(Puisi) Maafkan Aku
Di penghujung senja hidupku,
saat angin malam menyibak gelisah,
aku titipkan bait-bait luka dan penyesalan,
menyusup lirih ke palung jiwamu.
Wahai anak-anakku,
Di matamu aku melihat kebahagiaan,
namun seringkali jiwaku tersesat dalam fana
mengejar kehidupan seperti fatamorgana.
Tangan-tanganmu merindukan dekapku,
tapi aku sibuk membangun istana pasir yang rapuh.
Kini aku menggenggam butir-butir waktu yang tersisa,
aku sisipkan penyesalanku.
Maafkan aku, wahai anak-anakku,
Yang kerap kupinggirkan dalam bisingnya dunia,
Pada pelukmu yang hangat, aku berlalu,
Menukar kasihmu dengan fana yang semu.
Wahai istriku,
penjaga bara yang tak pernah padam,
maafkan diriku yang sering mengabaikan pelitamu di rumah.
Engkau adalah puisi tanpa jeda,
tapi daku seringkali tuli pada suara teduhmu.
Pada lembut senyummu, aku menemukan tempat pulang,
walau langkahku terlampau jauh melangkah.
Wahai teman-temanku,
para pelipur laraku di tengah badai kehidupan,
maafkan aku, betapa seringnya aku lupa menjawab seruanmu,
atau aku hadir hanya sebagai bayang-bayang.
Kini, aku berdiri di ambang waktu hidupku,
berharap serpihan kenangan kita tak terhapus waktu.
Aku hanyalah jiwa yang lemah,
terkadang lupa bersujud pada sang Pencipta,
terkadang lalai mencintai dengan sepenuh jiwa.
Di penghujung ceritaku, tanganku menadah pada langit,
dan berdoa untuk kalian yang aku sayangi.
Kepada kalian semua,
Maafkan aku, yang tenggelam dalam gelombang ego,
Membiarkan cinta meluruh seperti daun gugur,
Tanpa kujaga, tanpa kusirami dengan kasih sayang.
Hari ini, aku berdiri di ambang keheningan,
Menggulung kata yang lama terbungkam,
Semoga pintu maaf kalian tak terkunci,
Biarkan aku kembali, meskipun tertatih, mendekap damai dalam arti.
Maafkan aku, yang terlalu lama tertidur dalam ego duniawi.
Kini, biarkan aku menitipkan bait-bait cinta ini
pada sisa hembusan nafasku yang tersisa.
Aku tak ingin pergi dalam penyesalan tanpa restu dan kasih kalian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H