Mohon tunggu...
Nur Amalina
Nur Amalina Mohon Tunggu... Guru - Universitas Dian Nusantara 1212111144 S1. Akuntansi

NUR AMALINA 121211144 S1. Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Ruang Publik Pierre Bourdieu dan Praktik Sosial

10 Oktober 2024   22:06 Diperbarui: 10 Oktober 2024   22:14 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kita menerapkan konsep ini dalam arena bisnis, kita dapat melihat bagaimana praktik etis terintegrasi dalam keputusan bisnis. Max Weber menyoroti pentingnya etika Protestant dalam pengembangan kapitalisme modern, di mana nilai-nilai seperti ulet, hemat, dan asceticism menjadi landasan perilaku bisnis yang sukses.

Misalnya, perusahaan yang mengadopsi prinsip keberlanjutan tidak hanya berfokus pada profit, tetapi juga mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari operasinya. Dalam konteks ini, perusahaan tersebut dapat diartikan sebagai ruang publik yang menginternalisasi nilai-nilai sosial dan budaya ke dalam praktik bisnis mereka. Hal ini menunjukkan bagaimana etika dapat membentuk perilaku sosial dalam ruang publik.

3. Membangun Jaringan Sosial

Ruang publik juga berfungsi sebagai arena untuk membangun jaringan sosial. Dalam konteks ini, individu yang memiliki kapital sosial yang kuat dapat menginternalisasi norma dan nilai yang berkuasa dalam jaringan mereka. Proses ini berkontribusi pada pembentukan habitus kolektif yang mempengaruhi tindakan sosial.

Sebagai contoh, komunitas bisnis yang saling mendukung dan berbagi praktik terbaik dapat menciptakan lingkungan di mana etika dan keberlanjutan menjadi norma. Dengan cara ini, ruang publik menjadi tempat di mana nilai-nilai tersebut dapat diperjuangkan dan diperkuat.

Ruang publik merupakan arena yang kaya untuk praktik sosial, di mana dialektika antara internalisasi eksternal dan eksternalitas internal berperan penting dalam membentuk perilaku individu. Dengan memahami konsep ini, kita dapat lebih baik menangkap dinamika sosial yang terjadi di masyarakat, terutama dalam konteks bisnis dan etika. Praktik kontemplasi, penerapan nilai-nilai etis, dan pembangunan jaringan sosial adalah cara-cara di mana individu dan kelompok dapat berkontribusi pada ruang publik yang inklusif dan berkelanjutan.

Pemahaman tentang ruang publik Bourdieu memberi kita wawasan yang lebih dalam mengenai bagaimana praktik sosial beroperasi dalam kehidupan sehari-hari. Ini membantu kita merancang kebijakan dan intervensi yang lebih efektif untuk menciptakan ruang publik yang lebih baik bagi semua anggota masyarakat.

Daftar Pustaka

  1. Bourdieu, Pierre. (1984). Distinction: A Social Critique of the Judgement of Taste. Harvard University Press.
  2. Weber, Max. (1905). The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism. Scribner.
  3. Swartz, David. (1997). Culture & Power: The Sociology of Pierre Bourdieu. University of Chicago Press.
  4. Giddens, Anthony. (1984). The Constitution of Society: Outline of the Theory of Structuration. University of California Press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun