Mohon tunggu...
nuramalisa
nuramalisa Mohon Tunggu... Foto/Videografer - lisa

Cinta rasulullah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masyarakat Menjerit, Harga Sembako Semakin Melangit

26 Maret 2020   18:47 Diperbarui: 26 Maret 2020   18:48 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tapi mengapa malah masyarakatnya semakin menjerit akan kemiskinan,dan semakin dilanda akan kegelisahan karna rasa takut.

Hasil alam indonesia yang berlipah luah seperti rempah-rempah selalu diekspor kepada negara lain dan setelah itu diinpor kembali dengan harga yang dua kali lipat lebih tinggi dari harga sebelumnya.

Sedangkan Negara Indonesia tidak mempunyai alat untuk mengolah hasil kekayaannya sendiri.

Bahkan ada sebagian masyarakat Indonesia yang menjadi pekerja di negara luar sepzrti ke Malaysia dan negara lain.

Seharusnya sumber alam yang ada di Indonesia yang sebanyak ini bila diproduksi oleh negara langsung bisa mengurangi jumlah pengangguran yang ada di negara.

Padahal dengan hasil alam yang sebanyak ini bisa menghidupi para masyarakat, hasil alam yang banyak seperti batu bara,emas dan hasil alam lainnya. Dan itu belum termasuk kedalam hasil lautnya.

Contohnya seperti garam yang di produksi Negara harganya sanggat melampau tinggi dan barang yang diinpor dijual lebih murah sehingga hasil yang diproduksi tidak ada yang membeli karna masyarakatnya tidak sanggup.

Seharusnya barang yang yang sudah ada Atau diproduksi oleh negara sendiri jangan lagi menerima barang inpor dari negara lain dan juga seharusnya harganya juga harus lebih murah sehingga masyarakatnya tidak terlalu kewalahan dalam memikirkannya.

Seharunya pemerintah harus bisa menanggulangi masalah ini lebih lanjut agar para masyarakatnya tidak terlalu terpuruk dengan keadaan.

Bukankah negara Indonesia ini negara yang merdeka?

Untuk siapa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun