Cerita-cerita yang menekankan nilai-nilai perdamaian, saling menghormati, dan menghargai martabat manusia dapat menanamkan prinsip moral yang kuat dalam diri siswa. Misalnya, cerita yang menekankan pentingnya perdamaian, kesetaraan, dan pentingnya membangun hubungan yang sehat akan mendorong siswa untuk menolak kekerasan dan lebih memilih cara-cara damai dalam berinteraksi.
8. Menguatkan Identitas dan Kepercayaan Diri Siswa
Seringkali, kekerasan di sekolah muncul dari rasa tidak aman atau kebutuhan untuk menunjukkan kekuatan kepada orang lain. Storytelling (bercerita) dapat memberikan siswa contoh karakter-karakter tokoh yang percaya diri tanpa perlu menggunakan kekerasan. Dengan mengidentifikasi diri dengan karakter-karakter ini, siswa bisa merasa lebih kuat dan nyaman dengan siapa mereka sebenarnya, tanpa harus membuktikan diri melalui kekerasan.
9. Mendukung Proses Healing atau Penyembuhan
Bagi siswa yang mungkin sudah mengalami kekerasan, cerita bisa menjadi sarana untuk pemulihan. Cerita-cerita yang bertema pengampunan, penyembuhan dari trauma, atau bagaimana seseorang bisa bangkit dari pengalaman buruk, bisa memberi harapan dan memberi mereka pemahaman tentang cara mengatasi rasa sakit tanpa perlu membalas dendam atau melanjutkan siklus kekerasan.
Pesan Moral
Bahwa storytelling (bercerita) bukan hanya warisan para leluhur kita yang diwariskan kepada generasi berikutnya termasuk generasi saya tetapi mengandung makna yang mendalam didalam cerita tersebut untuk menanamkan kepada anak -- anak dalam mengolah rasa dan moral yang baik. Dan umumnya akan membekas sampai dewasa berbagai cerita yang menarik yang diceritakan diwaktu masih kecil. Sebaiknya mulai diprogramkan pendidikan melalui storytelling (bercerita) di sekolah-sekolah di Indonesia. Dan guru-guru bisa diberi pelatihan cara storytelling (bercerita) yang baik dengan mendatangkan pendogeng, pencerita dan pelaku teater yang kompeten dibidangnya. Dan juga bisa dikembangkan lomba bercerita untuk anak-anak dan guru-guru secara berjenjang sampai tingkat nasional di dunia pendidikan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H