Mohon tunggu...
Nur Annisah
Nur Annisah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bayang Abadi

24 Oktober 2017   18:52 Diperbarui: 30 Januari 2018   15:50 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

2 menit, 7 menit, 1 jam Yudi belum membalas smsnya, dia pun khawatir tapi tetap menunggu sampai dia tertidur. Besoknya di sekolah, Nisa segera mencari Yudi untuk meminta penjelasan atas smsnya semalam tetapi dia sama sekali belum melihat Yudi. Nisa tetap menunggu sampai ia melihat cowok yang sangat ia kenali. Nisa pun segera menghampiri Yudi dan bertanya soal maksud smsnya semalam.

"Yud, apa maksud sms kamu semalam? Aku salah ya? Aku minta maaf deh kalo aku salah, aku gak mau pisah dari kamu, Yud" tanya Nisa dengan hati yang deg-degan, berharap dugaannya salah besar.

"Maaf Nis, ini jalan terbaik untuk kita berdua" jawab Yudi sambil berjalan meninggalkan Nisa yang mulai berlinang air mata. Nisa merasa dadanya sesak, seketika dia seperti kesulitan untuk bernafas. Nisa berjalan tertatih ke arah taman sekolah, di sana dia bisa menangis sepuasnya tanpa didengar oleh siapapun. Maya yang juga sudah datang, heran melihat kursi Nisa masih kosong padahal sahabatnya itu selalu datang cepat, belum lagi bel masuk sudah hampir berbunyi. Maya segera memutuskan untuk mencari Nisa, tepatnya ke taman sekolah yang jadi tempat favorit Nisa. Dugaan Maya sangat tepat, Nisa ada di situ. Dia pun segera menghampiri Nisa yang sepertinya sedang menangis, "Pasti karena Yudi" pikir Maya.

"Nis, lo kenapa?" tanya Maya hati-hati.

Nisa yang mendengar suara Maya cepat-cepat menghapus air matanya namun terlambat, Maya sudah melihatnya. "Eh elo May, gue baik-baik aja kok" jawab Nisa berusaha tersenyum.

"Bohong!" tegas Maya. "Yudi kan yang bikin lo nangis kayak gini?" lanjutnya.

"Hmm, sebenernya..." Nisa mulai menceritakan semuanya termasuk hubungannya yang ditentang oleh ibunya.

Ya ampun Nis, lo yang sabar yah. Gue yakin kok di luar sana masih banyak yang lebih baik dari Yudi" kata Maya setelah Nisa selesai bercerita.

"Gue gak bisa May, gue udah terlanjur sayang sama Yudi" elak Nisa. Maya tidak bisa berbuat apa-apa lagi, dia tahu Nisa sangat menyayangi Yudi, dia cuma bisa berharap ada keajaiban untuk sahabatnya itu. Maya dan Nisa pun segera kembali ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi. Saat masuk kelas, Yudi sempat melihat mata Nisa yang sembab, tiba-tiba dia merasa sangat menyesal namun itu adalah jalan terbaik untuk mereka berdua.

Setelah beberapa minggu, Nisa sudah kembali ceria seperti yang dulu. Setiap Nisa dan Yudi bertemu, mereka saling cuek, meski sebenarnya mereka saling merindukan. Sampai acara perpisahan sekolah pun Nisa dan Yudi tetap saling cuek.

Desember 2012...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun