Kuncinya adalah memperkecil lingkaran pertemanan namun memperdalam kualitasnya. Dia sering bercerita dengan teman-temannya lainnya sesama ibu. Tentunya tidak di caf atau hangout seperti sebelum jadi ibu ya cukup dengan bermain ke rumah temannya, anak-anak bisa bermain dengan anak temannya, dia pun bisa quality talk bersama temannya. Simpel namun sangat berarti.
Support system lainnya juga tak lain dari Suami dan keluarga, pembagian peran dan saling membantu merupakan hal yang sangat membantu ketika menjalankan peran sebagai Ibu. Bahkan ketika anak-anaknya sudah beranjak remaja juga bisa dijadikan support system untuk mengurus adiknya yang lebih kecil.
Dari contoh Mbak Jen ini sebetulnya ada beberapa inspirasi untuk para ibu yang bisa dilakukan diantaranya
1. You can't have it all in one time
Saya teringat ketika baru saja melahirkan, saya merasa I'm done. Ketika teman-teman kuliah master saya satu per satu berhasil menyelesaikan tesis dan wisuda, saya masih dalam bab niat. Ketika teman-teman trip buddy saya mulai share satu per satu foto terbaru traveliingnya, alhamdulillah traveling saya seukur beli popok ke supermarket.Â
Ketika perempuan lainnya begitu percaya diri posting foto selfienya, saya merasa seperti gajah yang tidak ada bagus-bagusnya. Rasanya ga enak banget karena dulu sebelum menjadi Ibu kita merasa banyak sekali yang bisa diraih dan diperjuangkan. Ketika menjadi Ibu ini mau tidak mau kita harus memiliki prioritas yang jelas yaitu keluarga.
Kuncinya adalah 'you can't have it all in one time' . Jadi kita tidak bisa semuanya kita raih dalam suatu waktu tapi harus secara bertahap. Ketika anak sudah mulai bisa MPasi, saya mulai mengerjakan Tesis saya yang tertunda. Ketika anak saya sudah berhenti menyusu, saya mulai menjalani diet dan mulai mendapatkan berat badan ideal saya. Ingatlah, anak tidak selamanya kecil. Popok-popok sekali pakai pun nanti bukan lah kebutuhan pokok. Anak-anak akan sekolah dan menemukan temannya. Tidak perlu terburu-buru, you can have it all mom, but not in one time.
Ingatlah diluar sana banyak sekali yang menginginkan menjadi seorang Ibu namun tuhan belum mengizinkan. Kita yang sudah mendapatkan peran ini sudah tidak perlu mencari tujuan lain, cukuplah menjadi Ibu dan istri yang terbaik untuk keluarga kita.
2. Less is more
Ketika menjadi Ibu saya merasa less is more. Apa saja sih yang harus dikurangi? Menurut saya sih perlu mengurangi ambisi, keinginan, makanan, bahkan teman yang tidak perlu.
Dulu sih ya ada keinginan bahwa anak menjadi anak yang pinter yang segalanya perfect mulai dari makannya, tumbuh kembangnya bahkan sosial life nya. Sekarang anak sehat dan happy sudah cukup buat saya.