Pengumpulan Data:
- Data Primer: Penulis melakukan survei terhadap pegawai pemerintah daerah, auditor, dan perwakilan masyarakat menggunakan kuesioner.
- Data Sekunder: Menggunakan dokumen resmi seperti laporan keuangan daerah, hasil audit BPK, dan indeks transparansi pemerintah.
Teknik Analisis Data:
Penulis menggunakan analisis regresi berganda untuk menguji hubungan antara variabel independen (determinasi transparansi dan akuntabilitas) dengan variabel dependen (kepercayaan public stakeholders).
Populasi dan Sampel:
Penelitian dilakukan di beberapa pemerintah daerah di Indonesia dengan sampel pegawai pemerintahan, auditor internal, serta masyarakat yang memiliki akses terhadap laporan keuangan daerah.
Pengukuran Variabel:
- Variabel Transparansi: Diukur melalui tingkat keterbukaan informasi keuangan kepada publik, frekuensi publikasi laporan keuangan, serta keterlibatan masyarakat dalam proses anggaran.
- Variabel Akuntabilitas: Diukur berdasarkan tingkat penyelesaian audit, kualitas laporan keuangan, dan mekanisme pengawasan.
- Kepercayaan Public Stakeholders: Diukur melalui survei persepsi masyarakat dan wawancara mendalam.
Hasil Penelitian
Faktor yang Mempengaruhi Transparansi dan Akuntabilitas:
- Kapasitas SDM dan Teknologi: Penggunaan teknologi informasi terbukti meningkatkan efisiensi dan keterbukaan dalam pengelolaan keuangan.
- Pengawasan Internal: Semakin kuat pengawasan, semakin tinggi tingkat akuntabilitas.
- Komitmen Pimpinan: Pemimpin daerah yang memiliki integritas tinggi cenderung lebih transparan dalam mengelola anggaran.
Hubungan Transparansi dan Akuntabilitas dengan Kepercayaan:
Hasil menunjukkan bahwa transparansi dan akuntabilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat kepercayaan public stakeholders. Pemerintah daerah yang terbuka dalam melaporkan keuangan dan memiliki mekanisme akuntabilitas yang kuat cenderung lebih dipercaya masyarakat.Implikasi Praktis:
Penelitian ini menyarankan peningkatan pelatihan SDM, penerapan teknologi informasi, dan penguatan peran pengawas independen untuk mendukung tata kelola yang baik.
Kritik dan Evaluasi
Kelebihan:
- Relevansi Isu: Penelitian ini membahas masalah yang sangat relevan dengan kebutuhan tata kelola pemerintahan saat ini.
- Pendekatan Komprehensif: Menggabungkan data primer dan sekunder memberikan hasil yang lebih valid.
- Implikasi Praktis yang Jelas: Saran yang diberikan dapat langsung diterapkan oleh pemerintah daerah.
Kekurangan:
- Keterbatasan Wilayah Sampel: Penelitian hanya dilakukan di beberapa daerah, sehingga hasilnya belum dapat digeneralisasikan untuk seluruh Indonesia.
- Kurangnya Penekanan pada Perspektif Masyarakat: Sebagian besar data didasarkan pada pegawai pemerintahan, sementara persepsi masyarakat hanya dijadikan pendukung.