Mohon tunggu...
Nur Annisa
Nur Annisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa yang menyukai seni

Pantang menyerah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Peningkatan Pemahaman Nilai Pancasila bagi Siswa

14 Oktober 2021   12:11 Diperbarui: 14 Oktober 2021   12:21 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN 

NILAI PANCASILA BAGI SISWA 

Latar Belakang

Sebagai negara kesatuan Republik Indonesia, Pancasila telah menjadi ideologi yang mendarah daging. Pancasila sendiri berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu panca yang berarti lima dan sila yang berarti permulaan. Pancasila sebagai pedoman bagi masyarakat untuk menghayati kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pancasila dalam sistem perumusannya juga sangat sulit dan memakan waktu lama, namun berkat pemikiran dan kerja keras para tokoh proklamasi, akhirnya Pancasila lahir sebagai ideologi bangsa. Hebatnya, nilai-nilai tersebut masih dapat dicapai hingga saat ini dan tidak berbeda dengan kehidupan Reformasi saat ini.

Lahirnya Pancasila membutuhkan pemikiran kritis dan realistis karena banyaknya perbedaan pendapat di antara para penggagasnya yang memungkinkan terjadinya konflik.Perkembangan zaman membuat sebagian mahasiswa lupa akan pentingnya nilai-nilai pancasila. Oleh karena itu saya ingin agar kita dapat memahami nilai-nilai dari pancasila dan dapat mengimplementasikannya dalam baik dalam pembelajaran maupun kehidupan sehari-hari.

 

Pembahasan 

Pancasila merupakan ungkapan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai visi kehidupan bangsa merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia, sehingga visi hidup ini dilestarikan karena visi hidup Pancasila berakar pada budaya dan cara pandang hidup masyarakat. mempersatukan bangsa agar tidak merusak kebhinekaan. Namun yang terjadi di lapangan, masih ada beberapa siswa yang belum bisa menghafalkan pancasila silala dengan sempurna.

Salah satu hal yang mengurangi pemahaman siswa tentang pancasila adalah dihapuskannya P4, penghapusan mata pelajaran pancasila di tingkat sekolah pasca reformasi, dan kurangnya sosialisasi tentang pancasila kepada siswa. Mahasiswa prareformasi masih memiliki banyak pengetahuan tentang pancasila. Para mahasiswa dengan gagah berani memperjuangkan Pancasila saat itu. Hal ini sangat berbeda dengan mahasiswa saat ini yang acuh terhadap Pancasila. Oleh karena itu diperlukannya berbagai solusi,yaitu :

Pendidikan sejarah untuk mengenalkan Pancasila

Pendidikan sejarah merupakan solusi untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila yang telah mati di tengah arus globalisasi. Karena dengan sejarah kita bisa membayangkan bagaimana proses perumusan Pancasila, mengingat  bagaimana para pahlawan memperjuangkan Pancasila di masa lalu dan bagaimana seharusnya sikap generasi sekarang terhadap pendirian negara. Sebagai contoh, terjadi pemberontakan besar-besaran oleh Partai Komunis Indonesia pada tanggal 30 September 1965, atau yang lebih sering kita dengar sebagai G30S/PKI atau Hari Keajaiban Pancasila. Kemudian kami mengetahui bahwa tujuh perwira senior militer Indonesia dan beberapa lainnya tewas membela ideologi Pancasila, yang akan diubah menjadi ideologi komunisme. Dengan  kejadian ini, kita dapat mengajarkan kepada generasi muda di tahun bahwa Pancasila tidak lahir dari arus yang tenang, melainkan dirobek oleh ombak yang memukul dan harus mengorbankan darah untuk mempertahankan integritasnya. Oleh karena itu, ketika kita mempelajari lebih dalam tentang sejarahnya, generasi muda akan termotivasi untuk mempelajari kembali isi Pancasila.

Bila Anda sudah siap untuk mempelajari kembali pancasila, akan  mudah bagi kami untuk membawa Anda kembali ke jejak bangsa Anda dan mengembangkan rasa cinta ideologi bangsa Anda dan sejarah bangsa Anda. Seiring tumbuhnya rasa cinta ini, para pendidik pun dengan mudahnya mengajak mereka untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.pendidikan sejarah berperan penting dalam pembentukan karakter. Hal ini tercermin dari tujuan mata pelajaran sejarah yang terkandung nilai-nilai kepahlawanan, keteladanan, kepeloporan, patriotisme, nasionalisme dan semangat tak tergoyahkan yang melandasi proses pembentukan karakter kepribadian siswa. Peran penting ini didukung oleh materi yang mengandung nilai-nilai penting bagi siswa. Pembentukan karakter dapat diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran dan materi melalui mata pelajaran sejarah.

Penanaman Bela Negara 

Tahap ini  melibatkan anak-anak dari kelas 6 SD sampai dengan kelas SMP. Pemilihan kelompok usia ini karena anak usia  ini  mulai mengenal dunia luar dan sedang dalam  proses mencari jati diri. Tidak hanya kita harus mengikutsertakan peran guru dalam proses ini, tetapi peran orang tua juga sangat dibutuhkan. Pada tingkat tahun ini, kita akan fokus pada perintah kedua dan ketiga dan pengembangan tanda. Adanya kegiatan eksplorasi juga menjadi salah satu solusi untuk mengadakan pelatihan bela negara. Selanjutnya, literasi juga harus diperkenalkan pada kelompok usia ini. Selain melalui kegiatan Pramuka dan pengenalan literasi, character building juga dapat dilakukan melalui pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, dan norma kemasyarakatan.

 

Open Nation History Sheet 

Pada tahap ini, anak-anak diajak untuk berpikir kembali ke untuk melihat sejarah bangsanya ketika sebuah negara berdaulat didirikan. Penulis memperkirakan usia anak pada tahap ini menjadi 810 tahun atau kita anggap usia sekolah dasar. Karena pada usia itu anak akan mudah memahami apa yang diajarkan orang kepadanya. Dengan cara ini, guru  sekolah dapat dengan mudah mentransfer nilai-nilai sejarah bangsa kepada murid-muridnya. Pada tahap ini juga akan baik jika kita mulai mengajarkan sila pertama, Dewa Tertinggi. Semoga melalui perintah pertama ini, Anda dapat belajar menjalankan hukum agama Anda dan tidak lupa untuk mengingat sejarah bangsa Anda.

Tahap Persiapan 

Tahap ini merupakan waktu yang tepat untuk penyempurnaan setelah melalui

tahap sebelumnya. Saat ini, anak yang terlibat adalah 4.444 anak  usia sekolah. Diperkirakan  pada usia inilah mereka membuka mata mereka ke dunia luas. Di sini anak diajari cara mendirikan pemerintahan di Indonesia, atau lebih tepatnya

belajar pancasila lebih lanjut. Mereka juga perlu diajari untuk melihat keadaan masyarakat Indonesia yang sebenarnya saat ini.

Penutup 

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pancasila melandasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, masih banyak siswa yang belum memahami atau bahkan menghafalkan prinsip-prinsip pancasila dengan sempurna. Pemahaman siswa tentang Sila Pancasila membutuhkan peran aktif keluarga, guru, pemerintah, dan masyarakat luas. Solusi yang penulis tawarkan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang Pancasila adalah menerapkan kembali pedoman P4 yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman Pancasila, dalam konferensi dan diskusi organisasi pada tahap pembukaan. Perlu disebutkan ayat-ayat pancasila selain menyanyikan lagu-lagu Indonesia dan ketika mengajar mata kuliah pedagogi pancasila, diperlukan strategi belajar mengajar yang interaktif.

 Pancasila telah ada sejak kemerdekaan Indonesia dan secara resmi menjadi ideologi. Meskipun banyak upaya untuk mengubah ideologi Pancasila ,Pancasila masih berdiri kokoh di antara semua rakyat Indonesia berkat rasa persatuan. Persatuan ini memperkokoh bangsa Indonesia dan disegani oleh bangsa lain. Oleh karena itu, generasi muda, seperti siswa, perlu memiliki pengetahuan pancasila yang kokoh agar eksistensi pancasila di kalangan anak muda tidak luntur dengan  perkembangan zaman yang begitu pesat. Karena kepraktisan dalam mengakses berbagai jejaring sosial, banyak anak yang menyalahgunakannya sehingga menimbulkan perilaku buruk. Oleh karena itu, secara tidak langsung pelaksanaan Pancasila mengalami kemunduran. Banyak sekali tindakan menyimpang, kejahatan, asusila dan berbagai jenis kekerasan yang sayangnya terjadi di kalangan generasi muda. Karena tingkat agama yang rendah, diharapkan  agama dapat mengatasi permasalahan yang ada. Oleh karena itu, penerapan nilai-nilai Pancasila menjadi penting bagi siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Kaelan. 2013. Negara Kebangsaan Pancasila Kultural, Historis, Filosofis, Yuridis dan Aktualisasinya. Yogyakarta: Paradigma

Maftuh, B. 2008. Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dan Nasionalisme Melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Educationist,

             Vol. 2 

Sutono, A. 2015. Meneguhkan Pancasila sebagai Filsafat Pendidikan Nasional.Civis Vol V, No. 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun