Mohon tunggu...
Nur AliHamidi
Nur AliHamidi Mohon Tunggu... Guru - sebagai guru ngaji

sebagai murid yang selalu ingin belajar dan ingin makin mengenal Dia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dzikir Keras Setelah Shalat Fardu, Bolehkah?

7 Juli 2022   02:17 Diperbarui: 7 Juli 2022   02:25 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagaimana sahabat tahu amalan Rasulullah kalau setelah Rasul shalat kemudian menghadap jamaah hanya komat kamit seperti dukun mengobati pasennya.

Sahabat tahu apa yang dilakukan oleh Rasulullah, baik ketika shalat atau setelah shalat dan susunan dzikir yang dibaca oleh Rasulullah,karena Rasulullah mengeraskan suaranya.

Memang ada yang sir dilakukan oleh Rasulullah, baik didalam shalat atau di luar shalat.

Apa yang dilakukan para ulama ulama kita tidak ada yang menyimpang dari tuntunan Nabi kita Muhammad SAW.

Setelah kita teliti,amati kelompok yang mudah sekali memberi lebel bid'ah dan seterusnya ternyata mereka ini  mayoritas orang orang yang belajar agama di sekolah umum, kampus umum. Mereka seolah-olah sudah mengantongi tiket syurga, selain dari mereka adalah orang-orang yang sesat.

Surga hanya milik kelompok mereka, diluar itu ahli neraka.

Hati mereka, pikiran mereka kasar kepada orang-orang yang sudah shalat, yang sudah baca Alquran dan mau menjalankan agama.

Kalau mau jujur, hati anda yang selalu menyalahkan Orang lain,dengan mudah mengatakan " ini haram,ini bidah,ini musyrik" dan seterusnya akan malu ketika membaca surat Al fath ayat 29.

.

Artinya.Muhammad adalah utusan Allah ,dan orang-orang yang bersama dia bersikap keras terhadap orang orang kafir, tetapi berkasih sayang terhadap mereka yang seiman.Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya.Pada wajah mereka terpancar bekas rukuk dan sujud, mereka mengharapkan karunia dari Allah dan ridhoNya, .

Ayat diatas ada kata " .  ".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun