Mohon tunggu...
Money

Halo UMKM, Bagaimana Kabarmu?

28 November 2015   21:44 Diperbarui: 29 November 2015   11:57 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

a. Iklim Usaha Belum Sepenuhnya Kondusif

Keluhan yang seringkali dirasakan oleh kelompok UMKM yaitu mengenai banyaknya prosedur yang harus diikuti dengan biaya yang tidak murah, ditambah lagi dengan jangka waktu yang lama. Permasalahan ini sedikit banyak terkait dengan kebijakan perekonomian pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada pemilik usaha kecil.

b. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha

Kurangnya informasi yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai teknologi mengakibatkan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh kelompok usaha ini tidak cepat berkembang dan kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang diharapkan. Selain itu, mahalnya harga sewa mengakibatkan UMKM kesulitan dalam memperoleh tempat untuk menjalankan usahanya dengan lokasi yang strategis.

c. Pungutan Liar (Pungli)

Praktek pungutan tidak resmi atau lebih dikenal dengan pungutan liar menjadi salah satu kendala juga bagi UMKM karena menambah pengeluaran yang tidak sedikit. Hal ini tidak hanya terjadi sekali namun dapat berulang kali secara periodik, misalnya setiap minggu atau setiap bulan.

d. Implikasi Perdagangan Bebas

Sebagaimana yang kita ketahui, AFTA yang mulai berlaku Tahun 2003 dan APEC Tahun 2020 berimplikasi luas terhadap usaha kecil dan menengah untuk bersaing dalam perdagangan bebas. Dalam hal ini, mau tidak mau UMKM dituntut untuk melakukan proses produksi dengan produktif dan efisien, serta dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan frekuensi pasar global dengan standar kualitas seperti isu kualitas (ISO 9000), isu lingkungan (ISO 14.000), dan isu Hak Asasi Manusia (HAM) serta isu ketenagakerjaan. Untuk itu, UKM perlu mempersiapkan diri agar mampu bersaing baik secara keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif.

e. Sifat Produk dengan Ketahanan Pendek

Sebagian besar produk industri kecil memiliki ciri atau karakteristik sebagai produk-produk dan kerajinan-kerajian dengan ketahanan yang pendek. Dengan kata lain, produk-produk yang dihasilkan UMKM Indonesia mudah rusak dan tidak tahan lama. Oleh karenanya dibutuhkan inovasi yang berkelanjutan agar produk yang dihasilkan bisa bersain dengan produk asing.

f. Terbatasnya Akses Pasar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun