti yang telah diketahui bahwa responden baru saja bertransformasi dari siswa SMP ke siswa SMA, tentunya banyak hal yang harus ia sesuaikan terutama dalam belajar fisika yang lebih mendalam.

Suatu adaptasi memang mutlak diperlukan terhadap lingkungan baru, apalagi saat memasuki jenjang baru di SMA. Kita diharapkan bisa bertransformasi dari siswa SMP ke siswa SMA yang tentunya memiliki atmosfir yang berbeda. Untuk dapat beradaptasi dengan baik, kita perlu mengenali lingkungan yang baru, teman baru, guru baru, materi baru, dll. 

Kemudian kita mengamati bagaimana sifat-sifat dari teman dan guru, cara penyampaian materi oleh guru, dll. Selanjutnya menyatulah dengan lingkungan baru dengan cara membentuk relasi dan ubahlah gaya belajar kita ketika SMP apabila sudah tidak cocok lagi jika kita terapkan di SMA. Kemudian buat diri kita senyaman mungkin dengan lingkungan baru.

9. Masih ragu-ragu dalam mengungkapkan pendapat karena takut salah dan malu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun