Mohon tunggu...
Nuraini Amarsa
Nuraini Amarsa Mohon Tunggu... Human Resources - HR and Labor Specialist

Pegiat Jalan Kaki, Rock N Roll mom, 80s enthusiast, beach junkie

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

What's Your Desirable Relationship?

3 Februari 2023   17:05 Diperbarui: 3 Februari 2023   17:05 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seringkali masalah dalam hubungan asmara diawali dari rasa ketidakpuasan satu sama lain. Ketidakpuasan ini banyak faktor mulai dari masalah ekonomi sampai dengan masalah seks. Saya jadi teringat ketika 11 tahun lalu saya yang notabene baru saja 'jadian' tiba-tiba suami saya yang dulu masih jadi pacar bertanya

"What's your desirable relationship?"

Hal ini sontak membuat saya kaget karena belum ada yang bertanya seperti itu kepada saya.Lantas apa jawaban saya pada saat itu?

Hmm sebagai mahasiswa psikologi kala itu jawaban saya terkesan sangat teoritis.

"What's your desirable relationship?"


Saya ingin dalam hubungan kita berdua ada 3 hal, hal ini sejalan dengan Triangular Theory of Love dari Robert Stenberg yang mana harus ada Intimacy, Commitment, dan Passion. Tingkatan love yang tertinggi  adalah dimana didalam hubungan tesebut ada 3 hal tersebut. Lalu maksudnya 3 hal tersebut itu seperti apa?

Intimacy kurang lebihnya merupakan perasaan suka, sayang, dekat, melekat satu sama lain. Perasaan ini tentunya dirasakan pada hubungan-hubungan asmara. Tanpa perasaan ini tentunya sangat-sangat aneh menjalani hubungan. Perasaan ini tentunya membuat setiap hubungan asmara menjadi menyenangkan

Passion biasanya diasosiasikan dengan hal seksual. Namun sebenarnya tidak melulu soal seks. Passion bisa diasosiaisikan dengan dorongan fisik dan stimulasi emosi. Passion sendiri dapat didefinsikan dengan 3 hal yaitu:

  • Perasaan antusias dan tertarik terhadap sesuatu atau melakukan sesuatu
  • Perasaan yang kuat seperti kemarahan yang membuat seseorang berperilaku dalam hal-hal berbahaya
  • Dorongan seksual atau perasaan romantis untuk seseorang

Jadi, passion bukan selalu melulu seks. Memang pacaran atau pernikahan tanpa seks sangat-sangat hambar, namun poinnya tidak selalu disitu. 

Dengan passion, dua orang yang sedang menjalin hubungan bisa menjadi individu yang lebih positif. Karena passion membuat seseorang lebih antusiasi melakukan sesuatu. 

Misalnya, dua orang mahasiswa jadi lebih semangat kuliah karena mereka dapat bertemu di kelas yang sama. Hal ini tentunya saya inginkan ada di hubungan asmara saya. 

Dengan passion kami berdua seharusnya bisa menjadi lebih baik dan positif dengan melalukan banyak hal yang membangun. Bahkan kita bisa mengeksplorasi dunia lebih berani dan lebih luas lagi dengan berdua. Misalnya saja kami akhirnya bisa lulus S1 bersama-sama, karena passion juga kami bisa travel ke lebih banyak negara.

Hal terakhir yang saya harapkan ada dalam hubungan kami adalah commitment atau komitmen. Banyak orang salah mendefinisikan komitmen disini. Banyak yang mendefinisikan komitmen disini adalah kesetiaan. Ya memang tidak salah dengan definisi itu. Namun alih-alih setia banyak yang mendefinisikan bahwa komitmen adalah kepemilikan. Ketika berpacaran dengan si A misalnya, seorang wanita tidak boleh bergaul dengan lelaki lain dan apa-apa harus berdua. Hal ini tentunya bukan komitmen yang saya inginkan.

Komitmen yang saya maksud adalah sebuah ikrar atau janji dimana apapun yang terjadi kita tetap stick together dan tetap sama-sama, apapun keadaannya. Misalkan ketika harus berbeda kota, kita tetap stick together tidak meninggalkan satu sama lain. Terkadang dalam hidup ini kita harus mengalami shit happen, ada hal-hal terduga yang terjadi: jatuh sakit dan jatuh bangkrut adalah salah satu hal terburuknya. Komitmen memaksa kita untuk tetap setia dan stick together dengan apapun kondisinya. Bukannya beralih ke lainnya ketika pasangan kita tidak pada kondisi terbaiknya.

Itulah kurang lebih jawaban yang saya lontarkan ketika pacar saya bertanya tentang "What's your desirable relationship?"

Entah mengapa setelah menjawab hal tersebut saya merasa paling keren karena saya yakin tidak ada yang punya jawaban sebaik itu. Lalu saya menanyakan hal yang sama kepada pacar saya. "What's your desirable relationship?" dan ternyata jawabannya begitu mencengangkan kurang lebihnya inilah jawabannya

" Hubungan yang paling aneh di dunia ini adalah hubungan suami dan istri. Bagaimana bisa kedua orang yang awalnya asing bisa bertahan berpuluh-puluh tahun bahkan tanpa ada hubungan kekerabatan didalamnya. Hubungan orangtua dengan anak atau kakak adik tidaklah aneh karena didalam diri mereka mengalir darah yang sama. Lain hal nya dengan suami istri yang tidak bond by blood.

"hmmm oke lalu?" tanya saya

"Aku cuma pengen kamu tulus." jawab dia

"iya insha allah aku tulus" jawab saya

"Tulus disini bukan seperti yang kamu bayangkan. Ketika kamu mengharapkan setidaknya aku berperilaku sama dengan apa yang kamu lakukan terhadapku berarti kamu tidak tulus. Kalau kamu kasih aku sepatu dengan harapan aku kasih hadiah balik ke kamu, itu berarti kamu tidak tulus. Jika kamu tidak tulus then don't do it. Lakukan ketika kamu tulus saja"

Seketika itu juga kepala saya langsung pusing mendengar jawabannya. Butuh beberapa hari untuk mencerna apa yang sebetulnya dia inginkan dalam hubungan ini. Sampai akhirnya saya mengerti.

Dalam hubungan asmara sudah barang pasti kita mengharapkan take and give. Disini saya rasa ketidakpuasan itu timbul. Ketika kita merasa sudah memberi lebih, tapi pasangan tidak, akan menghasilkan ketidakpuasan. Bahkan ketika porsi yang diberikan tidak sama saja membuat ketidakpuasan itu timbul.

Jawaban darinya membuat saya berpikir bahwa ternyata tulus itu sulit tidak semudah yang saya pikir. Apalagi kita yang perempuan maunya dapat yang lebiiih terus. Namun setelah dijalani ternyata hubungan yang seperti itu membuat lebih mudah. Karena kita tidak mengharapkan apapun dari pasangan. Simple sekali prinsipnya: jika kamu tidak tulus, then don't do it.   Misal ketika pasangan berulang tahun dan kita memberikan dia hadiah. Jika kita berharap dia akan melakukan hal yang sama then don't do it. Disinilah justru rasa cinta tersebut diuji. Ketika pasanganmu benar-benar mencintaimu, tidak perlu meminta dia melakukan hal yang sama, dia akan melakukan yang lebih. Lalu bagaimana dong kalau dia gak gitu? Yaa simpulkan saja sendiri.

Kurang lebih itulah yang saya dan suami jalankan untuk kurang lebih 11 tahun hubungan ini. Semoga sharing dari saya bermanfaat terlebih bagi kamu kamu yang belum berhasil dalam dunia percintaan. So, what's your desirable relationship?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun