Mohon tunggu...
Money

Pentingnya Produksi Bagi Kehidupan Manusia

1 Maret 2019   20:42 Diperbarui: 1 Maret 2019   20:42 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Produksi sangat berpengaruh bagi manusia dimuka bumi ini. Menurut Adi Warman Karim, sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari menyatunya manusia dengan alam. Produksi adalah menciptakan manfaat atas sesuatu benda. secara terminology, kata produksi berarti menciptakan dan menamba kegunaan suatu barang. kegunaan suatu barang akan bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari semula. kegiatan produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi. Kegiatan produksi yang menghasilkan barang dan jasa, kemudian dikonsumsi oleh para konsumen. 

Tanpa produksi kegiatan ekonomi akan berhenti, begitu pula sebaliknya. Untuk menghasilkan barang dan jasa, kegiatan produksi melibatkan banyak factor produksi. Fungsi produksi menggambarkan hubungan antar jumlah input dan output yang dapat dihasilkan dalam suatu waktu tertentu. Dengan kata lain produksi, distribusi dan konsumsi merupakan rangkaian kegiatan ekonomi yang tidak bisa dipisahkan. Ketiganya saling memengaruhi.

Dalam kajian ekonomi, produksi adalah kegiatan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang kemudian dimanfaatkan oleh konsumen. Pada saat kebutuhan manusia masih sedikit dan sederhana, kegiatan produksi dan konsumsi dilakukan oleh manusia. Artinya, seseorang memproduksi barang atau jasa kemudian dia mengkonsumsinya. 

Dalam ekonomi islam, produksi juga merupakan bagian terpenting dari aktivitas ekonomi bahkan dapat dikatakan sebagai rukun ekonomi. Hal ini dikarenakan produksi adalah kegiatan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang kemudian manfaatnya dirasakan oleh konsumen. Kegiatan produksi pada dasarnya halal, harus dilakukan dengan cara-cara yang tidak dapat merugikan. (Isnaini 2015 : 62)

Rasulullah sangat menyukai umatnya yang selalu bekerja keras dan berproduksi dalam rangka memenuhi kebutuhan material dan spiritualnya. Ia mendorong umat islam agar rajin bekerja, berangkat pagi-pagi untuk mencari rezeki. Agar tidak meminta-minta, dan agar dapat memenuhi kebutuhan orang-orang yang menjadi tanggung jawab mereka. (Isnaini 2015 : 64)

Dijelaskan hadis riwayat muslim yang artinya: "Dari Abu Hurairah RA berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: hendaklah seseorang di antara kalian berangkat pagi-pagi sekali mencari kayu bakar, lalu bersedekah dengannya dan menjaga diri (tidak minta-minta) dari manusia, yang lebih baik daripada meminta kepada seseorang baik diberi ataupun tidak. Tangan di atas lebih baik daripada tangan dibawah. Mulailah (memberi) kepada orang yang menjadi tanggung jawabmu" (HR. Muslim).

Hadis ini menjelaskan tentang beberapa hal yang terkait aktivitas ekonomi. Aktivitas produksi mencakup semua pekerjaan yang dilakukan manusia untuk memenuhu kebutuhan hidupnya. Rasulullah mendorong umatnya untuk bekerja dan berproduksi serta melarang pengangguran walaupun manusia memiliki modal financial yang mencukupi, sebagaimana sabda Rasul: "Yang paling pedih siksa manusia di hari kiamat adalah orang yang cukup yang menganggur" (HR. al-Daylami). Dalam ekonomi islam, tidak semua aktivitas yang menghasilkan barang atau jasa dan cara memperolehnya. Dengan kata lain, aktivitas yang menghasilkan barang dan jasa yang halal saja yang dapat disebut sebagai aktivitas produksi.

Rasulullah menghendaki keseimbangan antara produksi dan konsums, tidak terjadi israf (berlebih lebihan)baik dalam hal produksi maupun konsumsi. Kegiatan produksi dan konsumsi harus dilakukan dengan seimbang sehingga akan terwujud staabilitas ekonomi dalam pemenuhan kebutuhan hidup. (Isnaini 2015 : 67)

Aktivitas produksi dan konsumsi merupakan kegiatan yang sangat berkaitan yang tidak dapat dipisahkan karena satu sama lainnya saling berhubungandalam sebuah proses kegiatan ekonomi. Oleh karena itu aktivitas produksi harus balance dengan kegiatan konsumsi. Apabila keduanya tidak balance maka akan terjadi ketimpangan dalam kegiatan berekonomi.

Demikian pula, islam melarang seseorang memproduksi atau mengkonsumsi produk atau barang yang haram seperti alkohol, babi, anjing dan lain-lain. Hal ini berbeda dengan konsep produksi dalam tatanan ekonomi konvensional yang tidak mengenal istilah halal dan haram.

Aktivitas produksi didorong oleh Rasulullah dan dilakukan oleh para sahabatnya. Para sahabat Nabi sangat rajin dalam bekerja. Kebanyakan mereka adalah pedagang dan memproduksi seta menjual barang-barang tertentu. Mereka bekerja untuk kebutuhan mereka sendiri dan mereka mempunya semangat dalam bekerja.

Tujuan produksi dalam islam seseungguhnya tidak bisa dilepaskan dari tujuan diciptakan dan diturunkannya manusia ke muka bumi, yaitu sebagai khalifah Allah di muka bumi. Dengan memahami tujuan penciptaan manusia tersebut, kita lebih mudah memahami tujuan produksi dalam islam. 

Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok umat manusia yang berusaha agar setiap orang dapat hidup dengan layak, sesuai dengan martabatnya sebagai khalifah Allah. Dengan kata lain, tujuan produksi adalah tercapainya kesejahteraan ekonomi.

Menurut M.N Shiddiqi, sebagaimana dikutip oleh Rustam Efendi, produksi dalam islam mempunyai bebrapa tujuan, yaitu: (a) pemenuhan kebutuhan-kebutuhan individu secara wajar. (b) pemenuhan kebutuhan-kebutuhan keluarga. (c) bekal untuk generasi mendatang, dan (d) bantuan kepada masyarakat dalam rangka beribadah kepada Allah.

Dalam ekonomi konvensional, tujuan produksi secara makro adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mencapai kemakmuran nasional suatu negara. Secara mikro, tujuan produksi meliputi : (a) menjaga kesinambungan usaha perusahaan dengan jalan meningkatkan proses produksi secara terus-menerus, (b) meningkatkan keuntungan perusahaan dengan cara meminimumkan biaya produksi, (c) meningkatkan jumlah dan mutu produksi, (d) memperoleh kepuasan dari kegiatan produksi, dan (e) memenuhi kebutuhan dan kepentingan produsen serta konsumen.

Dengan demikian, tujuan produksi dalam islam adalah untuk memenuhi segala bentuk kebutuhan manusia. Dengan terpenuhinya kebutuhan manusia ini diharapkan bisa tercipta kemaslahatan atau kesejahteraan baik bagi individu maupun kolektif. Dapat dikatakan bahwa tujuan produksi dalam islam adalah untuk menciptakan maslahah yang optimum bagi individu ataupun manusia secara keseluruhan. 

Dengan maslahah optimum ini maka akan dicapai falah (keberuntungan) yang merupakan tujuan akhir dari kegiatan ekonomi sekaligus tujuan hidup manusia. Falah adalah kemuliaan hidup didunia dan akhirat yangbakan memberikan kebahagiaan yang hakiki bagi manusia. Kemuliaan dan harkat martabat manusia harus mendapat perhatian utama dalam keseluruhan aktivitas produksi. Segala aktivitas yang bertentangan dengan kemuliaan dan harkat martabatb kemanusiaan dapat dikatakan bertentangan dengan ajaran islam.

Prinsip produksi menurut ajaran islam, yaitu: (a) memproduksi barang dan jasa yang halal pada setiap tahapan produksi. (b) mencegah kerusakan dimuka bumi, termasuk membatasi polusi, nenelihara keserasian dan ketersediaan sumber daya alam. (c) produksi dimaksutkan untuk memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat serta mencapai kemakmuran. (d) produksi dalam islam tidak dapat dipisahkan dari tujuan kemandirian umat. (e) produksi dimaksutkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik kualitas-spriritual ataupun fisik. (f) produksi terkait dengan tugas manusia dimuka bumi sebagai khalifah Allah, yaitu memakmurkan bumi dan alam semesta. (g) teknik produksi diserahkan kepada keinginan, kapasitas, kemampuan manusia. (h) dalam berinovasi dan bereksperimen, pada prinsipnya agama islam menyukai kemudahan menghindari mudarat dan memaksimalkan manfaat. (i) mengoptimalkan fungsi dan kreatifitas indra dan akal. (j) memberdayakan alam semesta sebagai sumber daya produksi. (k) terjadinya keseimbangan antara aktivitas produksi untuk kehidupan dunia dan akhirat. (l) aktivitas produksi dilandasi oleh moral dan akhlak mulia, dan (m) produksi ramah lingkungan.

Semoga bermanfaat.

Referensi

Harahap, isnaini, Yeni Samri, Marliyah, 2015, Hadis Hadis Ekonomi. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP

Idri, 2015, Hadis Ekonomi. Jakarta: PRANADAMEDIA GROUP

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun