Izinkan aku, Ara menggambarkan sedikit tentang seorang Asa
Izinkan aku, Ara membuat buaian akan indahnya seorang Asa, dan
Izinkan aku, Ara menceritakan seorang kasih yang bernama Asa
Aku pernah ragu untuk kembali merasa
Pernah jatuh untuk kembali bisa
Pernah rapuh untuk kembali gagah
Dan pernah asing untuk kembali biasa
Kemudian kamu dengan secarik kertasmu membuatku kembali terbiasa
Kamu dengan tuturmu kemudian sekali lagi aku percaya
"bisakah kita perbaiki atap yang rusak itu sekali lagi? Kali ini akan kulakukan dengan baik"
Rumah yang dulunya tanpa tiang itu, kembali terasa kokoh
Rumah yang dulunya hampa itu, kembali dengan rasa bercita
Rumah yang dulunya sepi tak bertuan itu, kini kembali berpuan
Seperti bunga yang kamu rawat di samping rumah, begitupun kita
Sebaik-baiknya cinta adalah yang tumbuh, bukan yang jatuh dan
Syarat tumbuh adalah dirawat, bukan aku, tapi kita
Semoga dalam proses ini kamu bersedia untuk tumbuh bersama menerima segala resah, dan
Saling bantu untuk berdiri tegak, berdampingan dan bersama.
Dan ku definisikan kamu sebagai rumah, rumahku yang sesungguhnya.
Your dearest, Asa.
-milkyway.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H