Mohon tunggu...
Money

Pentingnya Produksi Bagi Kehidupan Manusia

1 Maret 2019   20:42 Diperbarui: 1 Maret 2019   20:42 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan produksi dalam islam seseungguhnya tidak bisa dilepaskan dari tujuan diciptakan dan diturunkannya manusia ke muka bumi, yaitu sebagai khalifah Allah di muka bumi. Dengan memahami tujuan penciptaan manusia tersebut, kita lebih mudah memahami tujuan produksi dalam islam. 

Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok umat manusia yang berusaha agar setiap orang dapat hidup dengan layak, sesuai dengan martabatnya sebagai khalifah Allah. Dengan kata lain, tujuan produksi adalah tercapainya kesejahteraan ekonomi.

Menurut M.N Shiddiqi, sebagaimana dikutip oleh Rustam Efendi, produksi dalam islam mempunyai bebrapa tujuan, yaitu: (a) pemenuhan kebutuhan-kebutuhan individu secara wajar. (b) pemenuhan kebutuhan-kebutuhan keluarga. (c) bekal untuk generasi mendatang, dan (d) bantuan kepada masyarakat dalam rangka beribadah kepada Allah.

Dalam ekonomi konvensional, tujuan produksi secara makro adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mencapai kemakmuran nasional suatu negara. Secara mikro, tujuan produksi meliputi : (a) menjaga kesinambungan usaha perusahaan dengan jalan meningkatkan proses produksi secara terus-menerus, (b) meningkatkan keuntungan perusahaan dengan cara meminimumkan biaya produksi, (c) meningkatkan jumlah dan mutu produksi, (d) memperoleh kepuasan dari kegiatan produksi, dan (e) memenuhi kebutuhan dan kepentingan produsen serta konsumen.

Dengan demikian, tujuan produksi dalam islam adalah untuk memenuhi segala bentuk kebutuhan manusia. Dengan terpenuhinya kebutuhan manusia ini diharapkan bisa tercipta kemaslahatan atau kesejahteraan baik bagi individu maupun kolektif. Dapat dikatakan bahwa tujuan produksi dalam islam adalah untuk menciptakan maslahah yang optimum bagi individu ataupun manusia secara keseluruhan. 

Dengan maslahah optimum ini maka akan dicapai falah (keberuntungan) yang merupakan tujuan akhir dari kegiatan ekonomi sekaligus tujuan hidup manusia. Falah adalah kemuliaan hidup didunia dan akhirat yangbakan memberikan kebahagiaan yang hakiki bagi manusia. Kemuliaan dan harkat martabat manusia harus mendapat perhatian utama dalam keseluruhan aktivitas produksi. Segala aktivitas yang bertentangan dengan kemuliaan dan harkat martabatb kemanusiaan dapat dikatakan bertentangan dengan ajaran islam.

Prinsip produksi menurut ajaran islam, yaitu: (a) memproduksi barang dan jasa yang halal pada setiap tahapan produksi. (b) mencegah kerusakan dimuka bumi, termasuk membatasi polusi, nenelihara keserasian dan ketersediaan sumber daya alam. (c) produksi dimaksutkan untuk memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat serta mencapai kemakmuran. (d) produksi dalam islam tidak dapat dipisahkan dari tujuan kemandirian umat. (e) produksi dimaksutkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik kualitas-spriritual ataupun fisik. (f) produksi terkait dengan tugas manusia dimuka bumi sebagai khalifah Allah, yaitu memakmurkan bumi dan alam semesta. (g) teknik produksi diserahkan kepada keinginan, kapasitas, kemampuan manusia. (h) dalam berinovasi dan bereksperimen, pada prinsipnya agama islam menyukai kemudahan menghindari mudarat dan memaksimalkan manfaat. (i) mengoptimalkan fungsi dan kreatifitas indra dan akal. (j) memberdayakan alam semesta sebagai sumber daya produksi. (k) terjadinya keseimbangan antara aktivitas produksi untuk kehidupan dunia dan akhirat. (l) aktivitas produksi dilandasi oleh moral dan akhlak mulia, dan (m) produksi ramah lingkungan.

Semoga bermanfaat.

Referensi

Harahap, isnaini, Yeni Samri, Marliyah, 2015, Hadis Hadis Ekonomi. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP

Idri, 2015, Hadis Ekonomi. Jakarta: PRANADAMEDIA GROUP

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun