Nama : Nur Aisyah
Dosen pengampu : Vera Sardila ,M.pd
Abstrak :
Food is a basic need for humans, every day humans will never escape eating food. In Islam, food consumed must meet two conditions, namely halal and thayyib. Halal means something that is permissible in Islam according to the Shariah '. Whereas thayyib means healthy food, proportional (not excessive), safe to eat and of course halal.
Eating halal food and thayyib has many benefits, both physically and spiritually. Physically, halal food and thayyib can provide health and energy for the body. Whereas spiritually, halal food and thayyib can draw closer to Allah SWT.
Pendahuluan :
Setiap makhluk hidup mengonsumsi energi  dalam setiap aktivitasnya, mulai dari sederhana, seperti "bergerak" hingga aktivitas aktivitas mikroskopis, seperti "pembelahan sel" yang memungkinkan makhluk hidup untuk tumbuh. Energi bisa diterjemahkan sebagai aktivitas benda mati, misalnya aliran air sungai, pancaran sinar matahari, gelombang dan ombak di laut, embusan angin, dan sebagainya. Energi adalah sesuatu yang membuat suatu entitas (terlepas makhluk hidup atau benda mati) menjadi AKTIF menjalankan fungsinya. Sebagai mana pada firman Allah SWT:
"Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di Bumi ...." (QS Al Baqarah, 2: 168)
Pada ayat tersebut, Allah menyebut Bumi. Allah memberi petunjuk bahwa di Bumi inilah terdapat makanan yang halal dan thayyib (baik) bagi umat manusia.Â
MENGAPA HARUS MENGONSUMSI YANG HALAL DAN MENGHINDARI YANG HARAM?
Secara fitrah, sesungguhnya manusia diciptakan dalam keadaan yang baik, diciptakan oleh Rabb Yang Mahabaik, dand hanya menerima yang baik-baik. Maka dari itu, saat seseorang memakan barang haram, sesungguhnya fitrahnya yang baik akan menolak itu, baik disadari maupun tidak.
Dalam bukunya, Dr. Tauhid Nur Azhar menyebutkan perintah makan terulang sebanyak 27 kali dalam berbagai konteks dan arti. Ternyata, jenis makanan yang harus dikonsumsi yang disebutkan dalam Al Qur'an pasti menekankan pada dua sifat, yaitu halal dan thayyib. Beberapa ayat itu malah digandeng sekaligus, yaitu dalam QS Al Baqarah, 2: 168; QS Al Maidah, 5: 88, QS Al Anfl, 8: 69; dan An Nahl, 16: 144. Halal sendiri dalam pemahaman fuqaha adalah halal dari segi zatnya dan dari segi prosesnya.
Contoh makanan haram dari segi zatnya adalah bangkai atau yang disembelih tanpa menyebut nama Allah (kecuali bangkai ikan dan belalang), khamar, babi dan turunannya, binatang buas bertaring, binatang pemakan kotoran, darah mengalir, dan sebagainya. Contoh makanan yang haram dari segi prosesnya adalah makanan yang diperoleh dengan cara haram seperti korupsi.
THAYYIB VS "Un"-Thayyib
"SEBUAH MAKANAN DISEBUT THAYYIB APABILA MEMENUHI PARAMETER UMUM"
* Aman dikonsumsi, baik jangka pendek atau pun jangka panjang.
* Tumbuh di tanah yang tinggi mineral.
Bebas dari bahan kimia sintetik.
Mendapat cahaya matahari.
Tidak terpapar logam berat. Tidak banyak pengolahan.
Disebut thayyib juga jika makanan tersebut aman, baik, dan tidak menimbulkan masalah apa pun jika dikonsumsi, baik jangka pendek maupun jangka panjang dan dapat memberi manfaat bagi tubuh manusia.
Seandainya kita memiliki mobil termahal di dunia, pastinya kita akan mengisinya dengan bahan bakar terbaik karena terlalu sayang jika mobil itu diisi dengan bahan bakar buruk. Begitu pula tubuh kita.
Contoh-Contoh Produk yang Halal dan Thayyib :
a. Siwak
Siwak merupakan salah satu produk yang disebutkan Rasulullah dalam berbagai riwayat hadits. Kandungan dari siwaklah yang menjadi rujukan dari berbagai bahan yang ada pada pasta gigi masa kini. Ternyata, siwak jauh lebih baik dari itu semua karena kayu siwak merupakan kayu yang "disukai Allah".
b. Kurma
Kurma merupakan salah satu bahan herbal yang disebutkan Allah dalam Al Qur'an. Kurma merupakan herbal unggulan yang mengandung berbagai manfaat. Allah berfirman sebagai berikut.
d. Madu
Mungkin sudah terlalu banyak penjelasan Al Qur'an, hadits, bahkan ilmiah yang menjelaskan mengenai madu. Keunggulan madu memang amat luar biasa karena hampir segala kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh manusia bisa kita dapatkan dari madu.
d. Delima
e. Labu
f. Anggur
g. Pisang
h. Minyak zaitun
Kesimpulan
Bahwa mengonsumsi makanan yang halal dan thayyib memiliki banyak manfaat, baik bagi kesehatan fisik maupun spiritual.Secara fisik, makanan halal dan thayyib akan memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Makanan halal juga akan terhindar dari bahan-bahan berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit.Secara spiritual, mengonsumsi makanan halal dan thayyib akan menjaga kesucian hati dan pikiran. Hal ini karena makanan halal berasal dari sumber yang baik dan diperoleh dengan cara yang halal pula.
Daftar pustaka
Ahmad, Yusuf Al Hajj. 2010. Islamic Medicine: The Key to A Better Life. Al Ghazali, Imam; Ibnu Rajab Hambali; & Ibnu Qayyim Al Jauziyah.
2005. Tazkiyatun Nafs: Konsep Penyucian Jiwa Menurut Ulama Salafus Shalih. Solo: Pustaka Arafah.
Al Hamd, Muhammad bin Ibrahim. 2004. Berdoa sesuai Sunnah. Bogor: Pustaka At Tazkia.
Al Jauziyah, Ibnu Qayyim. 2001. Mengantar Balita Menuju Dewasa:
Panduan Fikih Mewujudkan Anak Shaleh, Jakarta: Serambi. 2009. Kitab Pengobatan Nabi.
