Selain itu, waktu revisit yang cepat, yakni sekitar 1 hari, memungkinkan pemantauan berkala suatu wilayah dengan frekuensi yang tinggi. Akurasi geometrik citra ini juga sangat baik, sehingga cocok digunakan dalam pembuatan peta presisi tinggi. Keunggulan lainnya adalah penggunaannya dalam berbagai bidang, mulai dari pemetaan lingkungan, pemantauan bencana, hingga perencanaan perkotaan dan analisis perubahan iklim. Selain memiliki resolusi spasial sangat tinggi, citra WorldView-2 juga memiliki setidaknya 5 band pada sinar tampak. Kemampuan penginderaan jauh untuk mendeteksi kolom air hingga kedalaman tertentu dan tersedianya pilihan band pada sinar tampak memberikan cukup banyak pilihan untuk mengaplikasikan algoritma rasio band dalam menduga kedalaman suatu perairan (subarno. 2015).
Namun, citra WorldView-2 juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah biaya yang relatif mahal, terutama untuk mencakup area yang luas. Selain itu, karena resolusi dan band spektralnya yang tinggi, pengolahan data citra ini memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak yang kuat serta pengetahuan teknis yang mendalam. Citra WorldView-2 juga memiliki batasan dalam kondisi cuaca buruk, seperti awan atau kabut, yang dapat menghalangi pengambilan gambar. Selain itu, citra ini tidak dapat digunakan pada malam hari karena bergantung pada cahaya matahari, serta memiliki cakupan area yang terbatas per frame, sehingga untuk wilayah yang luas diperlukan beberapa citra yang diambil secara terpisah.
contoh gambar citra worldview-2
kesimpulanÂ
referensiÂ
Indonesia, M. V. (2020, April 20). Satelit WorldView-2 - Map Vision Indonesia. Map Vision Indonesia. https://mapvisionindo.com/satelit-worldview 2/#Manfaat_Citra_Satelit_WorldView-2.
Jensen, JR (2007). Penginderaan Jauh Lingkungan: Perspektif Sumber Daya Bumi .
Munibah, K., & Iman, L. O. S. (2019). Citra Sentinel-1 untuk identifikasi fase pertumbuhan padi dengan analisa pola hamburan balik (studi kasus di Kecamatan Bojongpicung, Ciranjang, dan Haurwangi, Kabupaten Cianjur).