Mohon tunggu...
Nur Akhlami Faozan
Nur Akhlami Faozan Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Salah satu hobi dan kegemaran saya adalah menulis. Sebagai guru bahasa Indonesia tentu saya harus memberikan aksi nyata kegatan menulis yang dapat dilihat oleh kepada murid, rekan, dan atasan. Saat ini saya sedang melaksanakan program literasi di sekolah bersama murid-murid saya, yang kami beri nama "GERAKAN TBC (Tulis dan Baca)". Dengan program ini saya berharap dapat menumbuhkembangkan literasi murid agar menambah wawasan dan pengetahuan mereka.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Modul 3.3.a.9 Koneksi Antar Materi - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

15 Juni 2022   14:07 Diperbarui: 15 Juni 2022   14:12 10251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjalankan program sekolah tidak terlepas dari pemanfaatan sumber daya yang menjadi asset penunjang keberhasilan pembelajaran di sekolah. Sumber daya atau aset yang dimiliki adalah kekuatan yang dimiliki sekolah untuk penunjang ketercapaian visi misi program. 

Aset ini diupayakan agar program yang berjalan mengedepankan kepentingan peserta didik atau program yang berdampak pada murid. Program-program tersebut dijalankan secara berkelanjutan yang diselaraskan dengan kekuatan atau aset yang dimiliki sekolah.

Penyusunan program sekolah yang baik akan menyesuaikan dengan visi dan misi sekolah, hal ini bertujuan agar program dapat tersusun dan terencana dengan baik. 

Program yang dilaksanakan sudah sewajarnya memiliki tahapan-tahapan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, rencana tindak lanjut sebagai perbaikan. Perencanaan yang matang akan menetukan keberhasilan dan kesuksesan dari program tersebut. 

Rencana sebagai langkah awal akan menuntun langkah-langkah selanjutnya yang mengarahkan terhadap pencapaian tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai dari program tersebut. Program harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan patokan dalam melaksanakan program yang akan dijalankan.

Dokpri
Dokpri

Untuk mewujudkan program yang berdampak pada murid, SMA N 1 Ketanggungan dengan visi Membangun generasi yang berwawasan global maka salah satu program yang berkaitan dengan visi tersebut adalah pengembangan literasi. Aset sekolah yang dapat menunjang keberhasilan program ini terdiri dari modal sumber daya manusia, sosial, fisik atau sarana dan prasana.

Sebagai implementasi dari pemanfaatan tujuh aset yang menunjang pembelajaran, program sekolah yang dibuat harus mempunyai ketentuan menjadi panduan dalam menyusun rencana program tersebut. Salah satu panduan yang dapat digunakan adalah dengan menerapkan paradigma inkuiri apresiatif melalui tahapan BAGJA, manajemen risiko, dan MELR.

Dokpri
Dokpri
  • Tahapan BAGJA
    Tahapan BAGJA merupakan sebuah model yang digunakan untuk melakukan perubahan berbasis potensi atau kekuatan atau asset yang ada.Model BAGJA disusun untuk memastikan sebuah program berdampak pada murid atau tidak. Berikut 5 tahapan BAGJA atau 5D yang bisa menajdi pedoman penyusunan program berdampak pada murid:
  • Buat Pertanyaan, pada tahapan ini berisi pertanyaan utama untuk mentukan arah penelusuran
  • Ambil pelajaran, berisi tahapan atau langkah untuk menuntun pengambilan pelajaran
  • Gali mimpi, berisi tahapan menyusun mimpi atau narasi keadaan ideal
  • Jabarkan Rencana, berisi tahapan identifikasi tindakan yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan
  • Atur eksekusi, merupakan tahapan untuk membantu transformasi rencana menjadi nyata, yang berisi langkah-langkah konkrit mewujudkan tujuan.
  • 7 aset atau modal
    Berbicara program pendidikan yang ada di sekolah, maka diperlukan pemetaan 7 aset atau sumber daya yang ada di sekolah.sebagai asset atau kekuatan untuk merencanakan program yang berdampak pada murid. Aset atau modal itulah yang menjadi kekuatan atau sumber daya sekolah. Pemetaan penting dilakukan untuk mengetahui mana asset atau sumberdaya yang paling potensial untuk dikembangkang, maupun mana modal yang selama ini kurang diberdayakan. Setelah pemetaan dilakukan, maka pengelolaan asset menajdi hal yang utama dilakukan, terutama pengelolaan asset yang berdampak pada murid.
  • Manajemen Resiko
    Manajemen resiko adalah sebuah langkah awal yang yang dapat di lakukan untuk mengantisipasi segala yang kemungkinan besar yang dapat terjadi, termasuk juga dalam merencanakan dan melaksanakan program pendidikan.
    Beberapa jenis resiko antara lain:
    1) Resiko strategis, resiko yang berpengaruh terhadap kemampuan organisasi mencapai tujuan
    2) Resiko operasional, resiko berhubungan dengan kelangsungan proses manajemen
    3) Resiko Finansial, merupakan resiko yang mungkin akan berakibat pada berkurangnya aset
    4) Resiko Pemenuhan, resiko yang berkaitan dengan kemampuan proses dan prosedur internal untuk memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku
    5) Resiko Reputasi, yaitu resiko yang berdampak pada reputasi lembaga

Adabeberapa tahapan yang dilalui dalam melaksanakan manajemen resiko:
a. Identifikasi jenis resiko

b. Pengukuran resiko

c. Melakukan strategi dalam pengendalian resiko

d. Melakukan evaluasi terus menerus dan berkelanjutan

  • MELR Monitoring , Evaluation, Learning dan Reporting
    * Monitoring
    monitoring adalah proses menghimpun informasi dan analisis internal dari sebuah proyek atau program
    * Evaluasi
    Evaluasi adalah sebuah penilaian retrospektif secara periodik pada satu proyek atau program yang telah selesai. Biasanya kegiatan evaluasi melibatkan penilai luar yang independen
    Monitoring dan evaluasi, atau lebih mudah disingkat dengan M&E, perlu disinergikan dengan kegiatan atau program yang sedang berjalan dengan melakukan perencanaan, tindakan, dan refleksi. Ketiga aktivitas ini menjadi sebuah siklus yang dapat dilakukan berulang-ulang.
  • Ada dua belas prinsip dasar yang dapat digunakan sebagai pedoman
    Dalam melakukan monitoring dan evaluasi, menurut Kertsy Hobson
    1) Pertama, Tahap awal sebelum melakukan monitoring dan evaluasi adalah mengetahui alasan mengapa monitoring dan evaluasi dibutuhkan.
    2) Kedua adalah menyetujui prinsip-prinsip yang menjadi pedoman
    3) Ketiga, menentukan program atau proyek yang perlu dimonitor
    4) Keempat adalah menentukan siapa saja yang terlibat dalam setiap tahapan monitoring dan evaluasi
    5) Kelima, adalah menentukan topik kunci dan pertanyaan untuk melakukan investigasi.
    6) Keenam adalah mengklarifikasi sasaran, tujuan, aktivitas, dan langkah-langkah untuk berubah
    7) Ketujuh adalah mengidentifikasi informasi yang perlu diketahui.
    8) Kedelapan adalah memutuskan bagaimana informasi diperoleh.
    9) Kesembilan, menilai kontribusi/pengaruh yang diberikan.
    10) Kesepuluh adalah menganalisis dan menggunakan informasi.
    11) Kesebelas adalah menjelaskan data
    12) Kedua belas adalah tentang etika dan proteksi data.

Beberapa konsep penting yang menjadi kunci dalam strategi dan desain program atau proyek adalah :

  1. Aim (dampak yang diinginkan), yaitu dampak akhir yang ingin diraih pada kehidupan orang lain atau lingkungan
  2. Objective (tujuan; outcome yang diinginkan), yaitu perubahan-perubahan yang perlu dilakukan untuk mencapai dampak yang diinginkan)
  3. Output, yaitu hasil cepat yang diraih dari satu kegiatan yang dapat berkontribusi terhadap tujuan yang ingin dicapai (objective).
  4. Activities, yaitu kegiatan program atau kegiatan proyek yang sedang dilakukan sebagai proses memperoleh output yang diinginkan.
  5. Inputs, yaitu semua yang diperlukan selama melakukan kegiatan program atau proyek, seperti manusia, keuangan, organisasi, teknis, dan semua sumber daya
    Mengapa M dan E penting?
     Bagian penting dari M&E adalah menilai pengaruh atau kontribusi kegiatan terhadap dampak atau outcome yang dapat diobservasi. Untuk melihat pengaruh atau kontribusi yang dapat dirasakan, penilaian dapat dengan melakukan kontrol secara acak, atau melakukan penilaian retrospektif.
     Tujuan utama dari monitoring adalah untuk mendukung pengambilan keputusan internal dan perencanaan sehingga dilakukan analisis secara periodik, menilai, dan menggunakan informasi tersebut.

* Learning

Learning atau pembelajaran merupakan sebuah proses refleksi yang harus dilakukan dalam sebuah program sekolah sebagai sebuah kerangka kerja pembelajaran (Learning) yang membahas aspek utama yang perlu dipertimbangkan ketika meninjau suatu pengalaman atau sebuah program. Learning ini terdiri atas empat tahapan yaitu:
1) Fact (Fakta ): Catatan objektif tentang apa yang terjadi
2) Feeling (Perasaan): Reaksi emosional terhadap situasi
3) Finding (Temuan): Pembelajaran konkret yang dapat diambil dari situasi tersebut
4) Future (Masa Depan): Menyusun pembelajaran digunakan di masa depan


* Reporting
    Menurut Himstreet, et al. (1983), laporan adalah pesan yang disampaikan secara sistematis dan objektif yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari satu bagian organisasi kepada bagian lain atau lembaga lain untuk membantu pengambilan keputusan atau memecahkan persoalan
Tujuan penyusunan laporan adalah untuk menjadikan informasi yang disampaikan jelas dan mudah dipahami. Oleh karena itu, materi laporan yang disampaikan hanya yang perlu diketahui oleh pihak pembaca

 

 

Keterkaitan Modul 3.3 dengan Modul-modul lain pada Materi Pendidikan Guru Prnggerak

Modul 3.3. Pengelolaan Program yang berdampak pada murid memiliki keterkaitan dengan modul sebelumnya. Berikut adalah deskripsi keterkaitan modul 3.3 dengan modul sebelumnya.

  • Kaitannya dengan Filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara

Proses menuntun yang dilakukan guru untuk memerdekakan belajar murid akan cepat terrealisasi dengan program-program sekolah yang berdampak pada murid. Program-program sekolah yang mengarahkan dan menuntun murid untuk bisa hidup sesuai dengan kodrat alam dan zamannya. Segala potensi yang dimiliki murid akan berkembang secara maksimal dengan adanya program yang berdampak pada murid.

  • Kaitannya dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak
  • Mengenai nilai dan peran guru penggerak, menitikberatkan pada dasar nilai atau pedoman seorang guru dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid. Nilai- nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid merupakan nilai nilai yang harus di pedomani dalam menyusun program yang berdampak pada murid. Selain itu guru penggerak tidak hanya berkutat atau berperan sebagai pemimpin dalam pembelajaran di kelas, namun memiliki tanggungjawab sebagai pemimpin dalam hal pengelolaan program yang berdampak pada murid di sekolah.


  • Kaitannya dengan Inkuiri Apresiatif

Dalam menyusun program, sekolah akan merancang sebuah program yang dapat dirasakan dan berdampak pada pengembangan murid dan sekolah itu sendiri. Program yang berdampak murid akan didapatkan dengan menyusun program tersebut secara kolaboratif dan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki. Kekuatan yang dikembangkan agar memiliki kekhasan sendiri yang membedakan dengan sekolah lainnya. Proses penyusunan program tersebut mengimplementasikan tahapan BAGJA dengan menerapkan pendekatan inkuiri apresiatif.

  • Kaitannya dengan pengelolaan aset sekolah

Segala aset/kekuatan/potensi yang dimiliki sekolah haruslah dipetakan, dikelola dan dimanfaatkan untuk mendukung dan mewujudkan program yang berdampak pada murid. Program yang berdampak pada murid akan cepat dan tepat terlaksana jika aset-aset dimiliki sekolah dapat dimaksimalkan.

  • Kaitannya dengan pembelajaran berdiferensiasi
  • Pada modul ini seorang guru penggerak dibekali dengan pembelajaran berdiferensiasi sebagai metode pembelajarn yang berpihak pada murid karena berdasar pada pemetaan kebutuhan belajar anak yang beragam. Pemetaan kebutuhan belajar anak menjadi dasar guru dalam mengelola program yang berdampak pada murid, karena kekutaan anak yang beragam menjadi aset atau modal melakukan diferensiasi program yang berdampak pada murid dan sesui dengan kebutuhan murid.

Dokpri
Dokpri

Selanjutnya adalah kaitan dengan peran saya sebagai guru penggerak adalah bahwa tugas saya adalah mewujudkan merdeka belajar pada siswa siswa saya di sekolah, sehingga dalam menjalankan peran tersebut, maka peran saya sebagai guru adalah menuntun kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak murid saya yaitu dengan mengembangkan potensi pada anak didik saya dengan mengembangkan program yang berdampak pada murid dengan terlebih dahulu memetakan aset atau sumber daya sekolah, dan mengelola sumber daya tersebut untuk merancang program yang berdampak pada murid menggunakan pendekatan inkuiri Apresiatif model BAGJA, dan menggunakan srategi MELR dan manajemen resiko untuk memastikan program yang berdampak pada murid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun