Mohon tunggu...
nuramalisa
nuramalisa Mohon Tunggu... Foto/Videografer - lisa

Cinta rasulullah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masyarakat Menjerit, Harga Sembako Semakin Melangit

26 Maret 2020   18:47 Diperbarui: 26 Maret 2020   18:48 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamualaikum Wr...Wb

Untuk Bapak Presiden JOKO WIDODO yang terhormat.

Sebagai negara yang demokrasi dan juga salah satu negara berkembang. Indonesia sekarang ini tengah di kejutkan dengan wabah COVID19 atau vorona virus yang semakin hari semakin diwaspadai.

Tapi mengapa Indonesia yang paling telat mengatasi penanggulangan masalah wabah ini, padahal negara-negara lain sudah dari jauh hari melarang melakukan penerbangan dan aktivitas lain.

Sekarang ini Indonesia memang sudah melakukan penanggulangan untuk mengatasi wabah covid19, dan para masyarakat pun sudah jarang yang berpergian.

Tetapi mengapa pak, harga sembako semakin menunjang naik, masyarakatnya diterapkan untuk berdiam diri dirumah sedangkan harga barang yang dibutuhkan oleh para masyarakat semakin naik.

Seperti harga minyak, gula pasil dan barang-barang lainnya sampai menembus 22rb/kgnya. kebutuhan pokok seperti ini sangat dibutuhkan namun banyak masyarakat dari kalangan bawah yang penuh kekurangan terasa terbebani dengan tanggung jawabnya terhadap keluarga.

Ada sebagian masyarakat melanggar peraturan yang melarang keluar rumah karna mereka harus bekerja untuk menafkahi keluarga.

Seharusnya dengan keadaan yang seperti ini para pertinggi negara juga harus melihat bagai mana kondisi masyarakat yang ada diplosok negara yang kehidupannya masih serba kekurangan.

Semestinya harga sembako harus dimurahkan karna dengan adanya wabah ini banyak masyarakat yang menganggur tidak masuk kerja dan otomatis tidak menerima upah, baik kita katakan bagi yang pagawai negeri mereka menerima upah yang cukup walaupun tidak masuk kerja dan bisa untuk menafkahi keluarganya.

bukankah negara Indonesia adalah negara yang kaya akan hasil alamnya?

Tapi mengapa malah masyarakatnya semakin menjerit akan kemiskinan,dan semakin dilanda akan kegelisahan karna rasa takut.

Hasil alam indonesia yang berlipah luah seperti rempah-rempah selalu diekspor kepada negara lain dan setelah itu diinpor kembali dengan harga yang dua kali lipat lebih tinggi dari harga sebelumnya.

Sedangkan Negara Indonesia tidak mempunyai alat untuk mengolah hasil kekayaannya sendiri.

Bahkan ada sebagian masyarakat Indonesia yang menjadi pekerja di negara luar sepzrti ke Malaysia dan negara lain.

Seharusnya sumber alam yang ada di Indonesia yang sebanyak ini bila diproduksi oleh negara langsung bisa mengurangi jumlah pengangguran yang ada di negara.

Padahal dengan hasil alam yang sebanyak ini bisa menghidupi para masyarakat, hasil alam yang banyak seperti batu bara,emas dan hasil alam lainnya. Dan itu belum termasuk kedalam hasil lautnya.

Contohnya seperti garam yang di produksi Negara harganya sanggat melampau tinggi dan barang yang diinpor dijual lebih murah sehingga hasil yang diproduksi tidak ada yang membeli karna masyarakatnya tidak sanggup.

Seharusnya barang yang yang sudah ada Atau diproduksi oleh negara sendiri jangan lagi menerima barang inpor dari negara lain dan juga seharusnya harganya juga harus lebih murah sehingga masyarakatnya tidak terlalu kewalahan dalam memikirkannya.

Seharunya pemerintah harus bisa menanggulangi masalah ini lebih lanjut agar para masyarakatnya tidak terlalu terpuruk dengan keadaan.

Bukankah negara Indonesia ini negara yang merdeka?

Untuk siapa?

Seharus negara yang merdeka masyarakatnya pasti bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

Baik itu dari segi ekonomi, pendidikan, kesehatan dan juga kesejahteraan. 

Bukankah banyak kasus kriminal yang terjadi sekarang ini yang disebabkan olzh motif ekonomi, baik itu penculikan, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan dan lain-lain.

Hentikan penjajahan secara halus, sejahterakan rakyat sendiri selaku pemimpin negeri ini, bukankah tugas seorang pemimpin untuk mensejahterakn rakyat.

Salam hormat kami

Wassalamualaikum Wr...Wb...

Nur Amalisa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun