Mohon tunggu...
Ghina Alifa S.N.
Ghina Alifa S.N. Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi saya menyanyi dan menari. Saya sangat suka dengan dunia seni atau semua hal ynag berhubungan dengan seni.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mama, Papa Aku Akan Berusaha Menjadi Rajin

20 September 2024   23:00 Diperbarui: 20 September 2024   23:02 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

             "Males ma... Udahlah aku mau tidur, ngantuk" jawabnya, menutup pintu kamarnya dan membaringkan tubuhnya di kasur.

          Mamanya yang melihat sifat anaknya itu pun mengomel dengan _ekspresi kesal_ "anak satu ini susah banget di bilanginnya sih" ucap mamanya sambil terus berjalan ke dapur.

           Papa Glea yang selesai mandi sepulang kerja, melihat istrinya mengomel tidak jelas pun menghampiri istrinya. "Kenapa sih ma, marah-marah enggak jelas."

           "Itu loh pa, Glea tu susah banget di bilangin. Mama aja minta tolong enggak di bantuin, kerjanya main _handphone_ terus. Belajar enggak pernah. Disuruh belajar malah ngelawan, di sekolah kerjanya tidur mulu, sampe guru-guru banyak yang ngadu" ucap mamanya menggebu-gebu.

            "Iya, nanti biar papa nasehatin." Kata papanya sambil menenangkan sang istri.

           Makan malam keluarga Glea sudah selesai dari beberapa menit yang lalu. Sekarang mereka sedang berkumpul di ruang tamu. 

            "Kamu sekarang belajar ya , jangan main _handphone_ terus" ucap papanya.

             "Enggak ah pa, males. Besok- besok aja" ucapnya sambil asyik bermain _handphone._ 

            "Glea, kamu bisa enggak kalau papa ngomong tu didengerin, papa udah baik-baik ngomong. Kamu malah kayak gini, sini _handphone_ kamu, papa sita, enggak ada cerita main _handphone!"_ Ucap papanya dengan nada membentak sambil merebut paksa _handphone_ yang berada di genggamannya. Mama Glea melihat itu pun menenangkan suaminya yang sudah terbawa emosi.

          Glea yang terkejut karena dibentak papanya pun berlari ke kamar lalu membantingnya. Ia terduduk di samping kasur sambil menangis tak kuasa menahan tangisnya.

           Sedangkan mamanya yang melihat itu hanya membiarkan saja, karena ia tahu bahwa anaknya harus menenangkan dirinya dan merenungi kesalahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun