Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Datangnya musim hujan dan musim kemarau berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lain salah satu contohnya adalah wilayah provinsi Bengkulu. Oleh karena itu diperlukan data yang menggambarkan persebaran curah hujan antara satu tempat dengan tempat yang lain, data yang berisi informasi persebaran curah hujan ini terdapat di peta curah hujan. Peta curah hujan atau yang di sebut dengan peta isohyet merupakan peta tematik yang menampilkan informasi persebaran curah hujan.
Definisi umum peta tematik
peta tematik merupakan suatu peta yang merepresentasikan data atau suatu tema, maksud, konsep tertentu, serta berhubungan dengan unsur atau detil topografi yang spesifik, yang sesuai dengan tema yang bersangkutan.
Peta tematik sangat berguna Ketika kita memerlukan sebuah informasi spasial yang terdistribusi atau untuk menganalisis suatu tren dan pola dari data yang kita miliki. Selain itu peta tematik juga sangat cocok digunakan untuk menunjukkan korelasi dari suatu data di Lokasi yang berbeda.
Ciri-ciri peta curah hujan
Adapun  ciri-ciri atau karakteristik yang membedakan peta curah hujan dengan peta yang lain, adalah sebagai berikut
- Berisikan informasi mengenai curah hujan yang sama di beberapa wilayah
- Karakteristik utama yang dimiliki oleh peta curah hujan yakni ada pada isi di dalamnya. Peta curah hujan berisikan informasi-informasi mengenai curah hujan yang ada di suatu wilayah atau daerah, menandai tempat-tempat yang memiliki curah hujan yang sama. Dengan demikian, peta ini dapat digunakan untuk melihat wilayah mana saja yang memiliki Tingkat curah hujan yang sama.
- Tidak memiliki banyak warna
- Peta curah hujan tidak memiliki banyak warna seperti peta pada umumnya. Warna-warna di dalam pet aini sebagai pembeda untuk Tingkat curah hujan tertentu. Dan biasanya peta curah hujan ini dibatasi oleh garis antara warna satu dengan warna lainnya, hal ini dikarenakan setiap wilayah memiliki Tingkat curah hujan yang berbeda-beda.
- Tidak memiliki banyak simbol didalamnya
- Peta curah hujan atau peta isohyet merupakan peta khusus yang tidak terlalu menggunakan banyak simbol. Hal ini karena informasi yang disampaikan hanya curah hujan saja. Symbol yang ada di peta isohyet antara lain symbol warna dan simbol arah (utara, timur, barat, dan Selatan).
Isi
Isi yang di sajikan di dalam sebuah peta pastinya tidak sama, karena peta memiliki beberapa jenis, selain itu isinya juga berbeda-beda. Peta curah hujan berisi informasi tentang persebaran curah hujan di suatu wilayah. Informasi  yang disajikan di dalam peta ini berupa gambar peta suatu wilayah yang diberi warna untuk menandakan Tingkat curah hujan.
Kegunaan
Pihak-pihak tertentu sangat bergantung pada peta curah hujan. Lembaga yang berhubungan dengan kondisi iklim seperti Badan Meteorologi dan Geofisika lah yang menerbitkan peta curah hujan ini. Sementara itu, penggunaan pet aini termasuk orang-orang yang berkepentingan saja, salah satunya adalah penyuluh pertanian. Peta ini dapat digunakan untuk menentukan Lokasi pertanian. Dengan menggunakan peta curah hujan, mereka akan mudah menentukan daerah atau wilayah mana saja yang cocok untuk dijadikan lahan pertanian, serta jenis komoditas pertanian apa saja yang cocok pula di wilayah pertanian tersebut.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menyalin peta tematik ke media kertas kalkir dan plastic transparasi
1. Persiapkan alat dan bahan
- Media : siapkan kertas kalkir atau plastic transparasi.
- Alat tulis : siapkan pensil, spidol permanen, atau pena tinta.
- Peta asli : pastikan memiliki peta tematik yang ingin di salin. Â
2. Â penempatan media
- Letakkan peta asli di bawah media yang telah dipilih (kertas kalkir atau plastic transparasi).
- Pastikan peta asli dan media saling sejajar agar lebih mudah menyalin.
3. Â menggambar kontur
- Gunakan pensil untuk menggambar garis kontur peta, seperti batas wilayah dan jalan.
- Jika menggunakan plastic transparasi, bisa langsung menggunakan spidol permanen.
4. penambahan detailÂ
- Setelah menambahkan kontur, tambahkan detail penting seperti symbol dan informasi lainnya sesuai dengan peta asli.
- Pastikan semua detail telihat jelas dan rapi.
5. pewarnaan (opsional)
- Jika ingin menambahkan warna, untuk kertas kalkir gunakan pensil warna agar hasilnya lebih halus.
- Untuk plastic transparasi gunakan spidol permanen yang berbeda warna untuk membedakan warna yang ada di peta.
6. pemeriksaan akhirÂ
- Setelah selesai, periksa Salinan untuk memastikan semua elemen sudah tergambar dengan baik dan akurat.
- Pastikan tidak ada garis atau detai yang terlewat.
KesimpulanÂ
Dari hasil penyalin peta tematik ke media kertas kalkir dan media plastik tranparasi dapat disimpulkan bahwa peta tematik merupakan suatu peta yang merepresentasikan data atau suatu tema, maksud, konsep tertentu. Dengan menyalin gambar tersebut kita dapat mengetahui wilayah mana saja yang memiliki sebaran hujan yang tinggi dan wilayah mana yang curah hujannya rendah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H