Proses menuntun yang dilakukan guru untuk memerdekakan belajar murid akan cepat terrealisasi dengan program-program sekolah yang berdampak pada murid. Program-program sekolah yang mengarahkan dan menuntun murid untuk bisa hidup sesuai dengan kodrat alam dan zamannya. Segala potensi yang dimiliki murid akan berkembang secara maksimal dengan adanya program yang berdampak pada murid.
- Kaitannya dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak
- Mengenai nilai dan peran guru penggerak, menitikberatkan pada dasar nilai atau pedoman seorang guru dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid. Nilai- nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid merupakan nilai nilai yang harus di pedomani dalam menyusun program yang berdampak pada murid. Selain itu guru penggerak tidak hanya berkutat atau berperan sebagai pemimpin dalam pembelajaran di kelas, namun memiliki tanggungjawab sebagai pemimpin dalam hal pengelolaan program yang berdampak pada murid di sekolah.
- Kaitannya dengan Inkuiri Apresiatif
Dalam menyusun program, sekolah akan merancang sebuah program yang dapat dirasakan dan berdampak pada pengembangan murid dan sekolah itu sendiri. Program yang berdampak murid akan didapatkan dengan menyusun program tersebut secara kolaboratif dan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki. Kekuatan yang dikembangkan agar memiliki kekhasan sendiri yang membedakan dengan sekolah lainnya. Proses penyusunan program tersebut mengimplementasikan tahapan BAGJA dengan menerapkan pendekatan inkuiri apresiatif.
- Kaitannya dengan pengelolaan aset sekolah
Segala aset/kekuatan/potensi yang dimiliki sekolah haruslah dipetakan, dikelola dan dimanfaatkan untuk mendukung dan mewujudkan program yang berdampak pada murid. Program yang berdampak pada murid akan cepat dan tepat terlaksana jika aset-aset dimiliki sekolah dapat dimaksimalkan.
- Kaitannya dengan pembelajaran berdiferensiasi
- Pada modul ini seorang guru penggerak dibekali dengan pembelajaran berdiferensiasi sebagai metode pembelajarn yang berpihak pada murid karena berdasar pada pemetaan kebutuhan belajar anak yang beragam. Pemetaan kebutuhan belajar anak menjadi dasar guru dalam mengelola program yang berdampak pada murid, karena kekutaan anak yang beragam menjadi aset atau modal melakukan diferensiasi program yang berdampak pada murid dan sesui dengan kebutuhan murid.
Selanjutnya adalah kaitan dengan peran saya sebagai guru penggerak adalah bahwa tugas saya adalah mewujudkan merdeka belajar pada siswa siswa saya di sekolah, sehingga dalam menjalankan peran tersebut, maka peran saya sebagai guru adalah menuntun kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak murid saya yaitu dengan mengembangkan potensi pada anak didik saya dengan mengembangkan program yang berdampak pada murid dengan terlebih dahulu memetakan aset atau sumber daya sekolah, dan mengelola sumber daya tersebut untuk merancang program yang berdampak pada murid menggunakan pendekatan inkuiri Apresiatif model BAGJA, dan menggunakan srategi MELR dan manajemen resiko untuk memastikan program yang berdampak pada murid.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H