Mohon tunggu...
Muhammad Nur Amien
Muhammad Nur Amien Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Bebas Bersahaja

Hobi menulis dan membaca semua bidang ilmu dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harus Tahu! Hate Speech, Haters dan Korban Haters

2 September 2024   11:16 Diperbarui: 2 September 2024   11:30 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Platform yang dianalisis adalah Facebooks (56,83 persen), Instagram (6,6 persen), Twitter (X) (36,35 persen) dan Artikel (0,22 persen), belum termasuk platform youtube dan lainnya.

Hasil analisis menunjukkan ujaran kebencian (Hate Speech) dengan nada hinaan 33,7 persen, serangan pada identitas 37,6 persen, kata-kata kotor 13,8 persen, ancaman/hasutan 11,5 persen, seksual/vulgar 1,5 persen dan ujaran lainnya 1,8 persen.

Kalau kita lihat lebih detail untuk tiap - tiap platform:

  • Facebooks: Total unggahan hate speech 58 Ribu, terdapat 45 Ribu orang yang menshare, dan 19 Ribu yang memberikan komentar. Sedangkan yang memberikan tanda emoji persetujuan terhadap unggahan hate speech 87,04 persen atau 2,28 juta orang (likes 1.321.834, love 870.223, Haha 84.059, Wow 174.569) dan tanda emoji tidak setuju terhadap unggahan hate speech 6,28 persen atau 164.173 orang (sedih 153.625 dan marah 10.548).
  • Twitter (X): Total tweet hate speech 140 ribu, total impressions 2 milyar, total reach 518 juta, total likes 3 juta, total replies 153 ribu dan total retweet 1 juta
  • Instagram: Total unggahan hate speech 2.452, total komentar 457 ribu, total likes 8 juta

Kesimpulan bahwa ujaran kebencian/hate speech yang dilancarkan oleh Haters baik yang mengunggah langsung dan audiens yang memberi komentar sebagian besar memberikan narasi ujaran kebencian berupa hinaan, menyerang identitas, kata-kata kotor bahkan ada narasi ancaman/hasutan 11,5 persen.

Dari ketiga platform media sosial yang biasa digunakan dalam mengunggah hate speech, twitter (X) paling banyak percakapan hate speech mencapai 140 ribu dan begitu banyak yang membaca dan memberikan reaksi balik, yang menyetujui unggahan hate speech tersebut, begitu juga yang terjadi pada platform facebook dan instagram. 

Dampak hate speech yang dilancarkan oleh haters sangat besar terhadap audiens yang akhirnya menyetujui dan menganggap normal narasi tersebut. Dan yang memberikan emoji dan komentar penolakan terhadap hate speech jauh lebih sedikit. Dan tentu saja bagi korban hate speech yang menjadi sasaran ujaran kebencian merasa sangat terganggu apalagi kalau sampai viral, membuat  ada rasa takut dan was was untuk berinteraksi sosial dengan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun