Mohon tunggu...
Nur annisa Zakiah
Nur annisa Zakiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - NIM : 2410416120010

Mahasiswa universitas lambung mangkurat fakultas ilmu sosial dan ilmu politik prodi Geografi S1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menganalisi 3 citra yang berbeda berdasarkan unsur interpretasi di kabupaten Tanah Laut

19 Oktober 2024   19:16 Diperbarui: 20 Oktober 2024   08:22 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PPIIG ULM https://ppiig.ulm.ac.id/   

interpretasi

Interpretasi citra adalah ilmu yang mempelajari foto atau gambar udara dengan tujuan untuk mengidentifikasi objek dan menilai maknanya. Tiga rangkaian operasi diperlukan untuk mengidentifikasi objek dalam gambar, yaitu deteksi, identifikasi, dan analisis. Deteksi adalah pengamatan terhadap suatu objek, identifikasi adalah Upaya untuk mengkarakterisasi objek yang diamati dengan informasi yang cukup, sedangkan analisis adalah tahap pengumpulan informasi tambahan (Lili somantri,2008).

Dalam geografi, interpretasi citra merupakan suatu metode identifikasi identitas suatu objek dari foto, yang di lakukan dengan cara menyimpan data citra dan menggunkan data tersebut untuk suatu tujuan tertentu. Proses interpretasi suatu gambar terdiri dari tahapan persepsi, identifikasi, dan analisis, serta elemen-elemen seperti rona, warna, bentuk, ukuran, tekstur, pola, situs, asosiasi, dan bayangan (kompasiana Dina Ilma Wahyuni).

dalam artikel ini saya akan membahas kelebihan dan kelemahan dari citra sentinel-1, landsat 8, dan worldview. juga menganalisis unsur interpretasi yang ada di kabupaten Tanah Laut.

Sentinel-1

Sentine-l adalah satelit milik Badan Antariksa Eropa (ESA) yang dirancang untuk mengirimkan sejumlah besar data dan citra untuk program Copernicus Eropa.

Sentinel-1 dilengkapi dengan satelit pengorbit kutub kembar yang dirancang untuk menyediakan data spasial untuk jaminan lingkungan dan keamanan, pertumbuhan ekonomi dan bisnis global.

Satelit tersebut akan beroperasi siang dan malam serta melakukan apertur sintetis dengan pencitraan radar. Pita Sentinel-1 memungkinkan untuk memperoleh citra dalam semua kondisi cuaca. Satelit ini bekerja dalam mode operasi bebas konflik yang telah diprogram sebelumnya yang memungkinkan untuk mencapai keandalan layanan yang tinggi dan membuat arsip data yang konsisten dalam jangka panjang untuk digunakan dalam aplikasi berdasarkan rangkaian waktu yang panjang. Kelebihan Sentinel-1 adalah merekamnya bebas awan karena panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan mampu menembus atmosfer (Munibah, K., & Iman, L. O. S., 2019). Dan kelemahan dari sentinel-1 adalah Resolusi Spasial Lebih Rendah. Resolusi spasial Sentinel-1 sekitar 5-20 meter, yang lebih rendah dibandingkan dengan beberapa sensor optik.

Keterbatasan Penggunaan. Karena menggunakan radar, analisis citra membutuhkan pengetahuan dan pemrosesan yang lebih kompleks dibandingkan dengan citra optik.

contoh gambar citra sentinel-1 

unsur interpretasi sentinel-1
unsur interpretasi sentinel-1

Landsat 8

Citra landsat 8 merupakan citra satelit milik Amerika serikat yang diluncurkan pada 11 Februari 2013 dan merupakan sistem penginderaan jauh pasif. Resolusi 30 meter dan kuantifikasi 12-bit pada landsat 8 memungkinkan pengamatan tinggi dan lebih baik. Landsat 8 memiliki kemampuan merekam citra resolusi spasial yang bervariasi mulai dari 15-100 meter, dilengkapi 11 saluran band dengan resolusi spectral yang bervariasi. Landsat 8 mampu mengumpulkan 400 scenes citra dalam satu hari perekamannya. Citra landsat 8 dapat digunakan untuk pemetaan batimetri, membedakan tanah dari vegetasi dan daun dari vegetasi konifer, memperjelas puncak vegetasi untuk analisis nilai kehijauan vegetasi, dan membedakan kemiringan vegetasi (kompasiana vira Yuliani) Adapun Kelebihan dari citra landsat 8 adalah akses data yang terbuka, bebas dan gratis.

Citra landsat 8 memiliki beberapa kelemahan, salah satu kelemahannya adalah resolusi spasial yang relatif rendah, yaitu 30 meter untuk pita multispectral dan 15 meter untuk pankromatik, sehingga kurang cocok untuk aplikasi yang memerlukan detail tinggi, seperti pemetaan bangunan kecil atau infrastruktur yang rumit. Selain itu, waktu kunjungan ulang landsat 8 adalah 16 hari, sehingga tidak mampu untuk mamantau wilayah  yang berubah dengan cepat, landsat 8 juga bergantung pada kondisi cuaca yang kurang baik, sehingga kabut, awan, atau hujan dapat mempengaruhi kualitas citra yang di hasilkan, terutama di daerah yang berawan.

Contoh gambar citra Landsat 8 di Kabupaten Tanah Laut

USGS earth explorer
USGS earth explorer

unsur interpretasi landsat 8
unsur interpretasi landsat 8

Worldview-2

Satelit WorldView-2 merupakan satelit observasi bumi komersial yang menghasilkan citra satelit dalam dua moda, yaitu moda pankromatik dengan resolusi spasial mencapai 0.46 meter (dalam keadaan nadir) dan moda multispektral dengan resolusi spasial mencapai 1.8 meter (dalam keadaan nadir). Citra satelit yang dihasilkan Satelit WorldView-2 terdiri dari 8 pita yaitu pita merah ( red ), hijau ( green ), biru ( blue ), inframerah dekat ( near inframerah ), kuning ( yellow ), tepi merah ( tepi merah ), pesisir ( pesisir ), inframerah dekat 2 ( inframerah dekat 2).

Satelit WorldView-2 dimiliki oleh perusahaan Maxar Technologies (dulu bernama DigitalGlobe) – sebuah perusahaan di bidang teknologi antariksa yang berkantor pusat di Westminster, Colorado, Amerika Serikat.

Adapun kelebihan dari citra worldview adalah  memiliki Resolusi spasialnya yang tinggi, yaitu 0,46 meter untuk pankromatik dan 1,84 meter untuk multispektral, memungkinkan pengambilan gambar dengan detail yang sangat jelas, seperti pemetaan lahan dan infrastruktur. Citra ini juga dilengkapi dengan 8 pita spektral, termasuk pita inframerah-dekat, yang berguna untuk analisis lanjutan, seperti pemantauan kesehatan tanaman, identifikasi tipe vegetasi, dan kualitas udara.

Selain itu, waktu revisit yang cepat, yakni sekitar 1 hari, memungkinkan pemantauan berkala suatu wilayah dengan frekuensi yang tinggi. Akurasi geometrik citra ini juga sangat baik, sehingga cocok digunakan dalam pembuatan peta presisi tinggi. Keunggulan lainnya adalah penggunaannya dalam berbagai bidang, mulai dari pemetaan lingkungan, pemantauan bencana, hingga perencanaan perkotaan dan analisis perubahan iklim. Selain memiliki resolusi spasial sangat tinggi, citra WorldView-2 juga memiliki setidaknya 5 band pada sinar tampak. Kemampuan penginderaan jauh untuk mendeteksi kolom air hingga kedalaman tertentu dan tersedianya pilihan band pada sinar tampak memberikan cukup banyak pilihan untuk mengaplikasikan algoritma rasio band dalam menduga kedalaman suatu perairan (subarno. 2015).

Namun, citra WorldView-2 juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah biaya yang relatif mahal, terutama untuk mencakup area yang luas. Selain itu, karena resolusi dan band spektralnya yang tinggi, pengolahan data citra ini memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak yang kuat serta pengetahuan teknis yang mendalam. Citra WorldView-2 juga memiliki batasan dalam kondisi cuaca buruk, seperti awan atau kabut, yang dapat menghalangi pengambilan gambar. Selain itu, citra ini tidak dapat digunakan pada malam hari karena bergantung pada cahaya matahari, serta memiliki cakupan area yang terbatas per frame, sehingga untuk wilayah yang luas diperlukan beberapa citra yang diambil secara terpisah.

contoh gambar citra worldview-2

resellercitrasatelit.wordpress.com
resellercitrasatelit.wordpress.com

unsur interpretasi worldview
unsur interpretasi worldview

kesimpulan 

referensi 

Indonesia, M. V. (2020, April 20). Satelit WorldView-2 - Map Vision Indonesia. Map Vision Indonesia. https://mapvisionindo.com/satelit-worldview 2/#Manfaat_Citra_Satelit_WorldView-2.

Jensen, JR (2007). Penginderaan Jauh Lingkungan: Perspektif Sumber Daya Bumi .

Munibah, K., & Iman, L. O. S. (2019). Citra Sentinel-1 untuk identifikasi fase pertumbuhan padi dengan analisa pola hamburan balik (studi kasus di Kecamatan Bojongpicung, Ciranjang, dan Haurwangi, Kabupaten Cianjur).

https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102189#:~:text=Kelebihan%20Sentinel%2D1%20adalah%20perekamannya,mengenai%20perlindungan%20lahan%20pertanian%20berkelanjutan.      

Naufal, A. M. (2024, May 14). Kelebihan dan Kekurangan Tiga Jenis Citra Serta Interpretasi Citra di Wilayah Kota Denpasar Halaman 1 - Kompasiana.com. KOMPASIANA. https://www.kompasiana.com/ardamnaufal/6643bffade948f44df752b22/kelebihan-dan kekurangan-tiga-jenis-citra-serta-interpretasi-citra-di-wilayah-kota-denpasar#:~:text=Kekurangan:,kompleks%20dibandingkan%20dengan%20citra%20optik.

Pulido, F., et al. (2018). "Mengevaluasi penggunaan WorldView-2 untuk pemantauan vegetasi." Penginderaan Jauh Lingkungan.

Sentinel 1: Satellite Imagery, Overview, and Characteristics. (2024, January 22). EOS Data Analytics. https://eos.com/find-satellite/sentinel-1/

Subarno, T., Siregar, V. P., & Agus, S. B. (2015). Evaluasi Citra Worldview-2 untuk Pendugaan Kedalaman Perairan Dangkal Pulau Kelapa-Harapan Menggunakan Algoritma Rasio Band. Geoplanning: Journal of Geomatics and Planning, 2(1), 30-37.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun