Mohon tunggu...
Nur Akhillah Roikhatul Jannah
Nur Akhillah Roikhatul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas jember. Terima kasih telah membaca artikel-artikel saya, semoga bisa menambah informasi para pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Pembangunan Ekonomi Regional dalam Lingkungan Spasial

2 September 2023   23:50 Diperbarui: 2 September 2023   23:54 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini perkembangan ilmu ekonomi mengalami peningkatan secara pesat, namun terdapat beberapa problem penting yang menjadi gejolak para ahli ekonomi. Menurut para ekonom, prinsip ekonomi yang telah berkembang akan berlaku secara umum di seluruh tempat didunia. Akan tetapi, kondisi tersebut justru berbanding terbalik karena nyatanya prinsip ekonomi belum bisa menjangkau atau berlaku di semua tempat. 

Hal tersebut bisa dilihat dari kondisi setiap daerah pasti memiliki perbedaan mulai dari ketersediaan prasarana tidak sama, keterampilan tenaga kerja tidak sama, kepadatan penduduk berbeda atau harga tanah jauh berbeda. Sehingga berbagai kegiatan ekonomi yang cocok di suatu daerah belum tentu cocok di daerah lain. Bercermin dari problematika tersebut, maka para ekonom memunculkan implikasi kebijakan yang bertujuan untuk mempercepat tercapainya tujuan ekonomi nasional.

Ekonomi regional hadir di tengah pergejolakan problematika ekonomi yang terjadi. Ekonomi regional merupakan sebuah ilmu yang mempelajari aktivitas ekonomi dari manusia di sebuah tata ruang atau wilayah. Ekonomi regional berfungsi untuk menganalisis proses ekonomi yang terjadi dalam lingkungan spasial dan meletakkan ke dalam struktur lanskap ekonomi. Dalam pengimplikasiannya, ekonomi regional telah memberikan efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah. Hal tersebut karena ekonomi regional mampu menciptakan lapangan kerja sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran. Selain itu, ekonomi regional juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi karena dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Kemudian juga berdampak pada terciptanya stabilitas harga sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Secara spesifik manfaat ilmu ekonomi regional dapat dibagi dua, yaitu manfaat makro dan manfaat mikro. Manfaat ilmu ekonomi regional secara makro berkaitan dengan cara pemerintah dapat mengimplementasikan ilmu tersebut dengan tujuan untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi keseluruhan wilayah. Misalnya untuk dapat mengembangkan suatu wilayah, maka pemerintah harus melihat masing-masing potensi yang terdapat dalam wilayahnya. Karena setiap wilayah pasti memiliki potensi atau keunggulan yang berbeda dan dapat dimanfaatkan secara optimal dengan menetapkan skala prioritas yang berbeda pada masing-masing wilayahnya sehingga pemerintah dapat meningkatkan tingkat pendapatan daerah.

Sedangkan manfaat ilmu ekonomi regional secara mikro berkaitan tentang ilmu ekonomi regional sebagai fasilitator yang dapat membantu perencana wilayah menghemat waktu dan biaya dalam proses menentukan lokasi suatu kegiatan atau proyek. Misalnya ketika seorang planner dihadapkan dengan lokasi wilayah yang sangat luas maka untuk menentukan data yang diperlukan harus melakukan survei keseluruhan wilayah. Tentunya hal ini membutuhkan waktu dan biaya yang sangat besar. 

Dengan memanfaatkan ilmu ekonomi regional, seorang planner dapat menganalisis terlebih dahulu terkait dengan wilayah yang memiliki keunggulan komparatif. Sehingga ketika survei untuk mencari data akan lebih menghemat waktu dan biaya. Dalam analisis ilmu ekonomi regional membutuhkan biaya yang relatif murah karena data yang digunakan cukup menggunakan data sekunder. Oleh sebab itu, ilmu ekonomi regional dapat membantu seorang planner untuk menghemat waktu dan biaya dalam proses memilih lokasi.

Dalam perkembangannya, ilmu ekonomi regional dipandang sebagai ilmu multidisipliner. Hal tersebut karena dalam pembentukan sebuah wilayah maka memuat berbagai disiplin ilmu yang berperan sebagai konsep untuk mencari sebuah data yang diperlukan. Misalnya, ketika terdapat pembangunan dalam suatu wilayah maka harus meninjau beberapa aspek seperti segi ekonomi, sosial, politik, potensi wilayah, sarana dan prasarana, serta lingkungan. Aspek potensi wilayah juga patut untuk dikaji dan dapat dikategorikan atas sumber daya alam, sumber daya buatan, dan sumber daya manusia. 

Berdasarkan kasus tersebut, ilmu ekonomi regional berperan sebagai acuan dalam menentukan kebijakan awal seperti menentukan sektor strategis, dimana memiliki daya tarik berdasarkan komoditi unggulan yang terdapat di wilayah tersebut. Dengan analisis ilmu ekonomi regional, maka dapat didapat saran tentang komoditi atau kegiatan yang bisa dijadikan potensi di wilayah tersebut. 

Sehingga apabila sudah menentukan wilayah yang akan dikembangkan maka dalam realisasinya harus bekerja sama dengan ilmu lainnya. Dengan demikian, ilmu ekonomi regional dikatakan sebagai ilmu multidisipliner karena bukan ilmu yang lengkap sebagai acuan pembangunan sebuah daerah dan dibutuhkan disiplin dari ilmu lain untuk menunjang keakuratan data analisis.

Nyatanya penerapan ekonomi regional di Indonesia masih memiliki berbagai permasalahan. Salah satunya yaitu di Pulau Jawa wilayah pantai utara memiliki pertumbuhan wilayah yang lebih pesat daripada wilayah pantai selatan. Hal tersebut karena pada wilayah pantai utara terdapat beberapa kota yang memiliki kemudahan akses sehingga mengalami pertumbuhan ekonomi regional yang tinggi. 

Namun terlepas dari hal itu, jika kondisi tersebut terus berlangsung dalam waktu yang cukup lama, maka dapat diprediksi bahwa akan terjadi ketimpangan dalam perkembangan ekonomi antarwilayah di bagian barat Pulau Jawa yang akan semakin parah di masa mendatang. Timbulnya perbedaan pada aspek ekonomi yang terjadi antarwilayah menyebabkan peningkatan migrasi dari wilayah yang memiliki ekonomi rendah ke wilayah yang memiliki ekonomi tinggi. 

Oleh sebab itu, banyak wilayah di Pulau Jawa menjadi kawasan yang padat penduduk. Kepadatan penduduk yang terjadi dalam suatu wilayah tentunya menimbulkan berbagai dampak negatif seperti menciptakan permukiman kumuh, kemacetan lalu lintas, dan kekurangan ketersediaan infrastruktur. Jika dalam suatu wilayah yang memiliki infrastruktur yang kurang memadai. Ditambah lagi pada wilayah tersebut tidak memiliki kekayaan sumber daya alam yang dapat diandalkan. Sehingga wilayah tersebut sulit untuk berkembang terutama di sektor ekonomi regional tersebut.

Berdasarkan beberapa faktor tersebut, menjadi pertimbangan alasan mengapa di wilayah Indonesia bagian timur seperti di beberapa Kabupaten di Papua, Nusa Tenggara Timur, atau Maluku sulit sekali dalam menurunkan angka kemiskinan. Kemiskinan yang berkembang di suatu wilayah harus segara diatasi karena kemiskinan melahirkan sumber daya manusia yang memiliki tingkat intelektual rendah. Masalah kemiskinan yang berkembang yang digabungkan dengan aspek ekonomi yang cenderung memiliki permasalahan yaitu sulit dibangun dengan pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah lain menimbulkan permasalahan baru yaitu masalah pengangguran. 

Sementara itu, pada wilayah yang cenderung memiliki lahan yang berpotensi dan memiliki tingkat kesuburan tinggi seperti di beberapa Kabupaten di Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan, memiliki permasalahan lain yaitu terjadinya kerusakan lingkungan alam. Hal tersebut bisa di lihat dari pembangunan pada kawasan yang memiliki sumber daya alam melalui kegiatan penambangan yang tak terkendali, alih fungsi lahan dari kawasan tidak terbangun menjadi kawasan terbangun, dan tebang liar telah menyebabkan munculnya berbagai permasalahan lingkungan hidup.

Berdasarkan gambaran studi kasus tersebut dapat dijelaskan bahwa peran ekonomi regional dalam membangun tingkat kesejahteraan sebuah wilayah sangat diperlukan. Sehingga pemerintah harus selalu berupaya secara optimal dalam memanfaatkan berbagai potensi yang terdapat dalam sebuah wilayah untuk dialokasikan sebagai sumber pembiayaan untuk menciptakan ekonomi regional dalam mendukung pembangunan wilayah secara efektif. 

Ilmu ekonomi regional memiliki pengaruh yang dapat bersifat positif, hal tersebut dapat terlihat dari naiknya tingkat kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, dapat pula bersifat negatif, jika terlihat pada maraknya berbagai permasalahan perekonomian wilayah seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Oleh sebab itu, penerapan ilmu ekonomi regional juga harus dibarengi dengan ilmu lain yang saling berkaitan untuk mendukung pembangunan perekonomian wilayah yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun