Mohon tunggu...
Nur Alifa
Nur Alifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Pencemaran Lingkungan yang Terjadi di Sekitar Mangrove

29 November 2024   10:30 Diperbarui: 29 November 2024   10:26 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Sering kita jumpai berbagai permasalahan yang ada disekitar lingkungan tempat tinggal kita, akibat kelalaian kita yang tidak pernah memperhatikan dan menjaga lingkungan sekitar. Permasalahan lingkungan hidup sudah tidak asing lagi ditelinga kita bahkan kita juga sering melihatnya, Salah satunya permasalahan air yang sudah terjadi dilingkungan sekitar kita terutama didalam perkotaan, sangat sulit sekali kita menemukan air yang benar-benar bersih dan jernih. Meskipun sudah dilakukan upaya untuk mengatasinya tetapi masih belum terlaksana secara sempurna, karena tidak semua kerusakan ataupun pencemaran bisa diatasi dan bisa dikembalikan seperti semula.

Apa saja sih penyebab pencemaran lingkungan?

Penyebab pencemaran  lingkungan dilakukan oleh manusia yang dampaknya juga akan kembali kemereka  sendiri. Mereka tidak berfikir terlalu jauh bagaimana akibat dari pencemaran ataupun kerusakan lingkungan yang akan disebabkan dari aktivitas mereka setiap harinya. Sebelum melakukan aktivitas sesuatu yang menimbulkan pencemaran ataupun kerusakan seharusnya mereka juga punya Solusi bagaimana caranya supaya lingkungan tidak ikut tercemar.

Salah satunya pencemaran Air Sungai Avur tepatnya didaerah wonorejo Surabaya. Disana kita akan menjumpai bahwa Sungai tersebut sudah sangat tercemar. Pencemaran air Sungai avur disebabkan dari limbah perumahan yang ada disekitar Sungai tersebut, limbah rumah tangga yang dialirkan langsung dari rumah-rumah warga ke Sungai tersebut, pembuangan sampah secara sembarangan disungai tersebut hingga menumpuk, eceng gondok yang tumbuh secara liar dan jarang dibersihkan oleh pemerintah ataupun warga sekitar, dan yang paling utama adalah Sungai avur berbau sangat busuk hingga orang-orang yang mencium aroma tersebut akan sangat mual dan pusing. Menurut keterangan warga sekitar bau itu disebabkan oleh limbah bekas pabrik tahu yang dulunya berada didaerah wonorejo yang sekarang dijadikan perumahan.

Itulah penyebab bagaimana bisa Sungai avur sangat tercemar, bahkan warga sekitar dulunya sangat terganggu akan hal tersebut tetapi lama kelamaan warga yang tinggal disepanjang Sungai menjadi terbiasa akan hal tersebut apalagi baunya Sungai yang setiap hari mereka cium sangat busuk.

Apa yang perlu dilakukan akan hal tersebut?

Sebenarnya sudah ada Tindakan dari warga setempat untuk membuat Sungai avur bisa mengalir secara lancar dan semua penyebab pencemaran Sungai bisa menghilang terbawa arus, warga setempat melakukan penebangan tanaman mangrove ditepi Sungai yang dahannya menghalangi sampah mengalir tetapi pemerintah justru mengklaim bahwa hal tersebut merupakan perusakan pada tanaman mangrove hingga terjadi kasus yang terbit dimedia sosial.

Perbuatan warga setempat diberikan sanksi untuk melakukan penanaman kembali tanaman mangrove didaerah tersebut. Pada akhirnya pemerintah pun melakukan pengerukan pada Sungai supaya Sungai menjadi lebih dalam dengan tujuan air akan mengalir lancar. Pembersihan sampah diekowisata mangrove wonorejo Surabaya terus dilakukan. Banyaknya sampah plastik didaerah Wonorejo sangat memprihatinkan karena bisa saja merusak ekosistem diperairan tersebut, bahkan menurut Direktur Eksekutif Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN), Aziz, semakin hari kondisi kawasan mangrove memprihatinkan karena dipenuhi dengan sampah plastik yang menumpuk. Pada bulan agustus 2024, Aziz dan pihaknya melakukan kegiatan pembersihan sampah plastik didaerah mangrove Wonorejo Surabaya.

Apa yang dihasilkan dari upaya pembersihan?

Dari hasil pembersihan tersebut menghasilkan banyak sekali sampah plastik sekitar 1.400 kg. Sampah plastik berupa kresek, popok bayi sekali pakai, kemasan sachet, hingga styrofoam. Menyelamatkan ekosistem didaerah mangrove sangat diperlukan dan hingga diwajibkan untuk mendukung mitigasi perubahan iklim karena mangrove sendiri bermanfaat untuk menurunkan gas rumah kaca. Selain membersihkan sampah plastik, pemerintah juga melakukan penanaman 200 bibit mangrove di kawasan konservasi tersebut. Dari data tahun 2023 Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyebutkan bahwa saat ini luasan hutan mangrove di Jawa Timur mencapai 27.221 hektare (Ha). Tersebar di sepanjang pesisir selatan dan utara, dari Pacitan hingga Banyuwangi, dan Tuban sampai pulau Madura.

Apakah pemerintah ikut mengupayakan permasalahan tersebut?

Adapun yang dilakukan oleh pemerintah seperti menormalisasi saluran air atau pelebaran sungai dengan cara mengeruk lumpur disepanjang sungai kawasan Mangrove Wonorejo yang dilakukan oleh Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya membuat kerusakan diwilayah tepian Sungai, sejumlah pohon mangrove dan anakan mangrove mati akibat pengerukan Sungai Wonorejo. kerusakan terparah mangrove terjadi di sisi selatan. Ratusan mangrove jenis Rhizophora Mucronate, Rhizophora Apiculata dan Daruju berusia 2-5 tahun setinggi 1-3 meter dicabut dengan alat berat, dan ditimbun lumpur untuk meninggikan tanggul sungai.

Selain itu puluhan mangrove jenis Avicenia Alba, Alvicenia Marina dan Buta-Buta dibabat dengan alat berat sehingga mati. Berdasarkan Perda Perlindungan Pohon Kota Surabaya Tahun 2014 Nomor 22 kalau mereka nebang pohon dengan kondisi (mangrove) di lapangan harus mengganti dengan 35 pohon diameter 10 cm. Kalau diganti diameter 10 cm, harus merawat sampai 3 tahun. Sebelum dilakukannya pengerukan, Kepala Bidang Drainase DSDABM Kota Surabaya mengatakan bahwa Semakin lebar sungai tersebut, maka jalur inspeksi juga akan semakin lebar. Sedangkan yang ditanami tanaman mangrove adalah jalur inspeksi yang ditanami oleh tanaman mangrove. Ketika kita melakukan normalisasi, maka tumbuhan tersebut tertimbun lumpur hasil pengerukan.

Untuk menangani permasalahan tersebut secara sempurna perlu dilakukan kerja sama antara pemerintah dan Masyarakat, karena diperlukan kesadaran diri yang tinggi dari kedua belah pihak tersebut supaya lingkungan tetap terjaga secara sempurna. Kita tidak boleh menyepelekan pencemaran dilingkungan sekitar kita karena semakin lama dibiarkan akan menjadi rusak dan tidak semua kerusakan bisa diperbaiki seperti semula.

Apa akibat dari pencemaran lingkungan tersebut?

Ditahun 2024 ini pencemaran air semakin meningkat, banyaknya penggunaan lahan yang tidak memperhatikan konservasi tanah dan air apalagi Pembangunan gedung yang tinggi sehingga sangat menganggu proses penyerapan air hujan kedalam tanah, lalu banyaknya aktivitas domestik dan industri. Maka dari itu kita harus membuat Masyarakat menyadari akan hal tersebut untuk tidak membuang sampah plastik sembarangan disungai, apalagi di Sungai yang sudah tercemar.

Pencemaran juga dapat menyebabkan akibat yang lebih serius lagi seperti dalam hal  Kesehatan. Jika dilihat dari segi Kesehatan, pencemaran Sungai ini akan menimbulkan dan mengakibatkan berbagai masalah Kesehatan yang akan langsung berdampak kepada Masyarakat sekitar tempat tersebut. Tidak hanya orang-orang dewasa tetapi anak-anak pun akan ikut terkena akibatnya  karena anak kecil lah yang paling rentan mengalami masalah Kesehatan. Pemerintah lah yang berhak membuat peraturan, mengambil kebijakan tegas, serta membuat perubahan agar masalah sungai yang tercemar ini tidak berlarut-larut lamanya. Bukan hanya pemerintahnya saja yang bekerja, melainkan masyarakatnya juga harus ikut membantu mengatasinya.

Percuma saja jika pemerintah sudah berupaya keras untuk menjadikan sungai yang bersih tetapi masyarakatnya itu sendiri yang berulang kali mengotorinya. Masyarakat seharusnya tidak menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah tetapi ikut andil berupaya dan bergerak bersama-sama dengan pemerintah untuk menjadikan sungai kembali seperti semula yang terbebas dari pencemaran. Diperlukan adanya kesadaran dari setiap individu jika ingin permasalahan ini selesai baik itu dari pihak pemerintah maupun dari pemegang kekuasan tertinggi yaitu masyarakat. Semoga di kemudian hari pemerintah dapat mendengarkan aspirasi masyarakat, begitu pula sebaliknya masyarakat harus mendukung kebijakan pemerintah agar setiap masalah dapat terselesaikan dengan cepat dan tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun